Kampung Arab- Indonesia memang dikenal memiliki berbagai budaya hal ini tentunya terjadi karena adanya pencampuran suku baik dari berbagai daerah maupun dari berbagai negara. Ada banyak di Indonesia yang memiliki budaya yang bernuansa china dan ke Arab –araban. Begitu banyak budaya yang masuk ke Indonesia salah satu buktinya adanya kampung yang sangat bernuansa ke Arab-araban, yang sudah pastinya masyarakatnya berasal dari keturunana Arab.
Kebiasaan sehari-hari kampung yang identik dengan Arab itu pun seperti halnya orang di tanah Arab. Mulai dari bahasa mereka, makanan yang mereka makan sehari-hari, hingga pakaian yang mereka pakai. Bagi anda yang penasaran dengan kampung ini dan ingin merasakan bagaimana nuansanya anda boleh saja berkunjung dan di Indonesia terdapat berbagai kampung yang bernuansa arab ini diantaranya yaitu:
Kampung yang kental dengan nuansa Arab yang satu ini berlokasi di Jakarta Barat. Pekojan ini ternyata bukan hanya bernuansa Arab tapi ada juga kebudayaan yang berasal dari India dan juga tentunya dari Tionghoa. Ternyata nama pekojan ini juga bersumber dari khoja yang bermakna bahwa sebutan tersebut untuk mereka yang berasal dari keturunan India namun mereka beragama Islam bukan beragama Hindu seperti halnya orang India lainnya.
Konon katanya bahwa pada masa penjajahan Belanda pekojan ini baru disebut sebagai kampug yang identik dengan nuansa Arab. Hal ini terjadi dikarenakan pada waktu itu tempat ini dihuni oleh orang Yaman. Mulai dari sinilah kampung yang bernuansa Arab ini tersebar di berbagai daerah yang ada di Jakarta. Di kampung ini ternyata bisa anda kunjungi sebagai tempat berwisata religius. Yang mana ada mesjid bernama mesjid Al- Anshor yang dulunya di bangun oleh orang-orang India yang beraga Islam.
Mesjid Al-Anshor yang merupakan peninggalan dari muslim India, ada pula sebuah mesjid yang bernama Mesjid Langgar Tinggi yang di bangun oleh muslim yang berasal dari keturunan Arab yang telah di bangun pada abad ke-18. Ada juga sebuah mesjid yang katanya menyimpan berbagai senjata untuk para pahlawan Aceh pada masa perang Aceh yang bernama mesjid An-Nawier yang tak jauh dari mesjid Langgar Tinggi.
Di tempat ini juga ada mesjid yang dulunya dibangun oleh Habib Ahmad bin Hamzah Alatas, mesjid ini bernama mesjid Zawiah. Dan ternyata pada saat ini penduduk pekojan di dominasi oleh keturunan Tionghoa. Walaupun begitu masyarakat mereka tetap dapat hidup tentram, damai, dan rukun tanpa adanya permusuhan. Sehingga dengan begitu pula kampung ini dapat di jadikan contoh bagi daerah-daerah lainnya yang ada Di Indonesia. Makanan yang ada di kampung ini pun bernuansa Arab mulai dari roti jala, gulai kari kambing dan masih banyak lagi.
Daerah yang satu ini juga bernuansa Arab, karena dulunya orang-orang Arab menyebarkan Islam di sunan Ampel Surabaya ini sehingga tempat ini sangat kental sekali dengan ke Arab-Arabnnya. Tempat yang satu ini juga banyak di kunjungi sebagai tempat berwisata religius dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Kebanyakan orang yang berkunjung ke tempat ini untuk berjiarah ke makam sunan Ampel. Dan tentunya di sini banyak sekali orang yang menjual berbagai kebutuhan untuk berjiarah mulai dari wangi-wangian, pakaian yang menutup aurat atau pakaian muslim, dan lain-lain.
Karena kampung yang satu ini merupakan kampung kuno sudah pasti di sekitaran kampung ini terdapat berbagai bangunan bersejarah. Di kampung ini sekitar 60 persen pun bersal dari keturunan Arab dan sekitar 40 persennya lagi di huni oleh orang dari keturunan Tionghoa, Jawa, dan lain-lain. Di kampung ini pun anda di suguhkan dengan makanan khas Timur Tengah yang dapat anda nikmati. Menu makanannya pun mulai dari bubur gandum, sambosa, roti maryam, nasi kebuli dan masih banyak lagi.
