Pada kali ini kita akan membahas tentang 10 makanan khas Bhutan. Bhutan adalah negara kecil di Asia Selatan yakni negara yang terletak di antara India dan Tibet dengan penduduk mayoritas beragama Budha, di negara ini banyak ditemui biara-biara yang berdiri megah dan bergunung, pegunungan Himalaya. Sebelumnya Bhutan dikenal dengan banyak nama, beberapa diantaranya adalah Lho Mon Kha Shi atau negara Mongolia Selatan dari empat penjuru,
atau juga sebagai Lho Mon Jong atau lembah selatan, atau juga disebut sebagai Lho Jong Men Jong atau lembah selatan pengobatan herbal atau juga disebut Lho Mon Tsenden Jong atau lembah Mongolia Selatan tempat tumbuhnya sandlewood, sedangkan asal kata nama Bhutan kemungkinan berasal dari bahasa Sansekerta yakni Bhotanta, yang berarti ujung dari Tibet, ataupun juga dari kata Bhu attan yang bermakna dataran yang tinggi. Sajian kulinernya penuh dengan rempah-rempah, dan sayuran organik. Negara ini nyaris tanpa polusi, oleh karena itu sebagian besar penduduknya berumur panjang. Lantas apa saja masakan khas negara Bhutan itu, Simak pembahasannya Makanan Khas Bhutan berikut.
Ema datshi merupakan makanan nasional dari negara Bhutan dan yang terpopuler di seantero Bhutan. Selera masakan Bhutan sebenarnya mirip-mirip dengan masakan Indonesia, makanan khas Buthan itu banyak didominasi oleh rasa pedas, seperti ema datshi ini yang merupakan campuran keju dengan cabai dan susu sapi atau susu hewan ternak khas di Bhutan yakni Yak namanya, lalu bawang bombay dan juga tomat, yang ditumis hingga kuahnya mengental.
Dalam penyajiannya ema datshi akan dihidangkan dengan nasi. Sangat mirip masakan Indonesia ya, dan uniknya meski ada kejunya dan susu namun dimakannya bersama dengan nasi dan rasanya pedas pula, unik sekali. Namun sebagaimana resep masakan soto di Indonesia yang di setiap daerah ada versinya masing-masing, maka demikian pula halnya dengan ema dashi ini, di tiap daerah di Bhutan memiliki variasi resep hidangan ema datshinya masing-masing dengan komposisi bahan yang berbeda-beda ataupun dengan variasi berupa tambahan bumbu lainnya, ada yang menambahnya dengan lada, ada yang menambahnya dengan sayuran bayam dan lain sebagainya.
Dinner Lezat Ala Cenang – Shell Out Langkawi
Berburu Oleh Oleh Coklat Di Coco Valley Langkawi
Orang Bhutan rupanya adalah penggemar hidangan keju, oleh karena itu banyak sekali masakannya yang menggunakan keju termasuk shamu datshi ini. Makanan shamu datshi ini adalah tumisan jamur dengan mentega yang dicampur dengan keju dan lalu dihidangkan dengan nasi. Cara memasaknya adalah pertama-tama cairkan mentega, lalu masukkan keju, kemudian campur hingga merata, kemudian bisa dimasukkan irisan jamurnya, yang sebelumnya sudah dibersihkan kemudian diiris tipis-tipis, lalu aduk dan campur hingga matang, sajikan panas-panas.
Shakam paa ini mirip dendeng sapi kalau di Indonesia, yakni terbuat dari daging sapi yang sudah dikeringkan yang kemudian dimasak dengan bumbu berupa cabai kering, dengan tambahan berupa lobak putih ataupun sayuran lainnya.
Kali ini masakannya tanpa keju, resep dari masakan jasha maroo ini adalah potongan daging ayam yang diiris dadu yang dimasak pedas dengan beberapa cabai, dan bawang bombay, juga bawang putih, dan tomat, serta daun ketumbar juga jahe, yang ditumis hingga kering seperti tumisan ayam, atau dihidangkan dalam keadaan masih berkuah seperti sayur kari, tergantung selera. Jasha Maroo ini biasanya juga disajikan bersama dengan nasi merah. Nasi merah adalah nasi dari beras merah yang sehat.
