Tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia memang masih banyak ditemukan di sejumlah daerah. Meskipun jaman sudah maju, namun sebagian masyarakat masih melestarikan tradisi dari para leluhur. Salah satunya yaitu tradisi Isra’ Mi’raj.
Sebenarnya tradisi – tradisi ini merupakan perayaan atau simbolis saja. Dan setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda. Hal seperti inilah yang terkadang juga menjadi daya tarik wisata tersendiri. Berikut ini adalah tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang sampai dengan saat ini masih dilestarikan.
Yogyakarta merupakan sebuah kota budaya yang bisa dikatakan memang masih menjaga dan melestarikan tradisi. Secara turun – temurun, masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta masih berusaha melaksanakan tradisi – tradisi tersebut. Salah satunya adalah tradisi untuk memperingati Isra’ Mi’raj.
Peringatan Isra’ Mi’raj yang paling populer yaitu yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta. Bahkan tradisi seperti ini sudah dilakukan oleh Keraton Yogyakarta sejak ratusan tahun yang lalu. Dan meskipun sudah ada sejak lama, sampai saat ini Rajeban Peksi Buraq masih mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat.
Biasanya tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang diadakan di Yogyakarya ini ditandai dengan adanya 7 kirab budaya berupa arak – arakan gunungan buah. Gunungan buah ini dibentuk menyerupai burung Buraq yang dimaknai sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW. Gunungan buah ini dipanggul oleh para abdi dalem dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman, Yogyakarta.
Iring – iringan ini selalu mendapatkan perhatian dan ditonton oleh banyak masyarakat. Biasanya setelah sampai di Masjid Gede Kauman, gunungan buah ini dibagikan kepada masyarakat.
Pesona Masjid Agung Tuban Seperti Di Negeri Dongeng
Perkebunan Teh Wonosari : Wisata Agro Berhawa Sejuk Di Lereng Gunung Arjuno
Peringatan Isra’ Mi’raj selanjutnya dilakukan oleh masyarakat Bandung. Berbeda dengan Yogyakarta yang melakukan arak – arakan gunungan buah, tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang ada di Bandung terdapat pawai obor yang rutin dilaksanakan di Taman Tegalega. Bahkan antusias masyarakat dengan pawai obor ini begitu besar. Buktinya ribuan masyarakat turut berpartisipasi dalam acara ini.
Biasanya rute pawai sudah ditentukan. Dan obor akan dinyalakan oleh para peserta pawai mulai pukul 7 malam. Kemudian di sepanjang rute pawai tersebut para peserta pawai akan menyanyikan yel – yel agar lebih bersemangat.
Masyarakat Bogor juga memiliki cara sendiri dalam memperingati Isra’ Mi’raj. Biasa tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang dilaksanakan di Bogor adalah berupa pengajian dan dzikir bersama. Umumnya acara ini akan dimulai dengan acara dzikir bersama. Kemudian dilanjutkan kajian dengan cerita kisah – kisah tentang perjalanan Nabi Muhammad. Uniknya cerita tersebut dikemas dalam bentuk puji – pujian atau qasidah.
Biasanya dzikir dan kajian akan dipimpin oleh ustad maupun pemuka agama. Setelah semua acara selesai akan dilanjutkan dengan makan bersama snack atau makanan yang disediakan. Kemudian dilanjutkan lagi dengan sholat isya berjamaah. Tradisi ini masih lestari sampai sekarang dan khususnya dilakukan oleh masyarakat Desa Malasari, Bogor, Jawa Barat.
Tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang berikutnya ada di Magelang, Jawa Tengah. Didalam bahasa Magelang sendiri “ ambegan “ memiliki arti makan. Dan dalam tradisi ambegan ini masyarakat akan berkumpul untuk makan bersama. Makan bersama ini dilakikan sebagai bentuk dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan.
Sebelum acara makan bersama dilakukan, terlebih dulu akan dilaksanakan pengajian. Kemudian setelah itu disajikan makanan berupa nasi, sayur dan juga lauk. Yang unik dari makan bersama ini adalah dimana makanan akan diletakkan pada pisang yang dijajarkan panjang. Semua masyarakat akan makan dengan alas daun pisang ini bahwa semua manusia sejatinya dimata Tuhan adalah sama.
