Malang merupakan satu dari sekian banyak destinasi wisata di Indonesia. Kota Malang dikenal dengan udara sejuknya, tempat wisata alam dan kuliner legendaris di Malang juga enak enak. Cukup banyak tempat berburu kuliner di Kota yang terkenal dengan buah apelnya ini, termasuk ragam makanan legendaris di Malang yang telah bertahan selama puluhan tahun. Penasaran apa saja makanan legendaris di Malang yang masih ramai pengunjung hingga hari ini? Berikut informasi kuliner legendaris di Malang yang akan kita ulas.
Anda penyuka jajanan pasar? Di Kota Malang ada satu tempat jajanan pasar legendaris yakni Kue Puthu Lanang Celaket. Kue Puthu Lanang Celaket masuk dalam daftar gerai makanan tua di Kota Malang. Berdiri sejak tahun 1935 oleh Ibu Soepijah. Selanjutnya operasional bisnis kue unik ini diwariskan kepada Siswojo (anak Soepijah). Di bawah kendali Siswojo gerai Puthu Lanang Celaket masih menjadi gerai kue puthu terbaik dan terpopuler di Kota Malang.
Makanan legendaris di Malang ini terbuat dari bahan utama tepung beras, kelapa dan gula merah. Nama lanang digunakan sebagai pembeda dari kue putu ayu. Secara bentuk puthu lanang dan putu ayu juga berbeda. Gerai Puthu Lanang tak hanya menjajakan kue puthu saja, terdapat jajanan lainnya seperti lupis, klepon dan cenil.
Wisatawan yang hendak mencicipi nikmatnya Puthu Lanang Celaket bisa berkunjung ke Jl Jaksa Agung Suprapto 73, Gg Buntu RT 03, Klojen, Malang. Meski lokasi gerai Puthu Lanang berada di jalan kecil, namun pembelinya tak penah sepi.
Puthu Lanang Claket : Kuliner Legendaris Malang Sejak 1935
Alpia Pia Istimewa : Pia Khas Malang Yang Bikin Ketagihan!
Ketika berkeliling di pusat kota Malang, jangan lupa cicipi lumpia yang khas dari depot Hok Lay. Depot legendaris ini juga menyajikan Cwi Mie dengan taburan daun bawang, bawang goreng, pangsit goreng renyah dan daging ayam. Untuk minuman di Hok Lay pesan Fosco yang merupakan resep lama sejak tahun 1946 berupa campuran susu creamy dan cokelat. Depot Hok Lay berada di Jl. KH Ahmad Dahlan 10, Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Malang.
Makanan legendaris di Malang yang satu ini akan menghangatkan tubuh saat berjalan-jalan malam hari menembus yang dinginnya udara Malang sekitarnya. Kedai Titoni yang berada di Jl. Zainul Arifin 17, Sukoharjo-Klojen, Malang tak pernah sepi dikunjungi pembeli yang ingin menikmati Ronde dan Angsle. Racikan sajian Ronde dan Angsle di kedai Titoni sudah digemari kurang lebih dari 70 tahun. Kedai Titoni yang berdiri sejak tahun 1948 ini, biasanya melayani pembeli mulai jam 6 sore hingga 12 tengah malam.
Depot makanan legendaris di Malang ini berlokasi di Jalan Zainul Arifin 62, Klojen, dikenal dengan nama Rawon Nguling. Bisnis kuliner legendaris ini telah dirintis sejak tahun 1942. Ramuan bumbu dalam kuah rempah yang khas dari sajian Rawon Nguling tentunya tidak akan mengecewakan para penikmatnya, bahkan bisa membuat orang yang baru mencicipinya jadi ketagihan.
Depot rawon yang berada dekat dengan jantung kota Malang ini hampir tiap hari selalu ramai pengunjung yang datang demi melahap semangkuk rawon. Depot Rawon Nguling mempunyai dua varian sajian rawon yakni Rawon Biasa dan Rawon Dhengkul.
