Indonesia dikenal sebagai salah satu negara menawarkan beragam jenis kuliner lezat. Saat mengunjungi suatu daerah, rasanya belum lengkap jika belum mencicipi makanan khas setempat. Jawa Tengah, salah satu provinsi yang terkenal dengan warisan kuliner tradisionalnya, terutama jajanan pasar. Kesenangan mencicipi jajanan pasar khas Jawa Tengah telah menjadikan kegiatan ini tak terlupakan dan tak lekang oleh waktu. Terdapat ragam kue khas Jawa Tengah yang bisa kamu coba. Penasaran? Inilah 10 rekomendasi kue khas Jawa Tengah yang wajib kamu coba.
Gethuk merupakan camilan manis yang terbuat dari singkong atau ketela pohon dengan tekstur lembut, rasa manis, dan gurih asal Magelang. Kue khas Jawa Tengah yang satu ini menyajikan tampilan yang menggugah selera. Gethuk sangat cocok untuk menemani secangkir teh di sore hari.
Salah satu jenis gethuk yang terkenal adalah gethuk lindri. Selain karena tampilannya yang unik dan menarik, penjual gethuk lindri juga memiliki ciri khas dalam cara mereka menjualnya. Mereka mendorong gerobak sambil memutar lagu dangdut dengan keras. Ini adalah strategi yang efektif untuk memberi tahu warga sekitar bahwa penjual gethuk lindri sudah tiba.
Menurut sejarah, gethuk lindri adalah solusi ketika masyarakat Jawa Tengah mengalami krisis beras. Gethuk ini mengandung makna kesederhanaan dan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
Kue lapis dinamai demikian karena memiliki banyak lapisan berwarna. Meskipun disebut “pati,” ini bukan berarti kue ini berasal dari Kota Pati. Sebenarnya, kue ini berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Selain Jepara, ada jenis kue lapis lain dari daerah lain dengan perbedaan nama, tekstur, dan tingkat kelembekan. Kue khas Jawa Tengah ini terbuat dari santan, daun suji, tepung kanji, dan tepung beras yang diwarnai dengan berbagai macam warna sehingga membentuk lapisan-lapisan. Kekentalan kue ini mencerminkan pesan tentang keharmonisan dan hubungan yang kuat antara manusia. Tampilannya yang menggugah selera juga akan membuatmu penasaran dan ingin mencobanya.
Kue mendut sering ditemui di pasar tradisional di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Temanggung, yang juga menjadi asal muasal cerita Roro Mendut. Kue khas Jawa Tengah yang satu ini memiliki tampilan berbentuk bulat dan manis. Hidangan ini tidak boleh absen dalam acara pesta atau hajatan di Temanggung.
Kue mendut dibuat dari tepung ketan dan dulu dapat dengan mudah ditemukan di pasar tradisional. Namun, kue kenyal ini sekarang mulai langka dijumpai.
Kue khas Jawa Tengah berikutnya yang tidak kalah menarik untuk dicoba adalah klepon. Klepon merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat dicari di Jawa Tengah karena sensasi unik saat dimakan. Gula Jawa yang meleleh di dalam mulut memberikan kenikmatan tersendiri bagi para penikmatnya.
Camilan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk menjadi bola kecil dan diisi dengan gula merah, kemudian ditaburi parutan kelapa. Pastikan untuk memasukkan seluruh kue ke dalam mulut agar isinya tidak tumpah.
Lumpia awalnya berasal dari dialek Hokkien dengan kata “lun” atau “lum” yang berarti lembut dan “pia” yang berarti kue. Kue khas Jawa Tengah yang satu ini pertama kali muncul di Kota Semarang pada abad ke-19. Jajanan ini diperkenalkan oleh seorang warga Tionghoa dan sekarang telah menjadi jajanan tradisional khas Semarang.
