Sumenep merupakan sebuah kabupaten yang terletak di ujung timur pulau Madura, membanggakan kekayaan kuliner khasnya yang lezat dan menggoda lidah. Seperti halnya daerah-daerah lainnya, Sumenep memiliki sejumlah hidangan khas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penduduknya. Salah satu ikon Makanan khas Sumenep yang tak dapat dilewatkan adalah Sate Madura, yang terkenal kelezatannya dan bahkan telah merambah ke seluruh penjuru Indonesia. Namun, jangan lewatkan hidangan khas lainnya yang tidak kalah menggugah selera di Sumenep.
Makanan-makanan khas Sumenep dikenal lezat dengan cita rasa yang unik dan istimewa. Berikut GoTravelly akan membagikan 11 makanan khas Sumenep yang wajib kamu coba :
Soto Sabreng adalah sajian unik yang menawarkan pengalaman kuliner berbeda. Ini merupakan varian soto babat yang disajikan bersama lontong dan singkong rebus. Keistimewaannya terletak pada penggunaan bumbu kacang yang begitu khas. Bumbu kacang Soto Sabreng terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan, dicampur dengan petis ikan, dan rempah-rempah lainnya. Kelezatan bumbu kacang yang kental ini diberikan pada lontong, singkong, dan babat, yang kemudian dilengkapi dengan kuah soto yang menyegarkan.
Soto Selingkuh, atau juga dikenal sebagai rujak selingkuh, merupakan perpaduan unik antara soto dan rujak. Terlihat mirip dengan rujak soto yang populer di Banyuwangi, hidangan ini mulai mencuri perhatian sejak awal tahun 2000-an di Jalan Dr. Wahidin, Sumenep. Soto Selingkuh adalah soto babat yang disajikan dengan sayuran ala rujak, lengkap dengan bumbu kacang yang khas. Proses penyajiannya dimulai dengan lontong, singkong, sayuran, dan lontong, yang kemudian disiram dengan bumbu kacang yang terbuat dari kacang tanah, pisang muda, petis, dan gula merah. Hidangan ini diberikan sentuhan akhir dengan disiram kuah soto babat yang panas dan beraroma lezat.
Soto Campur menjadi pilihan yang menarik bagi pencinta kuliner dengan cita rasa unik. Hidangan ini tidak hanya sekadar mirip dengan Soto Sabreng dan Soto Selingkuh, tetapi juga menghadirkan perpaduan sempurna antara soto dan rujak. Keistimewaannya terletak pada kuah yang menggunakan santan dan cabai yang telah dihaluskan. Jika berada di daerah Kebonagung, Sumenep, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati nikmatnya Soto Campur yang begitu meresap.
Satu lagi olahan campur yang menggoda selera adalah Lontong Campor, atau dikenal sebagai campor. Hidangan ini menggabungkan lontong, daging sapi, irisan timun, soun, bawang goreng, irisan bawang daun, bumbu kacang, dan cabai dalam satu sajian yang lezat dan mengenyangkan. Sementara kelezatan isi campor tak dapat diabaikan, kuahnya yang kaya dan beragam memberikan sentuhan khusus pada hidangan ini. Kuah campor dibuat dari campuran sup daging dengan tambahan merica, santan, bawang putih, cabe merah, pala, kayu manis, dan aneka rempah-rempah lainnya, menciptakan harmoni cita rasa yang menggugah selera. Jadi, jika berkunjung ke Sumenep, jangan lupa mencicipi kelezatan Lontong Campor yang pastinya memuaskan seleramu.
Kaldu Kokot menjadi salah satu kegemaran kuliner di Sumenep, memikat lidah dengan cita rasa yang unik. Terkenal sebagai makanan khas Jawa Timur yang populer di Sumenep, Kaldu Kokot dibuat dari tulang sapi yang masih menyimpan sumsum dan daging yang melekat padanya. Keistimewaan hidangan ini tidak hanya terletak pada kombinasi tulang dan daging, melainkan juga pada tambahan kacang hijau atau kedelai yang memberikan sentuhan lezat pada rasanya. Kaldu Kokot sering disajikan bersama lontong atau kroket singkong, menciptakan paduan rasa yang menggoda selera.
