Lestarikan Budaya! Berikut 11 Keraton di Nusantara


Reni  October 8, 2019  0 Comment

Tahukah Anda bahwa ada banyak keraton di Indonesia yang menjadi tempat tinggal seorang penguasa (Raja atau Ratu) yang memerintah pada masanya dan tersebar di seluruh Indonesia. Perlu Anda ketahui bahwa hingga kini keberadaan keraton sendiri tidak hanya ada di wilayah Cirebon, Surakarta, atau pun Yogyakarta. Berikut daftar Keraton yang ada di Indonesia.

Mengenal Keraton di Indonesia

1. Keraton Kasepuhannd

Keraton Kasepuhan
sejarahlengkap.com


Keraton Kasepuhan merupakan salah satu keraton termegah dan paling terawat yang ada di Cirebon. Adapun keraton ini memiliki makna di setiap sudut arsitekturnya. Keraton Kasepuhan juga merupakan kerajaan islam tempat para pendiri Cirebon bertahta. Lantas, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon didirikan.
Anda perlu tahu jika keraton ini mempunyai museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan juga lukisan koleksi kerajaan. Adapun salah satu koleksinya yang terkenal yaitu kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana milik Sunan Gunung Jati. Kereta tersebut tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan setiap 1 Syawal untuk dimandikan dan dibersihkan.

Gotravelly

Mencicipi Ichiran Ramen: Ramen Terenak Di Jepang

Dapur Malaysia: Bikin Nggak Bisa Lupa Rasa Kwetiawnya!

2. Keraton Kanoman

. Keraton Kanoman
travelspromo.com


Usai mendirikan Keraton Kanoman pada tahun 1678 M, Kesultanan Cirebon pun meliputi Keraton Kasepuhan dan juga keraton Kanoman dimana keduanya merupakan pemimpin dan wakil. Keraton Kanoman sendiri didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, beliau diberi gelar sebagai Sultan Anom I pada tahun 1678 M.
Adapun Keraton Kanoman sendiri masih berpegang teguh dengan adat-istiadat dan pepakem, di antaranya yaitu melaksanakan tradisi Grebeg Syawal, seminggu setelah Idul Fitri dan juga berziarah ke makam para leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, kawasan Cirebon Utara.

Baca juga :  7 Rekomendasi Kuliner Enak Dekat Stasiun Lempuyangan Jogja

3. Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan
bangbernard.files.wordpress.com


Keraton atau istana di Indonesia lainnya yaitu keraton Kacirebonan ini. Sama halnya dengan Keraton Kasepuhan dan juga Keraton Kanoman, Kecirebonan sendiri masih tetap menjaga, melestarikan serta melaksanakan tradisi dan upacara adat seperti Upacara Pajang Jimat dan lain sebagainya.
Keraton Kacirebonan sendiri berlokasi di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, tepatnya 1 kilometer sebelah barat daya dari Keraton Kasepuhan dan juga kurang lebih berjarak 500 meter sebelah selatan Keraton Kanoman.

4. Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta Hadiningrat
ksmtour.com


Karaton Surakarta Hadiningrat merupakan bagian dari istana Kasunanan Surakarta. Adapun keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744 sebagai pengganti dari Keraton Kartasura yang hancur akibat geger pecinan di tahun 1743.
Setelah diresmikan, dan istana Kerajaan Mataram pun selesai dibangun, nama desa tersebut akhirnya diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Dimana istana ini menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749.

5. Pura Mangkunagaran

 Pura Mangkunagaran
1.bp.blogspot.com


Pura ini didirikan setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran dan juga dua tahun usai pelaksanaan Perjanjian Giyanti yang berisi pembagian wilayah pemerintahan Jawa menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta oleh VOC (Kompeni) di tahun 1755. Kerajaan Surakarta sendiri terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said terus memberontak pada VOC dan atas dukungan sunan, akhirnya didirikanlah kerajaan sendir pada tahun 1757.

6. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
tripsantai.com


Keraton Yogyakarta adalah istana resmi milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang saat ini berlokasi di Kota Yogyakarta. Meskipun kesultanan tersebut secara resmi sudah menjadi bagian Republik Indonesia di tahun 1950, namun kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal para sultan dan juga rumah tangga istananya masih menjalankan tradisi kesultanan hingga kini.
Sebagian dari kompleks keraton merupakan bagian dari museum yang juga menyimpan beragam jenis koleksi milik kesultanan sperti replika pusaka keraton, hingga gamelan. Dari tampilan bangunannya, keraton ini adalah salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik. Mengapa demikian? Hal ini karena keraton ini memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang sangat luas.