Lumpia berisi rebung yang digulung dengan kulit lumpia dan dapat disajikan dalam dua varian, basah atau digoreng. Kedua varian ini memiliki cita rasa gurih dan manis yang nikmat, terutama saat dicelupkan ke dalam saus manis khas lumpia. Ada beberapa tempat legendaris yang terkenal dengan lumpia mereka, seperti Lumpia Gang Lombok dan Lumpia Mbak Lien.
Putu ayu adalah kue khas Jawa Tengah yang masih populer hingga saat ini. Nama “ayu” merujuk pada kecantikannya yang menggoda. Kue ini berwarna hijau dan memiliki aroma harum dari daun pandan, serta dilapisi dengan parutan kelapa di atasnya, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang tak tertandingi.
Putu ayu juga dikenal sebagai putri ayu. Perlu diperhatikan bahwa kue putu ayu berbeda dengan kue putu. Meskipun namanya mirip, kue putu ayu menggunakan tepung terigu sebagai bahan utama, sedangkan kue putu terbuat dari tepung beras dan diisi dengan gula Jawa di tengahnya.
Kue khas Jawa Tengah berikutnya yang tidak kalah menggugah selera adalah Geblek. Geblek merupakan jajanan olahan dari tepung singkong yang berbentuk angka delapan dan disiram dengan saus kacang. Makanan ini khas dari Purworejo dan Kulon Progo. Tekstur kenyal dan rasa gurihnya membuatnya menjadi favorit banyak orang, terutama ketika disantap dalam keadaan masih hangat.
Wajik adalah camilan tradisional yang berasal dari zaman Majapahit dan dapat ditemukan di pasar tradisional. Wajik memiliki tekstur lengket dan rasa manis. Bahan dasarnya adalah beras ketan yang dipotong menjadi kotak-kotak, dan inilah yang memberi nama “wajik.”
Wajik memiliki makna khusus dalam budaya Jawa, terutama dalam pesta pernikahan adat. Karena terbuat dari beras ketan yang lengket, wajik melambangkan harapan agar dua orang yang bersatu dalam pernikahan memiliki hubungan yang erat dan tidak terpisahkan.
Serabi Solo, seperti namanya, berasal dari Kota Solo. Namun, jajanan pasar ini bukanlah jajanan biasa. Serabi Solo adalah identitas dari warga Solo yang telah bertahan hingga saat ini. Jajanan ini, yang mirip dengan pancake, terbuat dari campuran tepung beras dan santan, kemudian dipanggang di atas tungku yang menggunakan arang.
Kamu juga dapat menikmati Serabi Solo dengan berbagai pilihan topping seperti pisang, meses, atau nangka. Beberapa tempat di Solo yang terkenal sebagai penjual Serabi Solo legendaris antara lain di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.
Camilan tradisional khas Kota Kebumen ini masih populer hingga saat ini dan dapat ditemukan di berbagai daerah Jawa Tengah. Arem-arem terbuat dari beras yang diisi dengan sayuran, tempe, tahu, atau ayam, kemudian dibungkus dengan daun pisang. Arem-arem sering menjadi pilihan utama untuk mengganjal perut di pagi hari atau sebagai sarapan praktis yang lezat dan mengenyangkan. Dulu, arem-arem hanya dianggap sebagai hidangan sarapan sederhana, tetapi sekarang variasi isian arem-arem disesuaikan dengan selera dan ekonomi konsumen, bahkan sering disajikan dalam acara besar.
Namun, perlu diingat bahwa arem-arem dan lemper memiliki perbedaan. Selain dari segi bahan baku, arem-arem terbuat dari beras putih, sedangkan lemper menggunakan beras ketan. Perbedaan ini juga menciptakan perbedaan citarasa di antara keduanya.
Jadi, ketika kamu mengunjungi Jawa Tengah, pastikan untuk mencicipi berbagai kue khas yang lezat dan unik ini. Mereka adalah bagian penting dari warisan kuliner Indonesia yang kaya dan memikat. Dari daftar di atas, kue khas Jawa Tengah manakah yang tampak paling menggugah selera?
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…