Ketika berbicara tentang makanan khas muslim Xinjiang tentu akan erat kaitannya dengan masakan tradisional Uyghur. Sekitar lebih dari setengah populasi di Provinsi Xinjiang adalah kaum Uyghur yakni kelompok etnis Muslim yang memiliki bahasa dan budaya yang berbeda dari kebanyakan masyarakat China. Bahkan makanan khas muslim Xinjiang lebih banyak terpengaruhi karakteristik makanan Turki dan Asia Tengah.
Lahan provinsi Xinjiang mewakili sekitar 15% dari seluruh wilayah Tiongkok, tanahnya sebagian besar tersusun oleh gurun dan gunung. Oleh karena itu, sangat sedikit sayuran yang tumbuh di lahan Xinjiang. Tanaman yang subur biasanya hanyalah bawang, wortel, lada dan tomat. Buah-buahan biasanya tumbuh di musim panas diantaranya anggur, melon, semangka, persik dan buah ara.
Makanan halal di Cina telah ada lebih dari 1.000 tahun yang lalu selama Dinasti Tang ketika Islam diperkenalkan ke China. Pengusaha Arab, pelancong, dan misionaris melakukan perjalanan ke Tiongkok di sepanjang Jalan Sutra kuno, kemudian menetap di tempat-tempat seperti Xian, Kaifeng, Guangzhou, Quanzhou, Yangzhou, Xinjiang dan Hangzhou.
Orang-orang Arab ini adalah leluhur dari orang Hui, keturunannya saat ini berada di Tiongkok. Makanan Cina hahal semakin berkembang dan lebih banyak hidangan halal diciptakan selama Dinasti Yuan ketika etnis minoritas Hui dibentuk.
memadukan rasa masakan Timur Tengah asli dengan hidangan tradisional Cina, hingga menciptakan gaya tersendiri. Makanan yang terbuat dari produk gandum lebih sering dimakan daripada nasi. Sedangkan berbagai makanan ringan biasanya terbuat dari tepung terigu. Rasa manis mengambil peran penting, mungkin terkait dengan preferensi Muslim Arab untuk rasa manis.
Restoran muslim sederhana dan kedai makanan juga tersedia di China. Restoran Muslim di China biasanya dikelola oleh migran Muslim, dan menawarkan makanan khas muslim Xinjiang yang terjamin halal dengan harga terjangkau.
Salah satu makanan khas muslim Xinjiang yang satu ini berbahan utama daging kambing atau domba yang diolah dengan cara dipanggang. Roast mutton sama terkenalnya dengan bebek panggang di Kota Beijing dan babi guling renyah di Kota Guangzhou. Seekor domba atau kambing yang dipilih untuk roast mutton biasanya berumur dua tahun.
Kambing dan domba tersebut disembelih, dikuliti, dan dibersihkan. Selanjutnya diolesi dengan garam di bagian dalam dan luarnya. Kemudian dilapisi dengan campuran telur, jahe cincang daun bawang dan merica. Daging domba atau kambing selanjutnya dimasukkan ke dalam panggangan selama sekitar satu jam sampai warna dagingnya berubah menjadi cokelat keemasan.
Bakso Mama I Pusat : Bakso Legendaris Jombang!
D’Jombang Cafe : Nongkrong Seru Ala Paris Di Jombang!
Kebab domba/kambing panggang atau yang biasa disebut kawap merupakan salah satu makanan khas muslim Xinjiang. Meskipun kebab tapi penampakannya justru lebih mirip dengan sate di Indonesia. Di Xinjiang, Kawap merupakan makanan ringan yang populer dan dapat ditemukan di jalan-jalan dan bazaar di seluruh penjuru Xinjiang. Potongan daging kambing/domba direkatkan pada tusuk sate lalu dipanggang di atas arang.
Kawap dibolak-balik terus menerus agar matangnya merata. Kemudian sebelum Kawap benar-benar matang, garam, lada dan berbagai bumbu lainnya dilumuri di atasnya. Saat matang, Kawap memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, dengan rasa sedikit asin dan agak pedas. Kawap tidak ada bau prengus dan tidak berminyak.
Sanzi adalah salah satu makanan khas muslim Xinjiang. Untuk membuat Sanzi, bahan utamanya menggunakan tepung terigu yang dicampur dengan minyak sayur dan jus dari prickly ash China. Uleni adonan berulang-ulang, lalu bagi menjadi beberapa bagian. Tarik-tarik adonan ke dalam.
