11 Makanan Khas Wonosobo Rasanya Manja di Lidah


sisil angelin  January 24, 2019  0 Comment

Makanan khas Wonosobo menjadi kuliner wajib yang harus dicicipi ketika berlibur ke kawasan pegunungan Dieng ini. Tak hanya lezat, beberapa makanan tradisional berikut ini cocok disantap sambil minum teh hangat di tengah udara Wonosobo yang dingin. Tak hanya lezat, makanan tradisional Wonosobo juga dikenal murah meriah.

Apa saja Makanan Khas Wonosobo yang wajib kamu coba

1. Mi Ongklok

Rasanya kurang lengkap kalau liburan ke Wonosobo tanpa mencicipi makanan yang satu ini. Mi ongklok merupakan kuliner yang menjadi ikon Wonosobo dan paling banyak dicari oleh para wisatawan. Mi ongklok tak seperti sajian mi rebus biasanya karena terbuat dari mi, kubis, daun kucai dan disajikan bersama dengan kuah kacang berkanji kental yang terbuat dari campuran ebi, gula Jawa dan bumbu rempah.

sering disajikan bersama dengan tempe kemul, keripik tahu dan sate kambing. Istilah ongklok sendiri diadaptasi dari nama alat untuk merebus mi berbentuk keranjang kecil dan terbuat dari anyaman bambu. Anda bisa menikmati kelezatan mi ongklok di restoran khusus yang menjual mi ongklok atau di pedagang kaki lima sekitar Wonosobo.

Wisata Kuliner Mie Ongklok Wonosobo

Bali Ndeso Resto Banyak Banget Spot Instagramable Yang Keche!

Kalap Belanja Oleh-Oleh Di Pasar Tawangmangu. Ada Apa Saja Sih?

2. Keripik Jamur

Wonosobo pernah menjadi kawasan penghasil jamur. Tak sedikit masyarakat Dataran Tinggi dan Wonosobo yang mengolah jamur menjadi berbagai jenis makanan basah dan kering, termasuk mengolahnya menjadi keripik jamur. Selain memiliki rasa yang gurih dan lezat, keripik jamur juga berprotein tinggi bahkan lebih tinggi daripada gandum. Olahan jamur juga dipercaya bisa menyembuhkan beragam penyakit berkat kandungan 9 asam amino esensial yang tinggi.

Baca juga :  12 Makanan Khas Buleleng yang Memanjakan Lidah!

3. Kacang Dieng

Kacang Dieng atau sering disebut dengan kacang babi merupakan camilan yang terbuat dari sejenis kacang-kacangan yang hanya bisa Anda temui di Dieng. Bentuknya cukup unik berukuran lebar dan lebih besar daripada kacang biasa serta berwarna hitam. Camilan ini dibuat dengan cara digoreng sambil ditaburi bumbu di atasnya.

Rasanya gurih dan cocok banget jadi camilan sepanjang perjalanan atau untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Banyak wisatawan yang berburu kacang babi ketika liburan ke Dieng karena cukup sulit ditemui di daerah lain. Apalagi kelezatan camilan yang kaya gizi ini bisa bikin ketagihan sejak gigitan pertama.

4. Dendeng Gepuk

Makanan tradisional Wonosobo yang terkenal lezat lainnya adalah dendeng gepuk. Makanan yang terbuat dari daging sapi ini paling sering disantap bersama dengan sambal bajak dan nasi hangat atau dimakan tanpa nasi seperti kudapan. Dendeng gepuk yang terbuat dari daging sapi pilihan juga sering disajikan bersama dengan serundeng yang menambah rasa gurih dan manis saat disantap. Biasanya Anda bisa menemukan dendeng gepuk versi kering yang dibungkus dalam kemasan dan dijual sebagai oleh-oleh. Kalau Anda berkunjung ke Wonosobo pastikan kuliner yang satu ini ada di dalam daftar buruan Anda.

5. Carica

Camilan yang satu ini sudah banyak dijual di kota-kota besar. Tapi, carica yang asli berasal dari Wonosobo. Makanan yang satu ini terbuat dari buah carica yang memiliki bentuk seperti pepaya dengan ukurna lebih kecil dan banyak dibudidayakan di kawasan pegunungan Dieng.

Buah carica memiliki daging buah berasa asam dengan biji buah berasa asam manis. Carica sering diolah menjadi keripik dan manisan yang dikemas dalam wadah berupa cup atau botol dengan berbagai ukuran mulai yang kecil sampai besar. Harganya pun cukup murah sekitar Rp. 4.000 per buah dan Rp. 30.000 per kotak. Anda bisa menemukan penjual olahan carica di pinggir jalan sekitar Wonosobo.