Kewa adalah kentang. Kewa datshi itu adalah masakan yang berupa campuran antara kentang dengan keju Bhutan. Masakan ini mirip resep scalloped potatoes. Kentangnya diiris tipis lalu dicampur dengan keju dan mentega, ditumis, kadang bisa juga ditambah dengan cabai dan tomat
Orak-arik telur khas Buthan atau gondo datshi ini menggunakan mentega dan tambahan keju. Cara memasaknya adalah pertama-tama panaskan mentega hingga menjadi cair lalu masukkan keju lalu aduk rata, kemudian pecahkan telur sambil terus diaduk-aduk, dan dapat ditambahkan bubuk cabai kering jika suka. Hidangan ini biasanya disajikan bersama dengan nasi merah.
Pangsit khas Bhutan ini memiliki isian berupa potongan daging ayam atau sapi yang dicampur dengan irisan lobak dengan keju atau kedelai. Sajiannya bisa dalam bentuk kukusan atau sebagai gorengan, dihidangkan dengan saus pedas cabai yang disebut sebagai ezay. Sebagaimana hidangan ema datshi, maka saus ezay juga memiliki banyak variasi resep bahkan dapat dikatakan bahwa di setiap rumah tangga di Bhutan memiliki resep khas ezaynya masing-masing sesuai selera dengan variasi tambahan bumbunya masing-masing. Juga ada satu lagi hidangan Bhutan yang bervariasi penyajiannya di setiap daerah di Bhutan atau di setiap rumah tangganya, yakni pancake khas ala Bhutan, yaitu khur le, yang selalu menjadi santapan sarapan pagi yang praktis, pengganti nasi, teksturnya berspon atau berongga kecil-kecil tapi lebih berat dan berisi jika dibandingkan dengan pancake yang terbuat dari tepung putih terigu. Khur ke ini bisa disajikan dengan ema datshi, atau dihidangkan bersama gondo datshi atau cukup disajikan bersama dengan ezay saja.
Mie khas Bhutan atau yang disebut sebagai puta ini ialah mie yang terbuat dari soba, hampir mirip dengan mie soba yang dari Jepang. Puta bisa dimasak dengan dua cara, yakni dengan cara direbus atau dengan cara digoreng dengan minyak dan mustard ditambah garam dan lada sebagai bumbunya.
Goen hogay ini adalah salad ketimun, cara pembuatannya adalah dengan cara mengiris tipis-tipis ketimun lalu dicampur dengan irisan cabai, tomat dan cilantro dan bawang bombay, serta lada sichuan dan keju Bhutan, dengan dicampur juga dengan sedikit minyak.
Juma adalah sosis Bhutan yang terbuat dari daging cacah, tepung beras dan irisan cabai dengan bumbu garam dan merica sichuan, dengan komposisi daging sekitar 75 persen.
Demikian pembahasan kita kali ini tentang 10 makanan khas Bhutan. Selain dominasi rasa pedas yang ada pada hidangan khas Bhutan, dan penyajiannya yang bersama nasi juga, mirip dengan sajian hidangan masakan Indonesia, maka ada hal lain yang sama juga, yakni cara makannya yang sama-sama menggunakan jari dan tidak menggunakan sendok atau peralatan makan yang lain seperti garpu atau pisau. Perbedaan yang mencolok dengan masakan Indonesia adalah pada hidangan Bhutan lebih banyak penggunaan keju, hal yang jarang dipakai dalam masakan Indonesia. Kemudian perbedaan selera rasa pada minumannya, jika berbagai jenis minuman di Indonesia itu didominasi rasa manis atau dengan variasi pedas dari jahe, maka tidak dengan minuman di Bhutan yang jarang, bahkan dapat dikatakan tidak pernah manis rasanya, tapi cenderung asin malah rasanya, seperti minuman teh mentega yang sangat populer di Bhutan dan disebut sebagai suja, dan biasa dihidangkan dengan kue beras seperti kue-kue beras khas betawi.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…
View Comments
Wah, makanannya sepertinya enak. Jadi penasaran. Btw, kalau ke Bhutan, harus ikut tour ya?
Amazing piece of content. I belong to Bhutan and how wonderful it is to see my country food described in such a wonderful way. Keep posting such amazing content. <3
Thank you, Bhuthan is Really such a wonderfull country and cant wait to visit this country again