Kue tradisional Jepang, atau yang dikenal dengan sebutan Wagashi, memiliki identitas yang sangat khas, yaitu kelezatan manis yang tak tertandingi. Biasanya, Wagashi ini dihidangkan bersamaan dengan minuman teh hijau dalam berbagai perayaan. Meskipun memiliki ciri rasa manis, kue tradisional Jepang memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan kue manis dari negara lain.
Orang Jepang telah mengolah makanan manis jauh sebelum gula menjadi bagian dari masakan mereka. Oleh karena itu, saat kamu mencicipi kue tradisional Jepang, jangan terkejut jika rasanya tidak semanis kue dari tempat lain. Rasa manis dalam kue tradisional Jepang sering diperoleh dari bahan-bahan alami seperti kacang atau buah-buahan, yang memberikan karakteristik rasa yang berbeda. Penasaran? Berikut daftarnya.
Mochi adalah salah satu kue khas Jepang yang paling dikenal. Kue ini terbuat dari mochigome, yaitu beras ketan Jepang yang dicampur dengan air dan tepung beras. Mochi seringkali dihasilkan dalam acara mochitsuki, di mana beras ketan ditumbuk hingga membentuk adonan yang kenyal. Mochi adalah makanan yang biasanya disajikan pada perayaan Tahun Baru di Jepang.
Namagashi adalah manisan tradisional Jepang yang sering dikaitkan dengan Wagashi. Makanan ini terbuat dari tepung beras dan diisi dengan pasta kacang manis, kemudian dibentuk dengan tangan sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Namagashi biasanya disajikan dalam upacara minum teh.
Daifuku adalah kue beras lembut yang dibungkus dengan pasta kacang manis, biasanya berbentuk bulat kecil. Kue tradisional Jepang ini sering diberi lapisan tepung kentang agar tidak lengket saat disajikan. Daifuku hadir dalam berbagai variasi rasa, termasuk stroberi (ichigo), kacang-kacangan (mame), dan es krim. Kue ini harus dimakan dengan cepat karena akan mengeras jika dibiarkan terlalu lama.
Dango adalah pangsit kukus kecil dan kenyal yang terbuat dari tepung beras. Biasanya, dango disajikan dalam tiga atau empat batang dan dilumuri dengan saus manis atau pasta kacang. Kue tradisional Jepang ini juga sering menjadi tambahan dalam hidangan penutup lainnya, seperti anmitsu dan oshiruko. Seperti daifuku, dango paling enak saat dimakan segar.
Dorayaki terdiri dari pasta kacang manis yang diapit di antara dua roti mirip panekuk. Kue tradisional Jepang ini terkenal sebagai camilan favorit tokoh kartun legendaris, Doraemon. Dorayaki modern juga bisa diisi dengan berbagai isian lainnya, seperti krim kocok, krim custard, dan krim rasa teh hijau.
Taiyaki adalah kudapan manis yang memiliki bentuk ikan dan rasanya mirip dengan adonan pancake. Kue tradisional Jepang ini sering diisi dengan pasta kacang merah, tetapi seiring perkembangan zaman, taiyaki juga sudah dimodifikasi dengan berbagai isian lain, seperti krim custard, cokelat, atau keju. Taiyaki paling nikmat saat masih segar dari oven saat adonannya masih renyah.
Manju adalah roti kecil yang bisa dikukus atau dipanggang. Kue ini diisi dengan pasta kacang manis atau isian manis lainnya. Secara tradisional, manju memiliki bentuk bulat dengan lapisan luar yang halus, tetapi versi modern dari kue ini memiliki beragam bentuk dan populer di kalangan penjual makanan.
Anmitsu adalah sejenis parfait Jepang yang terbuat dari agar-agar jelly. Agar-agar dilelehkan dalam air atau jus buah untuk membuat gelatin. Anmitsu biasanya disajikan dalam mangkuk dengan anko (pasta kacang manis), kacang polong, dan berbagai buah-buahan seperti persik, nanas, ceri, dan jeruk satsuma. Kadang-kadang, mochi, es krim, dan buah-buahan nontradisional seperti stroberi juga dapat menjadi tambahan dalam hidangan ini.
Uiro adalah kue tradisional Jepang yang sudah ada selama lebih dari 130 tahun. Kue ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula dan air panas, kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dikukus. Saat ini, Uiro hadir dalam berbagai rasa, termasuk teh hijau, kacang merah azuki, dan chestnut. Teksturnya yang kenyal dan aroma agak manis membuat Uiro populer di kalangan pecinta kuliner Jepang. Karena menggunakan beras ketan, kue ini juga lebih mengenyangkan dibandingkan dengan sebagian besar kue tradisional Jepang yang lain.
Kintsuba terbuat dari selai kacang merah yang telah dipadatkan dengan gelatin nabati, kemudian dilapisi dengan campuran air dan tepung terigu, dan digoreng secara ringan. Nama Kintsuba diambil karena bentuk kue ini mirip dengan gagang pedang yang dalam bahasa Jepang disebut “tsuba”. Dibandingkan dengan kue panggang tradisional Jepang yang menggunakan selai kacang merah, kulit luar Kintsuba sangat tipis, sehingga rasa selainya terasa lebih nyata. Beberapa variasi Kintsuba menggunakan ubi jalar atau kentang sebagai pengganti selai kacang, yang membuat Kintsuba menjadi makanan yang cukup mengenyangkan.
Monaka terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan air, kemudian diolah menjadi adonan tipis. Adonan tipis tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan dipanggang. Kulit adonan yang telah dipanggang lalu diisi dengan selai kacang merah. Bentuk Monaka bisa bervariasi tergantung pada toko yang membuatnya, tetapi sebagian besar penjual Monaka membuatnya dalam bentuk yang serupa. Dalam perkembangan terbaru, Monaka juga sering dijual dalam bentuk yang menyerupai karakter anime atau objek tertentu, sehingga menarik perhatian para pembeli.
Yokan adalah camilan manis yang padat seperti jeli, terbuat dari gula dan agar kanten. Makanan ini hadir dalam berbagai rasa seperti kacang azuki, teh hijau, atau gula hitam. Satu batang Yokan biasanya berukuran sekitar sebungkus permen karet, sedangkan yang lebih besar harus diiris sebelum disajikan. Yokan tidak memerlukan pendinginan dan memiliki umur simpan yang relatif lama.
Kue tradisional Jepang lain yang terkenal adalah Yatsuhashi, yang berasal dari Kyoto. Makanan ini memiliki tekstur yang unik dengan aroma khas kayu manis. Yatsuhashi memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan daun telinga. Meskipun kebanyakan orang mengenal Yatsuhashi dalam bentuk mentah yang diisi dengan selai kacang merah, versi aslinya dulunya dipanggang. Di era modern, jumlah variasi rasa Yatsuhashi semakin bertambah, dan Yatsuhashi yang dibentuk menyerupai binatang atau karakter anime juga semakin populer di toko-toko.
Oshiruko adalah jenis kue tradisional Jepang yang disajikan dengan kuah seperti sup. Hidangan ini terdiri dari sup kacang manis panas yang disajikan dengan kue beras panggang (mochi) atau pangsit tepung beras. Sup kacang merah bisa memiliki tekstur halus atau kental. Hidangan serupa yang disebut zenzai juga disajikan dengan sup yang lebih kental.
Demikianlah daftar kue tradisional Jepang yang wajib Moms coba sebagai pendamping minuman teh. Dengan berbagai varietas rasa dan tekstur yang unik, kue-kue ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang khas dari Jepang.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…