Baca juga :  Durian Lover, Nih di 10 Tempat Berburu Durian Murah di Indonesia

6. Opak Singkong

Opak Singkong
kuliner861.wordpress.com

Opak singkong atau opak kucai merupakan makanan khas Wonosobo yang terbuat dari rebusan singkong dan diberi garam serta kucai. Rebusan singkong yang sudah dibumbui tersebut kemudian ditumbuk sampai halus kemudian dipipihkan lalu dijemur. Opak singkong yang sudah kering kemudian digoreng sampai matang.

Umumnya makanan yang banyak dibuat di Kalibeber dan Krakal, Wonosobo ini dijual dalam bentuk belum digoreng atau masih setengah matang. Rasanya yang gurih dan asin membuat opak singkong cocok banget dijadikan camilan sehari-hari atau sepanjang perjalanan pulang. Selain opak singkong, ada pula opak ketan yang terbuat dari beras ketan.

7. Nasi Megono

Nasi Megono atau sego megono merupakan kuliner khas masyarakat Wonosobo yang terdiri dari nasi, irisan sayuran dengan lauk ikan teri. Makanan yang satu ini juga sering disebut dengan sego reged atau nasi kotor karena tampilannya yang terlihat kotor. Para petani Wonosobo sering menjadikan nasi ini sebagai bekal ke sawah. Nasi megono akan terasa lebih nikmat bila disantap bersama dengan tempe kemul dan teh hangat di tengah udara Wonosobo yang sejuk. Tak hanya lezat, nasi megono juga murah meriah, harganya Cuma sekitar Rp. 2.500 sampai Rp. 3.000 saja per porsinya.

8. Tempe Kemul

Kalau Purwokerto memiliki camilan khas berupa tempe mendoan, Wonosobo memiliki camilan khas tempe kemul. Camilan yang satu ini memiliki tampilan layaknya mendoan, tapi lapisan tepungnya lebih banyak dan ada taburan kucai di atasnya. Tempe kemul sering dijadikan lauk menu mi ongklok atau dimakan sebagai camilan bersama dengan cabai mentah atau sambal sambil minum teh hangat. Tempe kemul terbuat dari tempe dan yang diselimuti tepung gandum, tepung beras, tepung singkong dan diberi daun kucai kemudian digoreng dengan bumbu kunyit sampai renyah. Anda bisa menemukan camilan ini di warung-warung pinggir jalan Wonosobo dan dijual dengan harga murah sekitar Rp. 500 per buahnya.

Baca juga :  10 Rekomendasi Nasi Kuning Enak di Surabaya Rasanya Nagih

9. Sagon

sagon
tokomesinkelapa.com

Makanan tradisional dari Wonosobo ini sering ditemui di pasar induk Wonosobo bahkan di luar kawasan Wonosobo. Sagon terbuat dari parutan kelapa, gula dan tepung sagu kemudian dimasak dengan menggunakan kayu bakar atau arang. Untuk mematangkan bagian atas sagon, biasanya arang juga diletakkan di bagian atas kue sagon. Cara membakar sagon seperti ini tak hanya menghasilkan rasa sagon yang lezat, tapi juga aroma sagon yang harum dan mengundang.

10. Geblek

Camilan berwarna putih ini biasanya dijual di penjual gorengan di kawasan Wonosobo. Geblek terbuat dari campuran tepung pati dan daun kucai kemudian digoreng sampai mengembang. Camilan ini terasa gurih namun sedikit alot. Geblek tak hanya dijual dalam bentuk matang, ada juga yang dijual masih mentah sehingga Anda bisa membelinya untuk keluarga di rumah. Selain enak, geblek juga murah jadi pas banget buat para wisatawan yang berbudget minim.

11. Cenil

Camilan tradisional ini tak hanya bisa Anda temui di kawasan Wonosobo saja, tapi juga kawasan lainnya di Jawa Tengah. Cenil tergolong kudapan yang merakyat karena sering dijual di pedagang kaki lima dengan harga murah meriah. Rasa camilan ini pun sangat lezat berkat tambahan siraman gula Jawa, taburan parutan kelapa serta tampilan warna-warni yang menarik. Seperti kudapan dari Wonosobo lainnya, cenil juga cocok banget disantap bersama dengan minuman hangat. Kelezatan dan keunikan makanan tradisional ini dijamin bikin ketagihan, jadi, jangar ragu mencicipi makanan khas Wonosobo.



Leave a Reply