Makanan Khas Palangkaraya ini memiliki keunikan tersendiri. Palangkaraya merupakan ibukota dari provinsi Kalimantan Tengah. Ada 3 etnis yang dominan disana, yaitu Dayak, Jawa dan Banjar. Oleh karena itu makanan khas Palangkaraya dipengaruhi oleh ketiga etnis tersebut.
Perpaduan dari etnis Dayak, Banjar dan Jawa membuat makanan khas Palangkaraya menjadi beragam. Simak yuk apa saja 10 makanan khas Palangkaraya !
Pernah dengar sayur rebung? Atau sayur bambu muda? Nah di Palangkaraya ada juga nih makanan yang mirip dengan sayur rebung. Perbedaanya sayur yang digunakan yaitu rotan yang masih muda. Bagian yang digunakan hanya ujungnya saja. Untuk membuat masakan khas Palangkaraya ini membutuhkan banyak perjuangan hlo ! Karena sebelum dimasak, kita harus menghilangkan duri-duri yang ada di batang rotan. Lalu kemudian rotan dipotong kecil-kecil sesuai selera.
Rasa dari rotan muda ini sedikit pahit dan gurih maka dari itu perlu dicampurkan bersama rempah-rempah. Teksturnya sendiri sangat kenyal dan tidak keras. Selain itu untuk kuahnya dapat menggunakan santan atau tanpa santan. Sekilas tampilan masakan khas Palangkaraya ini mirip dengan gulai.
Cobain Segernya Rujak Buah Dr Soetomo Surabaya, Wajib Mampir!
Nyobain Ceker Lapindo Khas Sidoarjo, Ternyata Gini Rasanya
Nasi Ayam Saijo : Berasa Makan Lauk Doang!
Kalakai merupakan tanaman yang tumbuh di hutan tropis Kalimantan. Tanaman ini sejak jaman dahulu sudah dimanfaatkan oleh suku Dayak sebagai bahan makanan. Salah satunya dijadikan cemilan berupa keripik. Daun dari tanaman kalakai dilapisi dengan adonan tepung, dan juga bumbu. Kemudian digoreng dalam minyak panas. Rasa dari daun ini sudah cukup gurih, sehingga ketika dijadikan keripik akan semakin nikmat. Tanaman Kalakai juga memiliki manfaat bagi kesehatan hlo! Tanaman ini diyakini dapat mengobati penyakit seperti diare, anemia dan menjaga kekencangan kulit agar terlihat awet muda.
Lemang sebenarnya berasal dari Melayu. Namun karena pada jaman dahulu persebaran orang Melayu sangat pesat, maka banyak dari mereka yang menetap di pulau Kalimantan. Hingga akhirnya kemudian lemang menjadi bagian dari makanan khas Palangkaraya. Makanan ini merupakan pengganti nasi. Bentuknya mirip dengan lontong atau ketupat. Bahan yang digunakan juga sama yaitu beras ketan. Namun proses pengolahannya yang berbeda.
Jika lontong atau ketupat dikukus di dalam panci, Lemang dimasak di dalam ruas bambu. Hal tersebut membuat aroma Lemang menjadi semakin harum dan nikmat. Karena ditujukan sebagai pengganti nasi, Lemang cocok dimakan dengan lauk apa saja sesuai selera. Lemang juga menjadi menu wajib ketika ada pesta adat atau acara besar lainnya.
Makna dibalik nama makanan ini sangat unik lho! Hintalu artinya telur sedangkan Karuang artinya kelelawar. Jangan kaget dulu! Bukan berarti makanan ini terbuat dari telur kelelawar kok. Namun bentuknya bulat dan berukuran kecil menyerupai telur kelelawar. Secara keseluruhan tampilan makanan khas Palangkaraya ini mirip dengan makanan bii salak yang terkenal di pulau Jawa. Makanan ini terdiri dari bulatan – bulatan kecil yang terbuat dari tepung ketan.
Kemudian disajikan dalam kuah kental yang berwarna coklat. Kuah ini terbuat dari campuran gula merah dan santan. Rasa dari Hintalu Karuang manis dan gurih, akibat perbaduan gula merah dan santan. Selain itu teksturnya juga kenyal. Kalian dapat menikmati Hintalu Karuang dalam keadaan hangat ataupun dingin.