Hasilnya menyerupai bentuk mie dan goreng dalam minyak sampai berwana kuning keemasan. Hasilnya menyerupai bentuk mie. Selama festival, hari besar dan Ramadhan setiap keluarga Uygur membuat Sanzi untuk menjamu tamu.
Ququ hampir mirip dengan pangsit rebus. Namun Ququ diisi dengan potongan daging kambing/domba. Daging yang telah dipotong-potong dicampurkan dengan bawang, garam, merica dan sedikit kaldu untuk membuat isiannya. Selanjutnya potongan daging bumbu dibungkus dalam adonan kulit pangsit, lalu direbus. Setelah mendidih, tambahkan sedikit ketumbar. Ququ memiliki kulit yang tipis dan isian yang lembut.
Awalnya makanan ini bukan hidangan tradisional Uyghur, maka dari itu namanya cenderung dalam bahasa Mandarin. Namun seiring waktu, Da Pan Ji menjadi salah satu makanan khas muslim Xinjiang. Da Pan Ji merupakan makanan sejenis sup ayam pedas yang dicampur kentang, lada dan bawang. Biasanya Da Pan Ji juga bisa ditambahkan mie la mian sebagai pelengkap yang mengeyangkan.
Hidangan yang mirip dengan Da Pan Ji sebenarnya bisa ditemukan di seluruh China, tetapi di daerah lain biasanya menggunakan daging Babi. Da Pan Ji Xinjiang tidak menggunakan daging ayam.
Makanan khas muslim Xinjiang ini merupakan hidangan mie yang diolah tradisional buatan tangan. Hidangan yang populer di tengah masyarakat Xinjiang ini biasanya memiliki topping daging kambing, bawang dan cabai.
Makanan pokok masyarakat Xinjiang adalah mie dan roti yang terbuat dari gandum maupun terigu. Namun tetap beras masih bisa ditemukan di Xinjiang. Polu bahan utamanya adalah beras. Makanan khas muslim Xinjiang ini sebenarnya mirip nasi goreng yang dicampur dengan daging domba/kambing.
Makanan khas muslim Xinjiang yang satu ini merupakan ikan panggang yang dibuang organ dalamnya dan dipotong menjadi dua bagian. Kemudian beberapa tusuk kayu digunakan untuk menembus ikan secara horizontal dan vertikal.
Selanjutnya ikan di panggang dalam dengan kayu bakar. Sementara proses pemanggangan, Roast Fish ditaburi dengan air garam, lada, dan bumbu lainnya. Ketika satu sisi selesai, ikan akan dibalik untuk memanggang sisi yang lain.
Naan atau Nang merupakan roti yang menjadi makanan pokok sekaligus makanan khas muslim Xinjiang. Bahan utamanya tepung terigu, tepung jagung dengan bahan tambahan seperti biji wijen, bawang, telur, minyak sayur, mentega, susu, garam dan gula. Nang berbentuk roti bulat datar memiliki warna kuning keemasan dengan rasa renyah dan enak.
Makanan khas muslim Xinjiang yang satu ini merupakan favorit. Untuk membuatnya tepung dan air hangat dicampur agar menjadi adonan, masukan pula ragi. Setelah satu jam, tambahkan air, remas adonan dan diamkan sebentar. Kemudian bagi adonan menjadi beberapa bagian, oleskan sedikit minyak sayur pada adonan, lalu gulung-gulung sepotong demi sepotong.
Selanjutnya lumuri sedikit lemak domba dan taburi sedikit garam dan merica di atasnya. Gulungan adonan potong menjadi beberapa bagian dan putar menjadi bentuk piramida. Pyramids biasanya juga dimakan bersama sup atau mie berkuah.
Masyarakat Xinjiang dominan muslim sehingga untuk bahan makanan berupa daging tidak menggunakan babi, pilihannya terbatas pada daging ayam, daging bebek/angsa, daging sapi, daging domba dan daging kambing. Dalam bahasa Cina, halal disebut Qingzhen Cai. Makanan halal lumayan mudah ditemukan di beberapa kota-kota besar di China karena populasi Muslim di China memang cukup banyak.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…
View Comments
Paling gak asyik emang ya kalau jadi minoritas, khususnya bagi muslim yang makanannya terbatas dari agama lainnya, untungnya di beberapa daerah minoritas, para muslim bersatu sehingga masalah makanan bisa teratasi.
Enak-enak deh kayaknya mba :)
nah sebelum ke luar negeri kita harus siapin makanan ap saja yang bisa kunjungi saat berada di sana. semoga info diatas berguna ya