Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman seperti halnya keragaman Makanan Khas Dayak . Mulai dari suku, budaya, hingga merambah ke cita rasa kuliner yang dimilikinya. Nah, pada kesempatan kali ini akan diulas berbagai macam makanan khas dayakyang harus Anda cicipi jika ada kesempatan berkunjung ke daerah ini. Dan tidak hanya itu, akan sedikit diulik bagaimana keunikan yang menjadi resep rahasia suku bangsa ini.
Kue khas Dayak ini banyak sekali digemari, tidak hanya oleh penduduk Asli, melainkan juga para wisatawasan yang berkunjung ke daerah Kalimantan. Kue dange biasanya disajikan sebagai cemilan di tengah kehangatan keluarga atau saat pesta atau acara yang lainnya.
Kelezatan kue ini akan membuat mereka yang mencoba selalu ketagihan atas rasa gurih yang dimilikinya. Terbuat dari bahan utama parutan kelapa, yang kemudian dicampur dengan tepung dan sedikit gula, tak heran kalau kombinasi rasanya pas sekali. Ada gurih, manis, dan sedikit renyah. Untuk memanggang kue ini, Anda mungkin memerlukan sebuah pemanggang khusus.
Peco Peco Sushi : Salah Satu Restoran Sushi Enak Dengan Banyak Varian!
Dalam bahasa asli Dayak Ngaju yang digunakan, maka makanan ini biasa disebut Juhu Singkah. Sementara dalam bahasa Dayak Maayan, maka Juhu Singkah lebih dikenal sebagai Uwut Nang’e, yang memiliki arti Rotan Muda.
Bahan baku yang banyak ditemui di daerah Kalimantan tengah ini membuat Juhu Singkah menjadi makanan yang mudah diolah. Bahkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menanam umbut rotan, karena tanaman ini bisa ditemui di hutan-hutan.
Untuk pengolahannya pun mudah, umbut rotan dipotong dengan ukuran kecil-kecil. Sebelumnya tentu dibersihkan dengan membuang kulitnya. Lalu, untuk masak rotan muda ini dicampurkan dengan bahan lain seperti terong asam dan ikan jenis ikan baung.
Tak heran dengan tambahan bahan ini membuat rasa Juhu Singkah semakin lengkap, dengan rasa manis dan gurih yang berasal dari ikan, serta rasa asam yang semakin melengkapi cita rasa makanan khasa Dayak ini.
Bagi Anda pecinta durian, tentu akan sayang jika melewatkan salah satu makanan khas Dayak ini. Tempoyak adalah makanan berbahan dasar durian yang biasanya digoreng. Cita rasa khas yang menarik untuk dinikmati. Dan Anda tak perlu khawatir karena makanan ini tanpa bahan pengawet, sehingga aman untuk dimakan dan dinikmati sesukanya.
Jenis kue tradisional khas suku Dayak yang populer dan banyak digemari selanjutnya adalah kue lepet. Dalam bahasa Dayak, maka lepet berarti lipat, dan kue ini disajikan dengan dilipat oleh daun pisang yang sebelumnya sudah dikukus.
Bahan dasar kue lepet ini adalah tepung beras, yang dicampurkan dengan kelapa parut, gula merah, dan sedikit minyak goreng. Daun pisang yang akan digunakan sebagai pembungkus sebelumnya dilumuri dengan minyak.
Hal ini bertujuan agar adonan tidak lengket menempel. Setelah itu diisi dengan adonan yang disesuaikan dengan ukuran, lalu dikukus hingga matang. Bisa terlihat dari daun pisang yang berubah warna. Kue ini biasanya akan mudah ditemui pada acara perayaan khas suku Dayak, misal pesta pernikahan atau acara adat yang lain.
Rasa gurih yang dimiliki kue lepet inilah yang membuat makanan khas Dayak ini digemari, tidak hanya oleh penduduk asli, melainkan para wisatawan yang juga sedang mengadakan kunjungan.