Baca juga :  10 Kuliner Pagi di Jogja Wajib Coba Sebelum Jalan Jalan

7. Pura Paku Alaman

 Pura Paku Alaman
2.bp.blogspot.com


Puro Paku Alaman merupakan bekas Istana kecil milik Kadipaten Paku Alaman. Adapun istana ini sempat menjadi tempat tinggal resmi para Pangeran Paku Alam sejak tahun 1813 sampa dengan tahun 1950, saat pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan Kadipaten Paku Alaman (bersama-sama Kesultanan Yogyakarta) sebagai salah satu daerah berotonomi khusus setingkat provinsi yang dinamakan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Puro Paku Alaman sendiri merupakna sebuah istana kecil apabila dibandingkan dengan Keraton Yogyakarta. Dimana keraton ini membuktikan bahwa kedudukan kadipaten yang walaupun sebagai negara berdaulat sendiri di luar Kesultanan Yogyakarta, namun tetap setingkat di bawahnya.

8. Keraton Sumenep

keraton sumenep
3.bp.blogspot.com


Keraton Sumenep pernah menjadi tempat kediaman resmi para Adipati atau Raja-Raja serta sebagai tempat dalam menjalankan roda pemerintahan. Adapun kerajaan Sumenep sendiri tergolong sebagai kerajaan kecil (setingkat Kadipaten) kala itu. Hal ini karena wilayah Sumenep masih dikuasai oleh VOC.
Dimana istilah penyebutan Karaton jika dikaitkan dengan sistem pemerintahan Jawa saat itu, merasa kurang tepat karena karaton Sumenep mempunyai tingkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan bangunan keraton yang ada di Yogyakarta atau pun Surakarta.

9. Keraton Surosowan, Keraton Banten

 Keraton Surosowan
assets.kompasiana.com


Keraton Surosowan adalah sebuah keraton yang berlokasi di wilayah Banten. Adapun keraton ini didirikan sekitar tahun 1522 – 1526 yaitu pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
Perlu Anda ketahui bahwa kawasan ini terkenal dengan sebutan Banten Lama. Namun sayangnya, yang tertinggal hanyalah puing – puing batu, hal ini disebabkan oleh Belanda yang telah menghancurkannya. Namun, tak ada salahnya jika Anda ingin mempelajari kembali sejarah bangsa dari reruntuhan yang ada.

Baca juga :  5 Rekomendasi Wedang Ronde di Jogja Asyik Buat Nongkrong Bersama

10. Istana Luwu, Kesultanan Luwu, Palopo

 Istana Luwu
picture.triptrus.com


Istana Luwu didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1920. Adapun istana ini dibangun dengan arsitektur khas Eropa sebagai tujuan Belanda untuk mengambil hati para Penguasa Kerajaan Luwu kala itu, namun bagi sebagian besar bangsawan luwu cara ini dianggap sebagai salah satu cara untuk menghilangkan jejal sejarah Kerajaan Luwu.
Saat itu, Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dihormati dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi dan Nusantara. Adapun istana Luwu ini sendiri buka pada hari Selasa – Kamis sejak pukul 08.00 – 16.00 WITA, Jumat pukul 08.00-10.30 WITA, dan juga Minggu pukul 08.00 – 16.00 WITA. Sangat cocok bagi Anda yang sedang melakukan liburan produktif.

11. Amantubillah, Kerajaan Menpawah, Kalimantan Timur

Kerajaan Menpawah
3.bp.blogspot.com


Amantubillah merupakan salah satu nama istana dari Kerajaan Menpawah, yang artinya “Aku beriman kepada Allah”. Adapun kerajaan Menpawah sendiri adalah sebuah kerajaan islam yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Mempawah sendiri diambil dari kata “Memapauh” yang artinya nama pohon yang tumbuh di hulu sungai Adapun riwayat adat Mempawah terbagi menjadi dua periode, pertama para pemerintah kerajaan Suku Dayak yang berdasarkan ajaran Hindu serta masa pengaruh Islam (kesultanan).
Beberapa contoh contoh keraton atau istana di Indonesia diatas diharapkan dapat menjadi referensi dan menambah wawasan para pembaca. Mari lestarikan kebudayaan Indonesia agar terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga mancanegara.



Leave a Reply