Setiap orang sudah pasti memiliki destinasi wisata yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Ada yang waktu liburannya diisi dengan kegiatan mendaki gunung. Ada pula yang lebih menyukai piknik ke daerah yang sejuk, yang dekat dengan pegunungan. Namun tidak sedikit yang lebih senang berwisata ke pantai. Terutama pantai-pantai yang sudah terkenal, termasuk di antaranya adalah pantai Sawarna.
Kemungkinan besar banyak orang yang belum mengetahui adanya pantai yang bernama Sawarna ini. Selama ini yang lebih mereka kenal adalah pantai-pantai yang telah memiliki nama, seperti pantai Kuta dan pantai Sanur di pulau Bali, pantai Senggigi di pulau Lombok dan pantai Parangtritis di Jogjakarta. Pada kenyataannya pantai-pantai yang disebutkan tadi memang lebih banyak dikunjungi.
Namun karena saat ini kita sudah mendengar ada nama yang bernama Sawarna, tidak ada salahnya kita kulik lebih jauh tentang pantai tersebut. Pantai ini terletak di propinsi Banten. Sebelum ini, Banten sudah lebih terkenal akan pantai-pantainya yang indah, seperti pantai Carita dan pantai Anyer. Pantai Sawarna inilah merupakan pantai yang belum banyak terexpose, padahal tidak kalah indahnya.
Propinsi Banten letaknya tidak begitu jauh dengan wilayah Jabodetabek dan kota Bandung sehingga penduduk yang tinggal di Jabodetabek dan Bandung sering menghabiskan akhir pekannya di Banten sekedar melepaskan penatnya di pantai brombak liar ini.
Nama pantai Sawarna sendiri diambil dari nama desa sebagai tempat keberadaan pantai tersebut, yaitu Desa Sawarna, yang ada di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Karena sebenarnya merupakan nama sebuah desa maka tidak perlu heran jika nama pantai Sawarna tidak akan kita temukan di peta atau google map.
Ada keunikan tersendiri yang dimiliki oleh pantai dengan laut hijau kebiruan , yang tidak akan kita jumpai di pantai-pantai yang masih berada di propinsi Banten yang lainnya lagi maupun di propinsi Jawa Barat, yakni terdiri dari tujuh pantai dan satu goa yang berlokasi di daerah sekitar Desa Sawarna. Kalau pantai Sawarnanya terbentang mulai dari pesisir pantai tepatnya dari pantai Pulo Manuk berakhir di pantai Karang Taraje.
Mengenai asal muasal nama desa Sawarna, ada sejarahnya tersendiri. Bermula dari seorang yang berkebangsaan Belanda yang bernama Jan Louis Van Gogh, yang tinggal di daerah pinggir dua pantai, pantai Ciantir dan pantai Tanjung Layar. Jan Louis Van Gogh mempekerjakan penduduk pribumi yang tinggal di wilayah tersebut di perkebunan kelapa miliknya seluas 54 hektare.
Sehari-harinya penduduk pribumi tersebut menggunakan dialek Sunda dengan logat dan dialek yang berbeda-beda, yang dikenal dengan nama “Sorana”, yang berarti “suara” nya. Lama kelamaan istilah sorana berubah menjadi Sawarna dan pada akhirnya dijadikan nama desa di wilayah tersebut.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa kata sawarna diambil dari “Swarna”, nama seorang tetua yang ada di wilayah itu, yang menjabat kepala desa pertama kalinya. Ada juga yang berpendapat bahwa berasal dari kata “Swarna”, yang berarti satu warna, sebagai petunjuk bahwa penduduk yang bermukim di wilayah ini merupakan orang Sunda.
Saat ini keberadaan pantai sudah dikenal oleh banyak orang sehingga banyak yang teratrik berkunjung ke tempat tersebut. Melihat peluang yang bagus itu, banyak pihak yang memanfaatkannya dengan mencari penghasilan tambahan, dengan membuat penginapan atau homestay yang kemudian disewakan kepada para wisatawan yang berasal dari dalam negeri maupun wisatawan manca negara.
