10 Tradisi Unik Menyambut Hari Kemerdekaan di Indonesia


sisil angelin  August 16, 2019  0 Comment

Tradisi 17 an di Indonesia sangatlah beragam. Setiap daerah memiliki tradisi sendiri untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia dengan meriah dan penuh suka cita. Dengan menyongsong tema hari kemenangan dan gotong royong, tradisi berupa lomba-lomba sederhana dominan dilaksanakan. Tradisi malam tirakatan yang diisi dengan acara doa bersama pada malam tanggal 17 juga biasa digelar di beberapa daerah sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas kemerdekaan yang sudah diraih Indonesia selama berpuluh-puluh tahun.Berikut daftar tradisisi unik menyambut Kemerdekaan Republik Indonesida dari berbagai daerah.

tradisi menyambut kemerdekaan

1. Pacuan Kuda di Tanah Gayo

Pacuan Kuda di Tanah Gayo
image credit : https://images.kontan.co.id

Kota dengan julukan Serambi Mekah memiliki tradisi unik menyambut hari kemerdekaan dengan mempertontonkan penunggang kuda handal berpacu dalam sebuah ajang balap. Bagi masyarakat Aceh, balap kuda atau pacu kuda merupakan warisan yang sangat kental. Akan ganjil rasanya jika menyambut hari kemerdekaan Indonesia tanpa menyelenggarakan tradisi ini.

Yang cukup unik dari tradisi pacu kuda ini adalah para peserta dilarang menggunakan pelana saat menunggangi kuda. Mereka pun dituntut untuk terus menjaga keseimbangan dan tidak jatuh dari atas kuda hingga garis finish tanpa menggunakan pelana. Peserta lomba terdiri dari laki-laki berusia 12 sampai 20 tahun. Demi menjaga keamanan, lomba ini tidak mengikut sertakan perempuan sebagai pesertanya.

Gotravelly

Ikan Asam Manis Khas Makassar Di Pandaan Jawa Timur

Menikmati Sensasi Letupan Endog Bader, Salah Satu Kuliner Khas Gresik

2. Lomba Dayung Perahu Naga

Lomba Dayung Perahu Naga
image credit : https://pariwisatacilacap.wordpress.com

Tradisi lomba dayung perahu naga selalu diselenggarakan oleh masyarakat Banjarmasin di sungai Martapura dalam rangka menyambut HUT RI. Pelaksanaan lomba ini terbilang cukup keren karena karena setiap perahu memiliki kepala naga sebagai ujung depannya. Perahu tersebut akan didayung oleh 10 peserta dalam 1 kelompok untuk menempuh jarak sejauh 500 meter.

Baca juga :  10 Festival Unik yang Hanya Dijumpai di Inggris dan Sangat Menarik

Antusiasme warga biasanya akan sangat tinggi untuk menyambut hadiah yang cukup menggiurkan berupa piala bergilir Gubernur Kalimantan Selatan dan uang tunai. Kurang lebih ada 30 tim yang memperebutkan piala kategori umum dan pelajar. Lomba ini biasa digelar pada 16-17 Agustus setiap tahunnya.

3. Festival Telok Abang

Festival Telok Abang
image credit : https://cookpad.com

Masyarakat Palembang memiliki tradisi langka yang dilakukan untuk menyambut HUT RI berupa festival telok abang. Telok merupakan kata lain dari telor dan abang berarti warna merah. Oleh karena itu, festival ini juga sering dinamai dengan festival telur merah.

Menjelang HUT RI di sepanjang jalan kota Palembang akan banyak penjual yang menjajakan mobil, kapal dan pesawat berukuran mini berbahan dasar kayu dan gabus lengkap dengan telur berwarna merah yang tertancap di mainan mini tersebut. Harga mainan-mainan mini tersebut dibanderol mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 150.000.

4. Lomba Sampan Layar

Lomba Sampan Layar
image credit : https://karimunkab.go.id

Kemeriahan menyambut 17 Agustus di Batam disambut dengan lomba sampan layar yang digelar di dekat tepi pantai. Tradisi ini sudah turun menurun ada sejak 1959 dan selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Dari tahun ke tahun, tradisi lomba sampan layar semakin eksis hingga menyerap banyak animo masyarakat. Setiap perlombaan sampan layar diadakan, pelabuhan akan penuh sesak dengan pengunjung yang ingin menyaksikan perlombaan berlangsung. Diselenggarakannya perlombaan inipun mampu mempererat hubungan antar masyarakat setempat.

