Oleh-oleh Khas Bukittinggi – Sewaktu-waktu bila telah diberi suatu kelonggaran waktu serta mapan dalam hal biaya, maka travelling menjadi satu aktivitas pengisi waktu yang wajib dilakukan. Untuk melakukan travelling, menjelajahi berbagai wilayah di Nusantara ini sejatinya sudah cukup dibandingkan harus melangkah lebih jauh ke mancanegara.
Seakan tiada habisnya, keindahan, keelokan, dan hal-hal menarik lainnya yang begitu mashyur akan dengan mudah ditemukan di tiap wilayah Nusantara ini dengan karakteristik dan sifat kekhasannya sendiri-sendiri.
Tak terkecuali bila kita mengunjungi sebuah daerah atau kota di wilayah Sumatera Barat yaitu Bukittinggi. Berbagai destinasi yang telah dikenal khalayak umum akan dengan sendirinya mampu menghanyutkan segenap sanubari Anda. Yang tak kalah berkesannya adalah berbagai oleh-oleh khas Bukittinggi yang akan Anda bawa ke tempat asal Anda.
Kota Bukittinggi sendiri merupakan daerah atau kota di Sumatera Barat dengan status sebagai kota dengan tingkat perekonomian terbesar di propinsi tersebut. Dari segi sejarah pun, kota tersebut memiliki torehan sejarahnya sendiri, yaitu pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia dan mendapat julukan Paris van Sumatra pada masa penjajahan kolonial.
Di samping dikenal sebagai salah satu kota pusat pergerakan dan perjuangan, secara geografis kota tersebut berada di alur rentetan pegunungan dari Bukit Barisan dengan jarak sekitar 90 km dari Kota Padang. Kota tersebut merupakan kota wisata bagi Sumatera Barat dengan berbagai destinasi seperti Ngarai Sianok, jam gadang dan lainnya.
Untuk berbagai produk yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Bukittinggi, sebenarnya itu semua merupakan representasi dari berbagai produk kebudayaan khas Sumatera Barat yang berupa benda kerajinan, souvenir, cinderamata, dan juga termasuk kuliner.
Hal ini tak lepas dari kota Bukittinggi yang juga merupakan kota pusat wisata, sehingga berbagai produk budaya dari daerah lainnya di Sumatera Barat turut hadir di Kota tersebut. Kesemuanya akan coba dirangkum dalam 10 oleh-oleh khas Bukittinggi.
Di antara 10 oleh-oleh khas Bukittinggi yang dapat dijadikan souvenir atau cindermata yang berkesan barangkali adalah Mukena Kerancang. Masyarakat Sumatera Barat yang mayoritas muslim tentunya menghasilkan budaya yang mencerminkan sisi religi tersebut. Salah satunya adalah mukena yang biasa dikenakan kaum muslimah untuk menjalankan sholat.
Tentunya bagi kaum muslimah di daerah lainnya, sebuah mukena kerancang ini dapat menjadi sebuah benda yang penuh arti. Bila mukena adalah perlengkapan sholat bagi seorang muslimah, kerancang sendiri adalah seni sulam-menyulam khas daerah-daerah di Sumatera Barat dengan bentuknya yang umum berwujud kain nan halus dilengkapi ciri berupa lubang-lubang kecil.
Bernilainya mukena kerancang ini dapat tergambarkan dari waktu yang dibutuhkan untuk membuat mukena dengan motif tumbuhan, hewan, atau kaligrafi yang dapat menghabiskan waktu sekitar 2 bulanan. Akan tetapi untuk mukena tanpa motif relatif cukup singkat hanya sekitar 15 hari saja.
Nasi Padang Pariaman Jaya Tak Pernah Gagal Bikin Perut Bahagia.
Berikutnya di antara 10 oleh-oleh khas Bukittinggi yang berupa produk sandang adalah kain songket. Memang songket sendiri penyebarannya mencangkup keseluruhan Sumatera plus Malaysia dan juga Brunei Darussalam.
Sejarahnya cukup menarik dikarenakan wilayah-wilayah tersebut dahulunya merupakan daerah kekuasaan Sriwijaya yang secara tradisi dan budaya akhirnya mengajarkan pembuatan kain songket. Karena Bukittinggi juga sebagai pusat wisata, maka kain songket yang dapat dijumpai adalah songket-songket dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Secara umum, songket tersebut dinamai dengan Songket Minangkabau dengan ciri berupa tenunan kain benang perak dan emas yang membentuk berbagai motif. Motif-motif yang khas seperti pakis (kaluak paku), pucuak rabuang (bambu), bungo antimun (mentimun), bijo (biji bayam) dan juga motif rebah (ilalang rebah). Bila memang berniat menemukan songket yang lebih berkarakter, kita dapat mencoba mengunjungi langsung seniman pengrajinnya.
