pribadiganda
pribadiganda | Tourist
Bau Bau, Sulawesi Tenggara, Indonesia | halal
7.11 K5

Kasoami dan Hugu-Hugu Khas Buton, Olahan Singkong Penunda Lapar

kasoami

Di Buton, ada dikenal makanan yang bernama kasoami dan hugu-hugu. Kedua makanan ini selain menjadi makanan sehari-hari pengganti nasi, juga biasa dijadikan sebagai cemilan.
Post Content

Kasoami dan hugu-hugu adalah nama kuliner tradisional khas yang berasal dari Buton. Kedua jenis makanan ini berasal dari bahan baku yang sama, tapi bentuk dan cita rasanya berbeda.

Bahan baku utama kasoami dan hugu-hugu adalah singkong atau ubi kayu atau ketela pohon (Mannihot utilisima). Orang-orang Buton juga menyebutnya dengan nama kaopi. Selain karena mudah didapat dan dibudidayakan, bahan baku kaopi ini memang diyakini lebih mampu untuk menahan lapar. Atas alasan itulah, orang-orang Buton dulu juga menjadikan kaopi sebagai pengganti nasi untuk makan sehari-hari.

kasoami
Perbedaan antara kasoami dan hugu-hugu bisa dilihat dari bentuk dan teksturnya, serta cara pembuatannya. Kalau kasoami berwarna putih seperti putihnya singkong, hugu-hugu justru berwarna gelap kehitaman. Teksturnya juga berbeda, di mana hugu-hugu agak padat namun kenyal saat dikunyah, sedangkan kasoami lebih gurih karena lebih halus dilidah.


Untuk pemilihan bahan baku kaopi, diambil dari singkong yang bagus dan masih segar (baru dipanen). Selanjutnya sebelum diolah, kaopi akan dicuci hingga bersih.

Pengolahan kasoami sendiri dilakukan dengan cara menggiling atau memarut kaopi. Kaopi yang telah diparut lalu diperas. Proses pemerasan biasanya masih dilakukan secara manual dengan tangan, akan tetapi lebih mudah bila menggunakan alat peras tertentu. Intinya adalah agar bagaimana kaopi bisa cepat kering (terperas dengan baik).

Kaopi yang telah diperas tersebut kemudian dikukus. Sebelum dikukus, kaopi akan dibentuk  menyerupai kerucut menggunakan media cetakan daun kelapa. Daun kelapa tersebut tentu dianyam lebih dulu sehingga lebih mudah untuk membentuk kaopi. Adapun bahan tambahan berupa kacang merah dan kelapa. Cita rasa gurihnya akan muncul setelah kasoami selesai dikukus dan ditaburkan sedikit bawang goreng.

kasoami
kasoami
Sementara pengolahan hugu-hugu sendiri juga diambil dari bahan baku kaopi namun melalui proses penjemuran yang cukup lama. Namun sebelum dijemur, kaopi dikukus dan dicincang kasar. Lalu kaopi dijemur selama beberapa hari, hingga kering. Biasanya proses penjemuran kaopi hanya berlangsung sekitar dua atau tiga hari.


Warna gelap pada hugu-hugu terjadi karena proses penjemuran yang tujuannya untuk menghilangkan kadar air sehingga lebih tahan untuk disimpan sampai tiga hari. Sebelum disajikan, hugu-hugu dicampurkan dengan parutan kelapa. Saat dijajakan oleh penjual makanan, hugu-hugu biasanya dibungkus dalam plastik atau kadang berbentuk kerucut seperti kasoami.

kasoami
kasoami
Kasoami dan hugu-hugu mudah didapatkan dan masih sering dijajakan di berbagai pasar kuliner maupun penjual jajanan pinggir jalan. Makanan yang juga bisa dijadikan sebagai cemilan untuk menunda lapar, masih sering dikonsumsi oleh orang-orang di kepulauan Buton, Wakatobi, Muna, dan sekitarnya.


Satu porsi kasoami atau hugu-hugu biasanya dibanderol dengan harga 3.000 sampai 5.000 rupiah saja. Harga yang cukup terjangkau untuk cita rasa khas dari olahan singkong yang sederhana.

Kalau di Baubau, kedua makanan ini bisa didapat di pasar malam Pantai Kamali. Sedangkan di Muna bisa didapat di pusat kuliner Makanan Tradisional Raha.

Opening Hours
Umumnya, sebagian besar pasar kuliner mulai beroperasi dari pagi hari, pukul 10.00 sampai malam hari, pukul 22.00 waktu setempat
SUGGESTED PARADISE
No data
SUGGESTED CULINARY
No data