Selain Kaldu Kokot, Sumenep juga memperkenalkan olahan kaldu lainnya yang tak kalah menarik, yaitu Kalsot. Hidangan ini terbuat dari kaldu sapi yang dimasak bersama bumbu soto khas Sumenep. Kalsot biasanya memuat berbagai bahan, seperti kikil, daging sapi, tulang sapi, dan kacang hijau, menciptakan kombinasi yang kaya akan cita rasa. Kelezatan Kalsot tidak hanya berasal dari kaldu yang gurih, tetapi juga dari harmoni rempah-rempah dan bahan-bahan segar yang terlibat dalam proses penyajiannya.
Selanjutnya kita menemukan Apen, sebuah kue tradisional yang memancarkan kelegendarisan dan kekhasan rasa bagi penduduk setempat. Apen tidak hanya menjadi sajian lezat, melainkan juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Sumenep.
Apen, kue yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah, menawarkan kombinasi yang menggugah selera dan mengandung nilai-nilai tradisional yang kental. Proses pembuatannya menggabungkan keahlian dalam menciptakan adonan yang pas dan pemilihan bahan-bahan berkualitas. Dengan ciri khas bentuknya yang mirip dengan serabi, Apen menjadi daya tarik visual yang tidak dapat diabaikan.
Saat disajikan, Apen disiram dengan kuah santan dan gula merah, menciptakan paduan rasa yang manis, gurih, dan lembut. Kuah santan memberikan kelembutan pada setiap gigitan, sementara gula merah menghadirkan sentuhan manis yang khas. Kelezatan Apen tidak hanya terletak pada rasa yang memanjakan lidah, tetapi juga pada keunikan proses pembuatannya yang diwariskan secara turun-temurun. Jika berkesempatan mengunjungi Sumenep, jangan lewatkan untuk mencicipi Apen dan merasakan kelezatan yang disajikan dengan kehangatan budaya lokal.
Rojek, atau juga dikenal sebagai rujak, merupkan olahan rujak petis yang khas dari Sumenep. Membedakan diri dari rujak di Surabaya yang menggunakan petis udang, Rojek Sumenep mengggunakan petis ikan. Hidangan ini menggoda selera dengan kombinasi beragam bahan, termasuk lontong, irisan tahu goreng, singkong rebus, irisan timun, dan sayuran rebus. Keistimewaan Rojek terletak pada paduan unik antara cita rasa petis ikan dan kelezatan bahan-bahan segar yang menyertainya.
Masak Pae menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan dengan hidangan sup merah yang disajikan dengan “pie” di dalamnya. Pae atau pie, terbuat dari campuran kentang dan telur yang diolah menyerupai kue pie. Potongan pie ini kemudian disajikan bersama kuah merah yang gurih. Kuah Masak Pae tidak hanya memukau dengan kelezatan, melainkan juga mengandung campuran kacang polong dan daging, menambah dimensi rasa yang kaya dan memuaskan.
Cake, meskipun memiliki kemiripan dengan Masak Pae, adalah sebuah hidangan sup yang menyuguhkan potongan tepung yang terbuat dari campuran udang. Kuah Cake melibatkan daging ayam atau lidah sapi, disertai dengan sayuran segar seperti wortel, kacang polong, dan kembang kol. Keistimewaan Cake terletak pada kesatuan cita rasa dari campuran udang dan berbagai bahan bumbu yang memadukan unsur gurih, pedas, dan segar. Untuk memberikan sentuhan akhir, Cake disajikan bersama keripik kentang yang melengkapi pengalaman rasa yang lezat. Kedua hidangan, baik Cake maupun Masak Pae, biasanya menjadi menu wajib dalam pesta pernikahan, menambah kesan khas dan kemewahan pada acara tersebut.
Pentol Gape merupakan suatu kegemaran kuliner yang populer di Sumenep. Hidangan ini terbuat dari campuran tepung dan ikan tongkol yang disajikan dalam bentuk unik, yakni pipih dan melingkar menyerupai piring. Keunikan bentuk ini menjadi salah satu daya tarik utama. Pentol Gape dapat dinikmati dalam dua variasi, yaitu basah atau kering. Pentol Gape basah biasanya dipanggang, sementara versi keringnya digoreng hingga krispi. Hidangan ini kemudian disajikan dengan saus khusus yang terbuat dari kanji dan rempah, yang memberikan sentuhan bumbu yang pas. Tidak lupa, tambahan petis menjadi pelengkap yang menghadirkan rasa yang khas dan memuaskan.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…