Indonesia merupakan negara kesatuan dengan berbagai suku, ras, etnis, budaya, dan agama. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragam islam. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa adanya tradisi yang berkembang mengandung unsur agama. Seperti tradisi dalam hari-hari perayaan keagamaan umat islam. Dalam artikel kali ini akan menjelaskan tentang tradisi unik idul adha di Indonesia.
Salah satu hari raya umat islam adalah idul adha yang tentu selalu dinantikan. Waktu idul adha juga bersamaan dengan waktu ibadah haji sehingga sekaligus menjadi momen menumbuhkan kasih sayang antar sesama. Idul adha dirayakan dengan menyembelih hewan kurban. Indonesia juga memiliki tradisi unik idul adha di Indonesia untuk memperingati dan memeriahkan hari raya idul adha.
Idul adha merupakan hari raya umat muslim yang jatuh di setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Hari raya ini bertepatan juga dengan proses ibadah haji, sehingga umat islam yang tidak melakukan ibadah hajilah yang merayakannya. Pada idul adha umat muslim disunnak untuk berkurban dengan menyembelih hewan kurban untuk dibagika bagi seluruh umat muslin pada suatu daerah.
Hukum melakukan kurban adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Maka bagi siapapun yang mampu namun tidak melaksanakannya maka dihukum makruh. Bukan hanya menyembelih hewan saja, namun terdapat makna dan hikmah yang luar biasa untuk berkurban. Ibadah kurban termasuk sejarah idul adha.
Beberapa binatang yang diperbolehkan untuk berkurban antara lain sapi atau kerbau, kambing atau domba, dan unta. Selain binatang tersebut tidak diperbolehkan. Binatang yang disembelih tersebut juga harus memenuhi syarat sebagai hewan kurban yaitu cukup umur dan sehat.
Menyembelih hewan kurban dilakukan pada hari raya idul adha setelah matahari terbit. Hewan kurban juga masih bisa disembelih pada hari setelahnya yang termasuk hari tasyrik. Dan setelahnya tidak ada lahi waktu untuk menyembelih hewan kurban.
Setelah disembelih daging kurban disunahkan diberikan pada fakir miskin, kerabat, dan dimakan sendiri oleh orang yang berkurban.
Idul adha di Indonesia memang tidak dirayakan semeriah seperti hari raya idul fitri, namun terdapat beberapa tradisi yang hanya ada pada hari raya idul adha saja. Selain menyembelih hewan kurban, terdapat juga banyak tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan idul adha. \
Mayoritas masyarakat Bali adalah beragama hindu, namun terdapat juga tradisi unik dan spesial untuk merayakan hari idul adha. Khususnya untuk para muslim yang berada di Banjar Angantiga Desa Petang Badung Bali yang mempunyai bernama “ngejot” kepada umat yang lain yaitu Hindu. Ngejot berarti saling berbagai makanan setiap kali umat hindu dan muslim merayakan hari besar atau hari raya keagamaannya. Ngejot merupakan sebuah tradisi yang bermakna agar masyarakat dapat hidup saling berdampingan dan damai dengan berbagai kepercayaan yang berbeda-beda. Tradisi ngejot diyakini telah ada sejak 500 tahun lalu secara turun menurun karena adanya sikap saling menghormati antar umat beragama.
Jajan Yakitori & Sate Korea Di Red Corner LaFest, Bonus Pemandangan Sawah
Sate Bumbon Khas Kabupaten Kendal Yang Menggoda Lidah
Tradisi unik idul adha di Indonesia selanjutnya berada di Banyuwangi. Khususnya masyarakat osing yang berada di Desa Kemiren Glagah Banyuwangi. Tradisi unik tersebut adalah mepe kasur dalam bahasa jawa yang artinya menjemur kasur di depan rumahnya masing-masing di bawah terik sinar matahari. Kasur dijemur dari pagi hingga sore hari sambil dipukul dengan rotan atau sapu lidi agar bersih. Menariknya masyarakat secara serentak menjemur kasur di depan rumahnya pada pagi hari. Tradisi jemur kasur diyakini masyarakat osing sebagai upaya menolak bala dan membersihkan diri dari berbagai jenis penyakit. Terlebih lagi untuk pasangan suami istri yang diartikan sebagai kelanggengan hubungannya.