Apalagi pada saat bulan yang penuh rahmat yaitu bulan Ramadan tentunya para pengunjug beramai-ramai untuk membeli makanan khas Timur Tengah di sini sebagai makanan untuk berbuka puasa mereka.
Kampung ini terletak di Palembang, di Palembang ini terdapat berbagai budaya dan etnis, seperti Tionghoa, India, dan Arab. Dari setiap etnis tersebut terdapat di suatu daerah tertentu seperti halnya orang yang berasal dari keturunan Arab maka mereka pun memiliki suatu daerah tertentu yang bernuansa Arab pula dan semua masyarakatnya pun berasal dari keturunan Arab. Begitu pula mereka yang berasal dari keturunan India dan Tionghoa dan lain-lain pun memiliki suatu tempat bermukim lainnya.
Kampung ini disebut sebagai kampung yang bernuansakan Arab, kampung ini berdiri sekitar 1990-an yang dulunya di huni oleh keturunan Alhabib Alwi bin Assegaf. Hingga sekarang pun kampung ini di huni oleh mereka yang berasal dari keturunan Arab. Namun, kebanyakan dari mereka berasal dari keturunan yaman yaitu jazirah Arab bagian selatan.
Kampung ini juga di jadikan oleh banyak orang sebagai tempat berwisata. Hal ini di karenakan masih banyak bangunan-bangunan kuno yang bersejarah di tempat ini dan tentunya masih dirawat dengan baik oleh masyarakat Palembang, dan tentunya anda dapat menikmati keindahan kota Palembang.
Jalan untuk menuju ke kampung ini pun sangatlah mudah karena anda dapat menggunakan jalan transportasi apapun baik dari darat dan bisa juga dari sungai. Bagi anda yang ingin ke kampung dari dari darat anda akan melalui pasar atau jalan telaga. Dan juga bagi anda yang ngin ke kampung ini dari sungai anda bisa menggunakan perahu getek menuju ke sebuah mesjid yang bernama mesjid AL-Munawwar
Di kampung ini anda akan menikmati pemandangan yang begitu luar biasa, karena kampung ini bercorakkan Eropa. Penduduk yang ada di kampung ini sangatlah baik dan mudah bergaul dengan siapa pun.
Di kampung terdapat rumah-rumah panggung yang tentunya terbuat dari kayu rumah-rumah ini merupakan sebuah peninggalan yang sangat bersejarah. Rumah-rumah ini pun konon katanya telah berusia lebih dari puluhan tahun bahkan hingga ratusan tahun lamanya. Rumah-rumah ini pun di rawat dengan baik oleh masyarakat Palembang.
Selain dari perumahan yang begitu menarik ternyata di sini juga terdapat sebuah sekolah bagi anak-anak untuk menimba ilmu sekolah ini pun bernuansa kan islami. Di sini juga cocok bagi anda yang ingin menyaksikan matahari terbenam dari tepian sungai musi. Mereka juga memiliki sebuah tradisi, yaitu tradisi tentang pernikahan.
Menurut mereka bagi perempuan yang bersal dari keturunan Arab tidak boleh menikah kecuali dengan keturunan Arab pula. Sebaliknya jika laki-laki Arab boleh menikahi perempuan yang bukan berasal dari keturunan mereka pula.
Hal tersebut di karenakan mereka menganggap bahwa jika seorang perempuan yang berasal dari keturunan Arab menikah dengan orang seorang laki-laki yang bukan dari keturunan Arab itu adalah sebuah keburukan dan sesuatu yang mereka anggap jelek. Berbeda dengan laki-laki dari keturunan Arab karena mereka masih berdarah keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya dengan perempuan mereka tidak akan memiliki garis keturunan dari Nabi.
Ada dua peninggalan yang tertua di Plembang yaitu pabrik balok es dan juga rumah singgah yang pernah di huni oleh Ratu Juliana dari Belanda pada masa kejayaannya.
Itulah beberapa kampung arab di Indonesia semoga informasi ini bermanfaat untuk anda.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…
View Comments
Nice infonya.. Thanks