7 Manisan Khas Arab Ini Bisa Menjadi Ide Oleh Oleh Ibadah Haji
Apa yang terbersit dalam pikiran Anda saat mendengar manisan khas Arab? Kurma? Atau cokelat batu yang sering dijadikan oleh-oleh sepulang haji dan umrah? Faktanya, varian penganan manis khas Timur Tengah tak kalah beragam dari camilan di Indonesia. Beberapa di antaranya sudah tersebar di tanah air dan dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan selera masyarakat.
Asal-usul manisan khas Arab
Sebelum membahas lebih jauh seputar jenis-jenisnya, mari kita pelajari sejarah manisan yang beredar di Arab. Rupanya manisan yang beredar di kawasan Timur Tengah bukan berupa penganan yang terbikin dari buah, lalu diawetkan memakai gula. Camilan manis di Jazirah Arab justru disajikan sebagai appetizer atau makanan pembuka.
Kemudian, beberapa manisan khas Arab terpengaruh dari beberapa negara tetangganya seperti India dan Turki. Jadi, Anda yang kebetulan suka menyantap kuliner khas Asia Selatan dan Asia Barat pasti familier dengan rupa maupun rasanya. Sejumlah penganan disajikan secara khusus di restoran kendati Anda sudah bisa membeli versi praktisnya di toko oleh-oleh.
Resep-resep manisan dari Jazirah Arab mudah dipraktikkan. Anda juga bisa menjumpai bahan-bahannya di supermarket terdekat. Apabila Anda tertarik menyajikan penganan dari negara itu sebagai camilan atau sajian untuk hari raya,
Berikut tujuh jenis manisan khas Arab yang patut dipertimbangkan
1. Basbousa
Penganan yang populer di Mesir ini sekilas mempunyai bentuk menyerupai bika Ambon. Hanya saja, basbousa menggunakan tepung semolina sebagai bahan utama dengan sirup berbahan dasar air kelapa untuk bahan pelengkapnya. Ada pun bahan-bahan lain yang digunakan seperti yoghurt tawar dan kacang almond yang memperkaya rasa hingga tekstur dari kue basah tersebut.
Anda yang kurang menyukai air kelapa bisa memakai air lemon hingga air mawar untuk bahan sirup alternatif. Cara membuat basbousa relatif mudah karena tak berbeda jauh dengan bolu. Namun, Anda harus cermat saat menyisipkan potongan kacang almond di tiap lapisnya yang menjadi ciri khas dari manisan khas Arab tersebut.
Sate Bumbon Khas Kabupaten Kendal Yang Menggoda Lidah
Bvgil Gelato And Friends, Cafe Gelato Nikmat Dengan Ragam Pilihan Rasa
2. Qatayef
Qatayef memiliki bentuk yang bakal mengingatkan Anda pada pastel. Bedanya, penganan tersebut diisi dengan keju putih lembut. Adonan qatayef yang telah Anda isi lantas digoreng menggunakan minyak sayur hingga kulitnya berubah warna jadi kecokelatan. Ketika digigit, Anda bakal merasakan lelehan keju gurih dengan sensasi manis-asam samar dari lemon bercampur gula dari sirupnya.
Pembuatannya yang mudah membuat qatayef sering disajikan sebagai takjil. Sementara itu di India, makanan manis tersebut dikenal sebagai samosa dan dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut sepanjang bulan Ramadan. Kunci sukses membuat qayataf sendiri terletak pada kulitnya yang tak boleh terlalu tipis atau tebal untuk menjaga tekstur isian.
3. Halawah
Disebut juga sebagai halwa, manisan khas Arab ini termasuk jenis penganan yang sangat populer di Timur Tengah. Tak hanya itu, Anda akan menjumpainya di berbagai negara di Asia Selatan dan Tengah, Afrika Utara, hingga Eropa Timur. Halawah dapat disajikan dalam bentuk padat seperti kebanyakan kue atau dihancurkan menyerupai bubur kasar.
Selain itu, halawah dikenal sebagai kue kaya tekstur dan rasa. Betapa tidak? Penganan ini memakai bahan-bahan seperti tepung beras, gula, dan variasi kacang-kacangan. Anda juga bisa berkreasi dengan warna untuk membuat tampilan halawah semakin menarik. Menyajikannya sebagai menu berbuka atau camilan di sore hari akan semakin nikmat ditemani secangkir teh hangat.