Tradisi unik lainnya adalah sapi manten di Pasuruan. Sehari sebelum hari idul adha masyarakat Desa Watestani Kecamatan Grati Pasuruan mengadakan “manten sapi” yang artinya pengantin sapi sebagai penghormatan terhadap sapi atau hewan kurban lain yang akan disembelih. Sapi yang akan dijadikan kurban dihias dengan cantik sebelum diberikan pada masjid atau panitia kurban. Rangkaian acara manten sapi diawali dengan memandikan sapi dengan air kembang hingga bersih. Selanjutnya sapi mendapatkan kalung hiasan bunga tujuh rupa agar cantik seperti pengantin. Kemudian bagian tubuh sapi ditutup dengan kain putih. Setelah sapi sudah siap, sapi diarak menuju masjid oleh warga di kampung. Tradisi manten sapi semakin meriah dengan adanya ratusan ibu-ibu yang membawa berbagai peralatan rumah tangga dilengkapi dengan bumbu dapur sebagai persiapan untuk menyembelih sapi.
Tradisi unik idul adha di Indonesia berikutnya adalah tradisi apitan Di Semarang. Masyarakat semarang melakukan tradisi sedekah bumi apitan, yaitu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai rezeki yang didapatkan. acara ini berlangsung dengan membawa dan mengarak tumpeng yang berisikan berbagai hasil bumi. Hasil bumi disusun secara bertumpuk misalnya padi, singkong, wortel, tomat, cabe, jagung, timun, kacang panjang, dan lain sebagainya. Tradisi apitan ini biasanya digelar di kantor kelurahan dan diakhiri dengan doa keselamatan untuk seluruh warga. Kemudian warga bergegas berebut untuk memperoleh hasil bumi yang dibentuk gunungan tersebut.
Yogyakarta juga tidak mau ketinggalan tradisi uniknya saat hari raya idul adha. Kesultanan Yogyakarta menggelar tradisi tahunan sebelum hari idul adha bernama grebeg besar di pelataran masjid gedhe Yogyakarta. Tradisi ini disambut dengan sangat antusias di lapangan alun-alun karena ingin melihat arak-arakan gunungan hasil bumi yang dibawa oleh prajurit keraton Yogyakarta. Namun sebelumnya akan diawali terlebih dahulu dengan iring-iringan pasukan keraton Yogyakarta yang memakai seragam dan berbagai atribut dengan membawa senjata tradisional keris, tombak, senapan kuno, dan lain sebagainya. Barulah dibelakangnya terdapat iring-iringan gunungan grebeg besar. gunungan grebeg besar tersebut terdiri dari gunungan lanang, gunungan wedok, gunungan pawuhan, dan gunungan gepak. Iringan tersebut berjalan menuju masjid gede untuk dilaksanakan proses mendoakan gunungan oleh penghulu keratin. Selesai didoakan, empat gunungan tersebut langsung menjadi rebutan masyarakat. Sehingga dalam waktu sekejap hasil bumi dalam gunungan habis. Masyarakat meyakini bahwa hasil bumi yang berhasil didapat dari gunungan akan mendatangkan rezeki.
Tradisi bukanlah sebuah kewajiban, melainkan sebuah kebiasaan yang telah berlangsung lama secara turun menurun. tradisi unik idul adha di Indonesia patut untuk terus dilestarikan sebagai daya tarik tradisi keagamaan selama tradisi tersebut tidak mengandung unsur-unsur negatif yang menimbulkan kerugian. Menarik sekali bukan tradisi unik idul adha di Indonesia, bahkan jika Anda tertarik Anda juga bisa langsung datang dan mengikuti tradisi tersebut.
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
Bangkok, ibu kota Thailand, terkenal dengan mall-mall mewah dan modern. Mereka menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner,…
Selamat datang di Jakarta, ibu kota Indonesia yang kaya akan pasar tradisional dan modern. Jakarta,…
Di Jakarta, kita bisa menemukan surga kuliner yang tak tergantikan. Mulai dari Monas hingga Kota…
Selamat datang di petualangan kuliner kekinian di Jakarta! Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, menawarkan banyak…
Hal wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk dibeli ketika ke Bandar Lampung adalah oleh oleh.…