Untuk bisa sampai ke pantai ini ada beberapa rute yang harus ditempuh oleh para wisatawan. Yang pertama berangkat dari Jakarta ke Ciawi, lanjut ke Cibadak, kemudian ke Pelabuhan Ratu, Cisolok yang berakhir di Desa Sawarna. Sebaiknya naiklah bus kecil saja karena jalan menuju ke tempat wisata tersebut berkelok-kelok, banyak sekali tanjakan curamnya.
Rute kedua yang bisa dilalui adalah dari Jakarta, Serang Timur, Pandeglang, Malimping, Bayah, berakhir di Sawarna. Meskipun rute yang kedua ini lebih dekat namun waktu tempuhnya menjadi lebih lama hitungannya karena untuk menuju ke tempat wisata tersebut banyak melewati jalan yang rusak.
Jika para pengunjung ingin mengendarai angkutan umum misalnya bus kecil, mereka disarankan untuk berangkat dari terminal bus yang ada di kota Bogor. Nanti dari Bogor akan melalui Pelabuhan Ratu terlebih dahulu. kemudian berlanjut ke kecamatan Bayah dengan tujuan akhir pantai Sawarna dengan berpindah ke angkutan umum lainnya lagi.
Kalau ingin naik kendaraan pribadi, dengan rute perjalanan Jakarta – Pelabuhan Ratu, rutenya adalah Jakarta (Cawang), Tol Jagorawi, Exit Ciawi, Ciawi, Cicurug, Parung Kuda, Cibadak, Cikembar, Warung Kiara, Pelabuhan Ratu, Cisolok, Bayah, berakhir di pantai Sawarna.
Rute perjalanan Jakarta – Rangkasbitung, rutenya dari Jakarta (Tomang), Tol Jakarta, Tangerang, Gerbang Tol Cikupa, Tol Tangerang, Merak, Exit Balaraja Barat, Balaraja, Raya Cikande, Raya Rangkasbitung, Cileles, Warung Gunung, Gunung Kencana, Malingping, Bayah, berakhir di Sawarna.
Dengan menaiki kendaraan umum, rute perjalanan ke pantai Sawarna bisa diawali dari beberapa kota seperti Bandung, Rangkasbitung (Banten), Bogor dan Bekasi.
Dengan berbekal hal-hal unik yang dipunyai oleh pantai Sawarna dan juga karena memang pantai Sawarna ini begitu indah, membuat banyak orang sangat tertarik untuk mengunjunginya. Budget yang harus mereka siapkan tidak perlu banyak-banyak, bahkan hitungannya hemat sekali, sangat murah.
Cukup membayar tiket masuk seharga lima ribu rupiah per orangnya, anda dan keluarga sudah bisa menikmati pemandangan alam pantai yang sangat cantik sepuasnya, termasuk kawasan wisata lainnya yang lokasinya masih berdekatan dengan pantai Sawarna.
Bagi para pengunjung yang ingin mengetahui informasi (seluk beluk) tentang pantai Sawarna, tidak sekedar menikmati panorama alamnya saja, bisa memuaskan keingintahuannya tersebut dengan menyewa seorang pemandu wisata, yang lebih dikenal dengan nama guide. Guide ini merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pengelola pantai Sawarna.
Guide yang disewa akan memberikan informasi yang sangat lengkap mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pantai Sawarna. Para pengunjung bisa bertanya apa saja, terutama yang berkaitan dengan tempat wisata ini. Harga sewa dari guide ini adalah 60 ribu rupiah, ini termasuk murah, karena sudah termasuk di dalamnya harga tiket masuk.
Fasilitas lainnya lagi yang bisa didapatkan oleh para pengunjung adalah tersedianya banyak rumah makan dan warung di sekitar pantai ini. Menu makanan yang ditawarkan dibandrol dengan harga yang standard, masih terjangkau, berkisar antara 10 ribu hingga 15 rupiah. Kalau ingin menyantap hidangan seafood segar di pinggir pantai, anda harus merogoh kocek paling sedikit 50 ribu rupiah.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…