Makanan legendaris di Malang yang ini tetap menggoyang lidah sejak sebelum Negara kita merdeka. Meski riuh kepopuleran ragam makanan luar negeri dan fast food, seporsi Tahu Lontong Lonceng tak kalah enaknya. Tahu Lontong Lonceng ini biasa dilengkapi taburan mentimun, kecambah dan disiram bumbu kacang khas yang memanjakan lidah. Kuliner legendaris ini membuat penikmatnya jatuh hati sejak suapan pertama.
Tahu Lontong Lonceng berlokasi di Jl. Laksamana Martadinata 66, Malang ini telah melayani penikmatnya sejak tahun 1935. Para pemburu wisata kuliner cukup menyeberangI jalan dari Klenteng Eng-Ang-Kiong dekat rumah persemayaman Panca Budi yang berada di sekitar Pasar Besar.
Makanan legendaris di Malang ini berada tepat di pusat Kota Malang dan persis di bagian sebrang Gereja Katolik (Hati Kudus Yesus). Toko Oen memulai penjualannya sejak tahun 1930 yang beralamat di Jl. Jend. Basuki Rahmat 5, Kauman-Klojen, Malang. Para pengunjung akan mendapati nuansa nostalgia kolonial belanda yang kental. Bangunan Toko Oen melegenda hingga turis asing yang jalan-jalan ke Kota Malang akan mengunjungi menu ice cream yang dibuat lebih 85 tahun silam.
Melepaskan dahaga lalu mengunjungi Toko Oen cocok usai berjalan-jalan sekitar Alun-alun Kota Malang. Selain ice cream-nya, menu yang ditawarkan di Toko Oen beberapa di antaranya yaitu : aneka steak, nasi goreng, kroket, gado-gado, nasi campur dan banyak menu lainnya.
Di tahun 2020, bisnis kuliner Sate Gebug Malang di jalan Basuki Rachmat 113A genap seabad berdiri. Aroma Sate Gebug tetap menggoda dan berhasil memikat pembeli. Warung yang menjual Sate Gebug Malang ini sangat unik sebab berdiri di gardu listrik yang telah ada sejak zaman dahulu. Rasa khas Sate Gebug berasal dari daging yang digunakan begitu lembut berbumbu sedap. Sate Gebug juga biasa disantap bersama sop, soto, atau pun rawon.
Warung makanan legendaris di Malang yang berada di Pasar Besar Lt. Dasar B15-16 ini melayani pembeli mulai jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Warung jadul Haji Ridwan ini telah memanjakan lidah banyak orang sejak tahun 1925. Ada 3 menu utama yang menjadi favorit pelanggan yaitu Sate Komoh Bakar, Tempe Goreng dan Ayam Goreng. Kini pilihan menunya telah ber tambah seperti Otak Goreng, Nasi Rawon, Sate Usus Sapi, perkedel dan Daging dengan Bumbu Rujak.
Soto daging laris manis berbekal resep warisan turun temurun ini, saat ini diteruskan oleh ibu Tutik. Rasa rempah-rempah begitu kuat pada kuah soto Rahayu. Tak hanya itu, nasi yang biasa disajikan bersama soto juga dimasak tetap menggunakan alat dandang. Soto Rahayu yang menggugah selera ini telah melayani pembeli sejak tahun 1928. Makanan legendaris di Malang ini buka mulai jam 6 pagi hingga 9 malam. Berlokasi di Gang 7, Mergosono-Kedungkandang, Kota Malang.
Daging empuknya sukses membuat makanan legendaris di Malang satu ini bertahan sejak tahun 1935 dan sanggup bersaing dengan kuliner lainnya untuk memikat pembeli. Nama Soto Geprak berasal dari tehnik pengolahan dagingnya. Mbah Djo sebelum memasak daging soto selalu menggeprak daging yakni memukul-mukul daging hingga empuk. Jadi selain memiliki kuah yang nikmat, Soto Geprak ini dilengkapi dengan daging empuk saat masuk ke mulut.
Para pemburu wisata kuliner dapat menemukan Soto Geprak Mbah Djo di jalan Letjen S. Parman 77-79, Kota Malang. Warung Soto Mbah Djo melayani pembeli setiap hari mulai jam 8 pagi hingga 6 sore.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…