Produk budaya selanjutnya yang termasuk dalam 10 oleh-oleh khas Bukittinggi yang cukup berkesan adalah Serunai. Serunai adalah klarinet khas yang dimiliki Minangkabau. Dalam memainkan instrument musik dengan nada pentatonis ini cukup dengan cara ditiup seperti halnya bermain klarinet biasa.
Adapun proses pembuatannya adalah dengan memaksimalkan penggunaan dua potong bambu, atau dapat juga kayu dengan ukurannya yang berbeda, dimana yang satu besar dan yang satu kecil. Untuk yang berukuran kecil digunakan sebagai tempat untuk meniup. Pada bagian yang besar yang terdiri dari 4 lubang difungsikan untuk mengatur dan mengatur nada yang akan dibunyikan.
Beda lagi dengan souvenir seni berikutnya yang bernama suling khas Minangkabau bernama saluang dengan 4 lubang yang dimilikinya. Alat musik ini terbuat dari bambu dan dapat juga dari pipa. Yang menarik, menurut masyarakat Minangkabau bahan terbaik untuk membuat saluang justru dari talang bekas jemuran yang terlebih dahulu hanyut di sebuah sungai.
Aneh memang, akan tetapi hal ini hingga sekarang masih diyakini. Dengan asal tiup memang akan berbunyi, namun untuk melahirkan suara nan harmonis dibutuhkan keahlian tersendiri. Walau sulit memainkannya, tapi dari bentuk dan historisnya, instrument ini pantas dijadikan oleh-oleh khas Bukititnggi yang bisa dibawa pulang.
Ada lagi oleh-oleh khas Bukittinggi yang kerap menjadi buruan para wisatawan. Benda tersebut adalah pernak-pernik. Harganya relatif murah dan yang pasti dapat menunjukkan karakter daerah Bukititnggi itu sendiri. Pernak-pernik yang paling sering dibawa pulang oleh para wisatawan adalah gantungan kunci dengan beraneka bentuk dan berbagai replika ikon-ikon yang berada di Bukittinggi.
Agar mudah menjumpai benda pernak-pernik ini, kunjungi saja Pasar Bukittinggi. Disana akan dijumpai banyak sekali penjual pernak-pernik yang menjajakannya dengan dipajang, digantung, serta dibungkus dengan rapinya. Jenisnya pun beragam, namun design dan bentuk bernuansa Minang-lah yang palin sering dibeli para pengunjung.
Salah satu dari 10 oleh-oleh khas Bukittinggi datang dari sisi kuliner. Kuliner khas Bukittinggi yang bisa dibawa pulang sesungguhnya sangatlah beragam. Diantaranya adalah keripik balado. Keripik balado khas Minang ini sebenarnya dari sisi bahan sama-sama terbuat dari singkong namun dengan bumbu balado yang pedas.
Jenis kuliner selanjutnya yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Bukittinggi. Meski sama-sama berbentuk dendeng selayaknya dendeng di tempat lain di Nusantara, namun dendeng khas Bukittinggi memiliki karakteristik rasa khasnya sendiri.
Jenis kuliner dengan komposisi utama tepung ubi kayu. Bentuknya berupa angka delapan dan memiliki warna kuning yang khas.
Satu dari beberapa oleh-oleh khas Bukittinggi selanjutnya yang diolah dari singkong. Sanjai sendiri berasal dari nama suatu jalan tempat kerupuk tersebut pertama kali dibuat. Terdapat 3 varian rasa yakni asin, tawar, serta pedas.
Ada juga kuliner bernama galamai yang bila di tanah Jawa layaknya jenang atau dodol namun berbeda bahan. Di Bukittinggi, jenang ini dibuat dari tepung beras, gula aren, kacang tanah yang telah disangrai dan juga santan.
Itulah 10 oleh-oleh khas Bukittinggi yang layak dijajal dan paling sering diburu wisatawan. Sebenarnya masih banyak lagi kekayaan daerah Bukittinggi sebagai bagian dari Nusantara ini. Maka, sudah sepatutnya kita bangga akan negeri kita.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
View Comments
Kuliner khas Sumatera Barat memang lezat & bercita rasa tinggi..!! Makan ngga kenyang - kenyang., Tambuah Ciek !!
I Love West Sumatera