5. Lari Obor Estafet

Lari Obor Estafet
image credit : https://arsip.koranbernas.id

Tradisi lari obor estafet yang berasal dari Semarang merupakan tradisi 17 an di Indonesia yang tidak kalah serunya. Tradisi ini sudah ada sejak 32 tahun lalu dan masih terus ada hingga saat ini. Lomba ini dilakukan pada malam hari dengan membawa sebuah obor yang menyala dan secara estafet diulurkan kepada rekannya hingga mencapai garis finish. Api yang menyala di atas obor merupakan simbol dari semangat dan keberanian para pahlawan berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

Baca juga :  Potret 7 Sungai Terpanjang di Jawa, Indah!

6. Tradisi Bola Api

Tradisi Bola Api
image credit : https://republika.co.id

Sepak bola api merupakan tradisi menyambut HUT RI yang berasal dari kota Cirebon. Meskipun terdengar seram, tradisi ini menarik banyak perhatian dan masih terus dilestarikan hingga sekarang. Yang membedakan olahraga bola api dengan sepak bola pada umumnya hanyalah dari bola api yang digunakan.

Konon sebelum mengikuti permainan ini, para permain diharuskan berpuasa selama 21 hari terlebih dahulu agar dapat bermain bola api dengan kaki telanjang. Tradisi bola api berawal dari Pesantren Babakan Ciwaringin dan kemudian melebar luas dan eksis sebagai salah satu tradisi yang dikakukan masyarakat Cirebon dalam menyambut peringatan hari kemerdekaan.

7. Tradisi Baritan

Tradisi Baritan
image credit : https://fajar.co.id

Berbeda dengan beberapa tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia sebelumnya, tradisi baritan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Masyarakat kota Malang akan melakukan baritan sebelum tanggal 17 Agustus dengan berkumpul di salah satu rumah warga. Di tengah-tengah perkumpulan tersebut terdapat berbagai jenis makanan dan juga tumpeng yang kemudian akan dibagikan pada akhir acara. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi Baritan dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

8. Karapan Kambing

Karapan Kambing
image credit : http://voinews.id

Jika biasanya manusia yang menjadi peserta lomba dalam rangka menyambut kemeriahan HUT RI, di Lumajang kambinglah yang menjadi pesertanya. Tradisi ini merupakan lomba adu cepat kambing satu dengan kambing lainnya yang dimiliki oleh peternak.

Tidak hanya itu, peternak/pemilik kambing juga diwajibkan untuk membunyikan kaleng bekas sebagai bentuk support agar kambing menjadi lebih aktif dan cepat mencapai garis finish. Tidak sembarang kambing, kambing-kambing yang mengikuti perlombaan ini merupakan kambing yang memiliki kecepatan lari luas biasa. Pada akhirnya kambing-kambing ini menjadi cermin keperkasaan para pahlawan dalam berjuang untuk merebut kemerdekaan RI.

Baca juga :  10 Kota Terdingin di Dunia, Siap Membuat Beku!

9. Sepak Bola Durian

 Sepak Bola Durian
image credit : https://www.liputan6.com

Buah durian merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena cita rasanya yang legit, akan tetapi kebanyakan orang tersebut tidak menyukai kulit duren yang berbentuk tajam sehingga langsung membuangnya seusai memakan buahnya. Di Cirebon, kulit durian yang biasanya dibuang dimanfaatkan sebagai alat di salah satu perlombaan menyambut perayaan hari kemerdekaan. Adalah sepak bola durian, tradisi perlombaan rutin masyarakat Cirebon yang beranggotakan forum spiritual dan laskar densus 99.

Sebelum perlombaan dimulai akan ada seorang ustadz yang memanjatkan doa untuk keselamatan para pemain sepak bola durian. Para peserta pun dapat bermain dengan selamat dan terhindar dari kecelakaan yaitu sakit karena menendang bola durian. Pengalaman menendang buah durian yang dihindari oleh kebanyakan orang patut diapresiasi. Jika ingin merasakan sensasi yang sama, cobalah untuk berkunjung ke Cirebon saat HUT RI dan rasakan pengalaman luar biasa menendang buah durian.

10. Pawai Mobil Hias

Pawai Mobil Hias
image credit : http://visitjawatengah.jatengprov.go.id

Masyarakat Medan memiliki caranya sendiri untuk ikut memeriahkan peringatan hari kemerdekaan. Pawai mobil hias dengan kreativitas warna-warna mencolok yang berpusat di Lapangan Merdeka merupakan tradisi yang terus dilakukan masyarakat Medan setiap tahunnya. Diikuti kurang lebih 50 peserta yang berasal dari jajaran instansi pemerintahan kota Medan, pawai mobil hias juga dijadikan sebagai ajang promosi.

Berbagai tradisi menyambut HUT RI diselenggarakan untuk memupuk partisipasi masyarakat dan memperkuat rasa cinta kepada tanah air. Tidak main-main para pahlawan sudah mengorbankan nyawa demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sudah sepatutnya kita mengapresiasi perjuangan para pahlawan tersebut dengan ikut berpartisipasi dan memeriahkan tradisi 17 an di Indonesia.



Leave a Reply