Nah, makanan unik yang satu ini memiliki bahan istimewa, yang berbeda. Bagaimana? Anda sudah mulai penasaran dengan cita rasanya? Bangamat atau Paing adalah makanan khas suku Dayak yang terbuat dari kelelawar.
Dan Anda pun tak perlu khawatir, karena jenis kelelawar yang biasanya diolah menjadi masakan ini adalah jenis pemakan buah-buahan yang segar. Jadi, bukan jenis kelelawar pemakan serangga atau yang suka menghisap darah.
Untuk cara pengolahannya, terlebih dahulu perlu dihilangkan kuku-kukunya, lalu dibuang bulu kasar yang ada antara tekuk sampai punggung juga ususnya. Sementara untuk bulu dan sayap dari kelelawar besar atau kalong ini dimasak.
Ada sedikit perbedaan antara suku Dayak Ngaju dan suku Dayak Maang untuk pemberian bumbu dari makanan ini. Mereka yang berasal dari Dayak Ngaju biasanya lebih suka menggunakan banyak bumbu. Sedangkan untuk Dayak Maang lebih memilih daun pikauk yang berasa asam dan juga serai untuk bumbu makanan ini.
Atau untuk variasi, paing ini juga dapat dipadukan dengan hati dari batang pisang yang dipotong dengan ukuran kecil. Untuk jenis pisang yang dipakai adalah pisang kipas. Selain itu, Anda juga akan melihat variasi lain yakni dengan menggunakan sayur keladi. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba keunikan makanan khas Dayak ini?
Makanan selanjutnya yang sangat khas dari suku Dayak adalah wadi. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membuat masakan ini. Wadi terbuat dari fermentasi daging yang tak biasa, daging babi yang digunakan.
Cara membusukkannya adalah dengan melumuri daging tersebut dengan bumbu khas yang terbuat dari beras ketan, yakni ketan putih atau bisa juga dari biji jagung yang sebelumnya sudah disangrai dan dihaluskan dengan cara manual, yakni ditumbuk atau menggunakan blender.
Nah, untuk proses fermentasi ini biasanya membutuhkan waktu sekitar seminggu, baru kemudian dapat diolah yakni digoreng atau juga bisa dimasak dengan cara lain. Terlihat mudah sebenarnya ya? Tapi, yang harus menjadi perhatian adalah proses fermentasi dan bumbu yang digunakan.
Bahkan mereka yang berpengalaman pun masih bisa gagal untuk mengolah makanan ini sehingga rasanya menjadi tidak karuan dan tidak enak.
Kalumpe adalah sebutan yang berasal dari Dayak Maanyan. Sedangkan untuk karuang berasal dari Dayak Ngaju yang artinya sayur. Sayuran yang digunakan adalah daun singkong yang ditumbuk sampai halus, kemudian dicampurkan dengan terong yang berukuran kecil dan ditambah dengan berbagai bumbu yang lain seperti serai, lengkuas, bawang merah dan putih serta cabai.
Jika cuaca sedang panas, maka masyarakat biasanya akan menambahkan cabai dalam jumlah yang cukup banyak karena kalumpe sangat nikmat jika diolah dengan cara demikian. Untuk pelengkap, makanan ini dihidangkan dengan ikan asin dan sambal terasi yang menambah cita rasa yang ditawarkan.
Kue tampi berasal dari olahan tepung beras yang kemudian digoreng. Uniknya makanan khas Dayak yang biasanya mudah ditemui saat acara adat ini sebenarnya tidak memiliki rasa yang dominan. Menarik bukan?
Anda akan dapat menemui makanan ini di daerah Kalimantan Barat. Lemang biasanya disajikan saat pesta pernikahan , syukuran dan acara adat yang lain. Lemang berasal dari beras yang diolah dengan dimasukkan ke ruas bambu yang dilapisi daun pisang lalu dicampur sedikit santan. Rasa gurih yang muncul dari makanan ini juga dipengaruhi oleh teknik memasak yang memanggang di bara api.