4. Luqmat al-Qâdhi
Berbeda dari poin-poin sebelumnya, luqmat al-Qâdhi merupakan manisan khas Arab yang diolah dengan cara digoreng garing. Penganan yang berasal dari India tersebut umumnya dihidangkan bersama siraman sirup gula yang kian menambah cita rasanya. Aroma luqmat al-Qâdhi yang sedap sendiri berasal dari kayu manis yang berpadu sempurna dengan taburan biji wijen.
Pembuatan luqmat al-Qâdhi atau luqaimat yang mudah membuatnya sering dipilih sebagai camilan dan pengantar sebelum menyantap main course. Di sisi lain, Anda harus memperhatikan ukuran adonan dari luqmat al-Qâdhi. Adonan terlalu besar akan membuatnya lama matang saat digoreng, sementara kalau terlalu kecil berisiko membuatnya gosong saat ditinggal lama-lama.
5. Kunafa
Familier dengan namanya? Belum banyak yang tahu kalau kunafa adalah salah satu manisan khas Arab. Kemudian, penganan ini dipercaya sudah ada di kawasan Timur Tengah sejak ratusan tahun lalu. Meski kunafa mudah dijumpai di Mesir, faktanya manisan tersebut berasal dari Palestina dan disebut sebagai nablus oleh penduduk aslinya.
Tekstur renyah dan rasa manis-gurih dari kunafa membuatnya cepat digemari orang-orang dari berbagai negara. Kunafa dapat Anda buat memakai tepung terigu dan mentega dengan tambahan seperti kelapa parut, kismis, dan kacang-kacangan. Sementara pelengkap yang digunakan mencakup krim keju dengan bubuk kayu manis untuk memperkuat rasa.
6. Kulfi
Manisan khas Arab selanjutnya yang wajib dicicipi atau olah sendiri adalah kulfi, terutama bagi Anda yang suka makanan dingin. Hal ini pula yang menjadikan kulfi sebagai makanan pencuci mulut favorit di negara-negara Timur Tengah. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengolahnya hampir sama dengan puding, sehingga tak akan sulit Anda cari.
Lantas, tak berbeda jauh dari camilan-camilan sebelumnya, kulfi memanfaatkan kacang seperti pistachio sebagai pelengkap. Bisa bayangkan bagaimana tekstur dessert ini saat memasuki mulut Anda? Bahan lain seperti mangga dan kapulaga pun menyemarakkan rasa beserta aromanya yang membuat kulfi amat disukai warga di Jazirah Arab. Berminat mencobanya sebagai alternatif puding atau agar-agar?
7. Sobia
Satu lagi manisan khas Arab yang disajikan secara dingin: sobia. Kerenyahan pada penganan yang satu ini lebih kaya dibandingka kulfi, sebab Anda akan menjumpai potongan roti pita gandum dan oatmeal di dalamnya. Aroma rempah pun bakal menyerbu indra penciuman Anda saat menyantap sobia berkat taburan kayu manis dan kapulaga bubuk yang dimanfaatkan sebagai topping.
Tingginya kandungan kalori dari karbohidrat dalam sobia membuatnya cocok disajikan untuk macam-macam kegiatan. Dari hidangan arisan atau family gathering, pengganti makanan besar, dan menu takjil di bulan Ramadan. Anda yang berencana menjalankan bisnis kuliner bisa memakai sobia untuk produk usaha dan dapat dijual dengan harga terjangkau.
Nah, tujuh jenis manisan khas Arab di atas adalah segelintir penganan yang bisa dijumpai di negaranya langsung maupun dibikin sendiri. Ada pun jenis camilan praktis lain seperti manisan baklava yang diapdukani dengan filo pastry dan kunafa. Taburan kacang almond, pistachio, dan walnut pun semakin memperkaya rasa hingga tekstur dari manisan campuran tersebut.
Jika Anda ingin membeli versi kemasan dari manisan-manisan tersebut, periksa dulu komposisi hingga tanggal kedaluwarsa yang tertera. Jangan sampai saat dibawa pulang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan bujet yang dianggarkan agar Anda bisa membawa manisan khas Arab berkualitas.
Join The Discussion