Makanan satu ini merupakan kue khas suku Dayak di Kalimantan. Bahan yang digunakan untuk membuat kue ini cukup uni, yaitu ketan padi. Ketan padi yang sudah dibersihkan kemudian disangrai hingga kering. Lalu setelah itu ditumbuk di dalam lesung kayu sampai pipih. Rasa dari kue ini agak hambar, maka dari itu dibutuhkan pelengkap ketika menyantapnya. Pelengkapnya dapat berupa parutan kelapa, air kelapa muda, dan gula pasir yang ditaburkan diatasnya. Kombinasi Kenta dan pelengkapnya membuat rasanya menjadi manis dan gurih. Namun sayangnya kuliner ini kini sudah jarang ditemukan. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatannya yang rumit.
Singkah Enyuh berarti umbut kelapa. Umbut kelapa merupakan bagian ujung atau pucuk pada tunas kelapa. Biasanya ditemukan di atas akar pohon kelapa yang belum terlalu tua, yaitu sekitar 1- 1,5 tahun. Cara membuatnya yaitu dengan mengiris umbut kelapa sesuai dengan selera. Kemudian mencampurkannya kedalam rempah-rempah khas Palangkaraya.
Seperti lengkuas, bawang merah, bawang putih jahe, kemiri dan lain sebagainya. Tekstur dari umbut kelapa dalam masakan ini sangat empuk sehingga cocok dikonsumsi oleh siapa saja. Rasa kuahnya juga gurih dan nikmat karena campuran rempah-rempah di dalamnya. Semakin nikmat jika dipadukan dengan nasi hangat dan lauk pendamping lainnya.
Bengamat merupakan bahasa Dayak Ngaju untuk kelelawar. Jika tadi Hintalu Karuang hanya perumpanan untuk telur kelelawar, namun bengamat benar-benar terbuat dari kelelawar. Jenis kelelawar yang digunakan dalammasakan khas Palangkaraya ini yaitu kelelawar pemakan buah. Jenis ini dipilih karena ukurannya yang lebih besar dibandingkan jenis kelelawar lainnya. Di beberapa daerah di Kalimantan, mereka juga menggunakan kelelawar pemakan serangga dan penghisap darah untuk bahan utama masakan ini.
Cara memasak makanan khas Palangkaraya ini tidak begitu rumit. Awalnya Bengamat akan dibersihkan terlebih dahulu dari kuku, bulu kasar serta bagian dalam perutnya. Sementara bagian sayap, bulu serta dagingnya akan digunakan untuk bahan masakan. Kemudian bagian-bagian itu dimasak menggunakan rempah – rempah. Selain itu terkadang juga dicampurkan dengan sayuran seperti sulur keladi atau batang pisang.
Makanan khas Palangkaraya yang satu ini merupakan sayur-sayuran. Terbuat dari daun singkong yang ditumbuk halus. Kemudian dicampur dengan terong kecil lalu ditambahkan bumbu rempah-rempah. Kalumpe cocok dihidangkan dengan nasi hangat, sambal dan lauk lainnya.
Kue ini juga dikenal dengan nama gue getas. Kue ini terbuat dari beras ketan yang digoreng lalu dilapisi dengan gula. Rasanya gurih dan manis, cocok untuk teman minum the di sore hari. Jajanan ini banyak ditemui dipasar atau dipenjual keliling. Harganya pun sangat ramah di kantong.
Wadi sebenarnya menggunakan bahan utama daging ikan. Namun ada juga yang memasaknya menggunakan daging babi. Proses pembuatan masakan ini cukup lama. Awalnya daging direndam dalam air garam selama 5 sampai 10 jam, lalu dikeringkan. Setelah kering dibaluri dengan rempah-rempah yang telah dihaluskan dan disimpan selama 3 sampai 5 hari. Setelah itu baru bisa diolah dengan cara digoreng atau dibikin gulai.
mengetahui makanan khas Palangkaraya, kini saatnya mengetahui oleh-oleh khas Palangkaraya. Karena tidak lengkap tentunya mengunjungi suatu daerah tanpa membawa buah tangan. Tempat yang cocok untuk membeli oleh-oleh yaitu di Pasar Besar. Di tempat ini dijual berbagai macam souvenir serta jajanan yang dapat dibawa untuk keluarga atau teman-teman. Beberapa souvenir yang dijual yaitu sarung, dompet, tas, aksesoris, gantungan kunci dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan untuk jajanan yang terkenal yaitu kerupuk. Harga-harga yang ditawarkan juga cukup ramah dikantong.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…