Mendengar kata botok, tentu Anda sudah memiliki gambaran bahwa makanan ini dimasak dengan membungkus ikan menggunakan daun daunan. Dan daun yang digunakan dalam makanan khas Dayak kali ini adalah daun mengkudu. Bagaimana, belum pernah kan mencoba menu ikan yang menggunakan daun pembungkus daun mengkudu? Inilah salah satu keunikan makanan khas Dayak yang bisa Anda temui.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…
View Comments
Sekedar info untuk masakan wadi, tidak cuma pakai daging babi tapi juga bisa pakai daging ikan ataupun ayam. Dan juga untuk yg no. 7 kami masyarakat dayak ngaju biasanya nyebutnya "Tepe Dawen Jawau" atau di Indonesia kan jadi Tumbuk Daun Singkong... Dan juga di masyarakt dayak ngaju ada juga makanan namanya "Pakasem" biasanya terbuat dari ikan2 sungai, rasanya agak2 asam dan pembuatanya juga melalui semacam fermentasi mirip pembuatan Wadi tapi ini dilumuri menggunakan nasi yang sudah dingin dan biasanya seminggu baru bisa diolah seperti digoreng ataupun dikuah... Trims
Wow, terima kasih banyak kaka untuk sharinf informasinya. Oh ya kak, ayooo share tulis review tentnag kuliner Dayak di Web kami. ada kesmepatan mendapaptkan 1 juta rupiah.
WADI VS TAMPOYAK ALA DAYAK
Wadi paling nikmat disantap dengan sambal tampoyak.. Klo menu satu ini sdh tersaji, wuiiihhh ada ayam tetangga masuk pekarangan pun ga jd masalah.. Hahahaha..
Cara pengolahan wadi cukup memakan waktu yg lumayan, so kamu2 kudu sabar menanti prosesnya yaaa..
Pertama daging babi/ikan, dlm hal ini bisa ikan apa aja bahkan aku pribadi suka jg bikin wadi dr daging ayam..
Daging yg akan digunakan itu hrus benar2 bersih dr darah dan lendir.. Jd harus maksimal proses pencuciannya keringkan sesaat sampai air cuciannya benar2 hilang. Lalu rendam dengan larutan air garam selama sehari semalam.. Keesokan harinya keluarkan dr larutan air garam, masukan ke dlm larutan gula aren selama sehari semalam.. Keesokan harinya keluarkan, lalu lumuri dengan butiran ketan putih dan beras yg sudah di sangrai dan ditumbuk terlebih dahulu, diamkan di dalam toples yg tertutup rapat selama 9 atau 10 hari. Setelah itu siap di santap.. Kalau aku lebih suka digoreng langsung dgn butirannya jadi rasanya tidak terlalu asin dan teksturenya krispy.. Sajikan dengan nasi panas2... Dan sambal Tampoyak, tampoyak adalah buah durian yang di fermentasi. Caraanya daging durian dikerok dan dimasukan dalam toples, dcampur dengan garam, bawang merah, bawang putih, dan cabe. Di aduk aduk rata lalu difermentasi sampai semingguan lebih di tingkat kematangan yang pas. Cara membuat sambal tampoyak hampir sama dgn membuat sambal uleg pada umummya, aku bocorin resep sambal tampoyaknya yaaa... tampoyak digoreng setengah kering, cabe, bawang merah, bawang putih, digoreng juga.. Lalu di uleg, tambahkan garam dan gula sesuai seleramu... Yuk pahari, itah kuman...( Yuk saudara, kita makan...)
MANGAAAATTTT ....
Mangat dalam bahasa dayak artinya enak..
- Selamat Mencoba -
Terima kasih tipsnya
Belum pernah makan... sepertinya enak bisa di pesan tak tu makaanan
tempat konveksi buat wearpack murah di samarinda
keren gan...