Lain hal lagi yang ada di Temanggung, Jawa Tengah dimana tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia dilakukan dengan cara pelaksanaan khatam kitab. Acara ini rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah. Pelaksanaan khatam kitab Arjo ini selalu berhasil menarik perhatian masyarakat
Biasanya acara ditandai dengan pembacaan kitab Arjo yang dibacakan oleh kyai atau ulama setempat. Kemudian masyarakat yang datang menyimak atau mendengarkan pembacaan kitab tersebut. Kegiatan mengkaji kitab seperti ini cukup banyak diminati oleh masyarakat. Tak heran jika acara ini masih dilestarikan sampai sekarang.
Tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang keenam masih berupa tradisi unik dan masih tetap lestari sampai dengan saat ini. Sebenarnya perayaan ini lebih condong kearah kirab budaya. Namun tentunya didalam rangkaian kirab budaya ini terselip pesan – pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Di Dalam kirab budaya ini dibuat replika dengan bentuk menyerupai burung Sirawak. Replika burung ini dibuat dari buah dan sayuran. Kemudian akan diarak keliling kampung. Tak hanya replika burung ini saja, kirab budaya ini dimeriahkan dengan iringan musik tradisional seperti lesung dan thek – thek. Sebagian masyarakat akan berperan sebagai peserta kirab dan ikut berbaris sambil memakai pakaian jawa dan caping. Mereka menggendong aneka buah dan sayur.
Selain itu ada pula tari – tarian yang dipertunjukkan di sepanjang kirab budaya berlangsung. Tradisi ini berlangsung meriah dan mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat. Banyak sekali masyarakat yang tertarik untuk menyaksikan kirab budaya ini.
Tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang terakhir terdapat di Bangka Belitung khususnya di Desa Bukit, Toboali, Toboali, Bangka Selatang, Bangka Belitung. Tradisi ini juga merupakan sebuah perayaan Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan masih dilestarikan sampai sekarang.
Di Dalam tradisi ini umumnya masyarakat akan menyediakan aneka makanan berupa nasi dan lauk yang lengkap, buah serta kue. Semua makanan ini dimasukkan kedalam wadah seperti rantang kemudian dibawa dan dikumpulkan bersama. Masing – masing rumah akan membawa makanan tersebut dari rumahnya masing – masing.
Meskipun terdengar sepele namun tradisi ini masih rutin dilakukan dan selalu diikuti oleh semua masyarakat setempat. Makanan – makanan tersebut sebagai ucapan syukur kepada Tuhan atas segala rejeki yang telah diberikan.
Itulah tadi beberapa tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang ada di Indonesia. Dari penjelasan yang sudah disampaikan diatas, bisa disimpulkan bahwa ternyata hampir setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki cara sendiri untuk memperingati Isra’ Mi’raj.
Cara tersebut merupakan wujud pendekatan dan rasa syukur terhadap Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk berumur panjang dan menikmati hidup. Namun dilihat dari sisi lain, sebenarnya semua tradisi peringatan Isra’ Mi’raj ini terbilang unik. Bahkan masing – masing daerah memiliki cara yang berbeda.
Hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa setiap daerah yang ada di Indonesia memang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Dan bahkan cara atau tradisi ini juga bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu juga bisa cukup menjadi bukti bahwa ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang mencintai tradisi leluhur. Sehingga sampai saat tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia tersebut masih tetap dijaga dan dilestarikan.
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
Bangkok, ibu kota Thailand, terkenal dengan mall-mall mewah dan modern. Mereka menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner,…
Selamat datang di Jakarta, ibu kota Indonesia yang kaya akan pasar tradisional dan modern. Jakarta,…
Di Jakarta, kita bisa menemukan surga kuliner yang tak tergantikan. Mulai dari Monas hingga Kota…
Selamat datang di petualangan kuliner kekinian di Jakarta! Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, menawarkan banyak…
Hal wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk dibeli ketika ke Bandar Lampung adalah oleh oleh.…
View Comments
Wooww!! Meriah banget acaranya memang sebagai orang islam kita wajib merayakan tradisi Isra’ Mi’raj dengan lebih meriah tetapi tidak berlebihan dan mubazir juga..??