Candi di Jawa Timur adalah salah satu warisan budaya yang menggambarkan keberagaman sejarah, seni, dan agama yang pernah berkembang di wilayah ini. Candi-candi tersebut adalah peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di Jawa Timur, seperti Kerajaan Singosari, Kerajaan Majapahit, dan Kerajaan Mataram Kuno, yang membentuk lanskap arkeologis kaya di wilayah ini. Ini adalah daftar beberapa candi bersejarah di Jawa Timur beserta sejarah dan lokasinya.
Candi Jago adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini mengandung beragam cerita menarik dan sejarah yang kaya, serta merupakan contoh yang menakjubkan dari seni arsitektur kuno.
Sejarah Candi Jago dapat ditelusuri kembali ke masa kejayaan Kerajaan Singasari pada abad ke-13. Pada awalnya, candi ini didirikan atas perintah Raja Kertanegara sebagai tanda penghormatan kepada ayahnya, Raja Wisnuwardhana, yang wafat pada tahun 1268. Inilah mengapa candi ini memiliki makna spiritual dan sejarah yang mendalam.
Pencarian terhadap Candi Jago oleh para peneliti Belanda dimulai pada tahun 1834, ketika situs ini ditemukan. Sayangnya, kondisi candi pada saat ditemukan dalam keadaan rusak, yang disebabkan oleh pertumbuhan akar-akar pohon beringin yang besar di sekitarnya. Upaya pemugaran Candi Jago kemudian dilakukan pada tahun 1890, dengan tujuan untuk melestarikan keajaiban arsitektur kuno ini.
Sejak tahun 1908, bentuk Candi Jago seperti yang kita lihat saat ini telah terjaga dengan baik. Situs ini masih menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan penggemar sejarah yang tertarik untuk menjelajahi kekayaan sejarah dan seni arsitektur kuno Jawa Timur. Candi Jago adalah bukti megah dari peradaban masa lalu dan merupakan peninggalan yang patut dihargai dan dijaga.
Candi Penataran, dengan lokasinya yang indah di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, adalah kompleks candi Hindu Siwa yang mempesona dan memegang peran penting dalam sejarah budaya dan spiritual Jawa Timur. Kompleks candi ini dikenal sebagai salah satu kompleks candi Hindu terbesar dan termegah di wilayah Jawa Timur.
Sejarah Candi Penataran membawa kita kembali ke masa Kerajaan Kediri, di mana kompleks ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Srengga, sekitar abad ke-12. Dahulu, kompleks candi ini dikenal dengan nama “Candi Palah,” dan fakta ini didukung oleh narasi dalam Prasasti Palah yang berasal dari tahun 1194.
Tujuan utama di balik pembangunan Candi Penataran adalah untuk mendirikan sebuah “candi gunung,” yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan sebagai sarana perlindungan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari Gunung Kelud, yang terletak di sebelah barat daya candi.
Fungsi Candi Penataran sebagai tempat ibadah masih berlanjut hingga masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Dalam Kitab Negarakertagama, diceritakan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah mengunjungi Candi Penataran untuk melakukan upacara pemujaan kepada Hyang Acalapat, yang merupakan wujud Siwa sebagai Dewa Penguasa Gunung.
Penataran pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1815, yang mencatat temuannya dalam bukunya yang berjudul “History of Java.” Candi ini menyimpan banyak cerita sejarah, dan keindahannya yang tetap terjaga hingga saat ini menjadikannya tempat yang menarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah, budaya, dan arsitektur kuno Jawa Timur.
Candi Singasari adalah salah satu dari sejumlah candi bersejarah yang memperkaya lanskap kultural dan arkeologis Jawa Timur. Terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Candi Singasari adalah peninggalan agung yang menghadirkan jejak sejarah yang kaya dalam budaya Hindu-Buddha.
Sejarah Candi Singasari mencakup perkiraan yang dilakukan oleh para ahli perbakala yang mengindikasikan pembangunannya pada sekitar tahun 1300 Masehi. Candi ini dibangun dari batu andesit, mencerminkan keahlian arsitektural yang luar biasa pada zamannya. Pada waktu itu, agama Hindu-Buddha sangat berpengaruh di wilayah ini, dan Candi Singasari menjadi salah satu manifestasi budaya dan spiritual dari periode ini.
Tujuan pembangunan Candi Singasari adalah sebagai persembahan untuk menghormati Raja Kertanegara dari Kerajaan Singosari, yang wafat pada tahun 1292. Raja Kertanegara adalah salah satu penguasa yang kuat pada masa itu, dan candi ini menjadi simbol penghormatan dan persembahan kepada sosok yang dianggap berjasa.
Selain Candi Singasari, terdapat pula Candi Jawi yang juga dibangun sebagai bagian dari penghormatan kepada Raja Kertanegara. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara antara tahun 1272-1292 Masehi, dan candi-candi ini menjadi saksi bisu dari masa kejayaan kerajaan ini.
Melalui Candi Singasari, kita dapat melihat jejak sejarah yang menggambarkan kebesaran peradaban Hindu-Buddha dan kerajaan-kerajaan kuno di Jawa Timur. Pengunjungan ke situs ini dapat membawa kita pada perjalanan spiritual dan sejarah yang menggugah dan memikat.
Terletak di Bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan, Jawa Timur. Candi Jolotundo adalah sebuah petirtaan atau pemandian yang terbuat dari bahan andesit. Candi ini didirikan pada tahun 977 Masehi untuk menghormati leluhur Pandawa dalam kisah Mahabarata, terutama Raja India bernama Udayana, yang memiliki hubungan dengan Jawa Timur.
Terletak di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi Bajang Ratu berhubungan dengan wafatnya Raja Jayanegara pada tahun 1328. Candi ini digunakan untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara dan dibangun pada abad ke-14.
Terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Candi Jawi dibangun pada tahun 1300 Masehi dan digunakan sebagai pendharmaan untuk Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Candi ini memiliki hubungan dengan agama Siwa-Buddha.
Candi Jabung berada di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Candi ini dibangun pada tahun 1354 Masehi dan diduga digunakan sebagai tempat pendharmaan atau penyimpanan abu jenazah Raja Kertanegara.
Terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Candi Pari adalah candi Hindu dengan pengaruh Campa dan bata merah sebagai bahan bangunan utamanya. Candi ini memiliki hubungan erat dengan kebudayaan Campa dan pengaruh Campa dalam seni bangunan.
Terletak di Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi Brahu merupakan candi tertua di wilayah Trowulan dan diperkirakan dibangun pada tahun 861 Saka atau 939 Masehi. Candi ini memiliki pengaruh Campa dalam seni bangunannya.
Lokasi Candi Kidal adalah di Dusun Krajan, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi Kidal didirikan pada abad ke-13 atas perintah Raja Kertanegara sebagai tempat pendharmaan. Candi Kidal ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1817.
Semua candi-candi ini adalah saksi bisu dari masa lalu yang kaya sejarah dan budaya, menunjukkan kebesaran peradaban Hindu-Buddha dan Majapahit di Jawa Timur. Melalui kunjungan ke candi-candi ini, kamu dapat merasakan pesona sejarah dan seni yang menghiasi wilayah Jawa Timur.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…