Berlibur ke Bali rasanya memang tidak lengkap jika kita tidak menikmati indahnya kebudayaan disana, salah satunya yakni Tari Kecak di Bali. Tari kecak merupakan salah satu seni budaya dari Bali yang paling memukau banyak turis lokal atau asing. Tari yang unik sebab hanya menggunakan mulut sebagai unsur musik ini dipercaya telah ada sejak tahun 1930. melibatkan sekitar 50-70 orang penampil ini bisa Anda saksikan kalau liburan ke Bali.
Bagaimana asal muasalnya, apa pesan moralnya dan dimana kita tempat terbaik di Bali untuk menikmatinya? Berikut ulasannya!
Tari Kecak bisa merupakan salah satu tarian sakral ayng ada di Bali. Berbeda dari tarian pada umumnya yang menggunakan alat musik iringan, tari Kecak tidak. Tarian ini diiringi oleh paduan suara kelompok yang melibatkan cukup banyak orang. Biasanya mereka akan berbaris melingkar dengan mengenakan kain penutup bercorak kota-kotak hitam putih seperti corak papan catur.
Tari Kecak juga memiliki nama lain yakni tari Snghyang. Tarian ini biasanya dipertontokan pada acara-acara keagamaan. Nah, dibilang sakral karena biasanya penarinya akan kemasukan roh sehingga mampu berkomunikasi dengan para leluhur yang disucikan atau para dewa. Jadi bisa dibilang jika penari ini adalah media untuk menyatakan sabdaNya.
Nah, yang perlu diketahui, ketika sang penari kerasukan, maka tindakannya juga akan sangat diluar dugaan. Misalnya mengeluarkan suara yang tidak pernah dikeluarkan sebelumnya, kebal terhadap api dan lain sebagainya. Jadi ketika pagelaran ini berlangsung dan Anda melihat hal yang tak biasa, maka jangan kaget karena ini adalah bagian dari tari Kecak itu sendiri.
Tari Kecak ini mulai populer ke mancanegara di tahun 1930. Sosok yang menciptakan tarian ini adalah Wayan Limbak. Lantas darimana nama Kecak ini diambil? Nama Kecak ini diambil dari teriakan kata “cak, cak, cak” dari para penari laki-laki. Teriakan yang sangat kompak dan berirama inilah yang menjadi salah satu hal yang paling menarik dalam pagelaran ini.
Seperti tari pada umumnya yang memiliki kemenarikan, tari Kecak juga sama. Cukup banyak hal menarik yang ada didalamnya dan berikut ini beberapa diantaranya:
Menempati posisi pertama sebagai tempat favorit para wisatawan menyaksikan langsung pertunjukan tari sekaligus suasana pura berbingkai pemandangan matahari tenggelam adalah Uluwatu. Pengunjung wajib menggunakan kain seperti sarung sebelum menyaksikan tari yang fenomenal ini. Anda bisa langsung membeli tiket menyaksikan tari kecak yang diadakan setiap hari mulai pukul 6 sampai 7 malam. Harga tiket tari kecak di Bali memang lebih mahal dibandingkan tempat lain namun menawarkan pemandangan alam eksotis.
Sushi Bushi Bali, Hadirkan Sushi Serba 10 Ribu Di Hari Rabu
SkyMax Rooftop Pool & Bar, Rooftop Low Budget Dengan GWK Bali
Ikon wisata Bali tak ketinggalan menyajikan tari dengan musik berbunyi cak cak cak ini. Anda bisa datang langsung ke kawasan pantai dan pura Tanah Lot yang mengadakan pertunjukan tari kecak mulai pukul 18.30 sampai selesai. Suasana khas budaya dipadukan dengan pemandangan matahari tenggelam bakal membuat liburan Anda dan pasangan terasa lebih romantis.
Tak hanya bisa berfoto dengan patung Dewa Wisnu, Anda juga bisa menyaksikan GWK Amphitheatre yang bisa menampung hingga 800 penonton. Tari kecak diadakan setiap hari mulai pukul 18.30 sampai selesai. Sebaiknya Anda memang mengagendakan jadwal untuk menyaksikan tari kecak di Bali sekaligus berfoto selfie di lahan taman budaya yang luas.
Jika Anda lebih suka suasana Ubud yang hijau dan asri, jangan lewatkan pula menyaksikan pertunjukan kesenian Bali khas pedesaan di Ubud. Datang saja ke Pura Dalem Ubud untuk menyaksikan tari kecak yang ditampilkan oleh masyarakat sekitar. Hal yang perlu Anda ketahui bahwa tari kecak di Bali ini hanya ditampilkan pada hari Rabu dan Sabtu saja mulai pukul 19.30 WITA.
Tak harus pergi ke Uluwatu yang berada di Desa Pecatu, Anda bisa juga langsung ke Desa Batu Bulan yang hanya berjarak 10 kilometer dari Denpasar untuk menyaksikan tari fenomenal. Ya, Batu Bulan sendiri merupakan tempat favorit para turis untuk melihat pertunjukan tari kecak setiap hari mulai pukul 18.30 WITA.
Bali Art Centre merupakan tempat pelestarian budaya dan kesenian Bali yang digagas oleh mantan gubernur Ida Bagus Mantra. Anda bisa menyaksikan tari kecak di Art Centre setiap hari mulai pukul 18.30 malam. Lokasi Art Centre ada di Jalan Nusa Indah Denpasar atau sekitar 45 menit saja dari Bandara Ngurah Rai.
Desa Bona merupakan daerah pertama di Bali yang mengembangkan tari kecak. Tak heran kalau desa ini merupakan salah satu tempat pertunjukan tari yang paling terkenal di Bali. Kalau Anda ingin menyaksikan pertunjukan epic tari ini, bisa langsung ke Desa Bona Kangin, Gianyar, Bali. Grup tari asal Bona sudah terkenal sejak tari ini hits pada tahun 1960-1970 sampai sekarang lho! Hanya saja pertunjukan tari kecak di Bali khususnya Bona Kangin hanya diadakan pada hari Senin, Rabu dan Jumat mulai pukul 18.30-19.30 WITA.
Apakah Anda sudah berencana menikmati liburan di Bali yang menyenangkan? Jangan lupa untuk menyaksikan pagelaran seni tari kecak yang menarik ya! Kalau wisatawan asing saja mencintai pertunjukan tari kecak di Bali ini, wisatawan domestik harus lebih bangga, bukan?
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…