Musim Semi menjadi musim baru yang dinantikan setelah berbulan-bulan masyarakat di luar khatulistiwa merasakan dinginnya musim salju. Musim semi memberikan kehangatan baru yang layak disambut dan dirayakan. Perayaan musim semi di berbagai negara tentunya berbeda-beda dan memiliki makna yang berbeda beda. Berikut ini 10 Festival Musim Semi di Berbagai Negara di dunia :
Hanami Festival merupakan sebuah festival yang diadakan di Jepang saat berbagai macam bunga bermekaran. Saat ini Hanami diidentikan dengan menikmati dan mengagumi keindahan bunga sakura yang mekar, padahal secara tradisi Hanami juga merupakan saat untuk mengagumi keindahan bunga-bunga lain seperti bunga plum dan persik.
Ada banyak jenis dan warna bunga sakura yang tumbuh di berbagai prefektur di Jepang. Selama musim semi, bunga-bunga sakura di setiap prefektur dengan berbagai jenis ini mekar tidak pada waktu bersama. Sehingga festival Hanami tidak dilaksanakan bersama-sama di satu tanggal saja.
Saat ini masyarakat Jepang merayakan festival ini dengan duduk-duduk dan makan minum bersama keluarga di taman bunga untuk menikmati keindahan bunga yang mekar. Dahulu, orang Jepang sering mengadakan perlombaan puisi saat festival ini, namun saat ini budaya tersebut sudah banyak berkurang.
Master Cheese Pizza: Nikmati Lezatnya Pizza Dengan Keju Yang Lumer
Kemeriahan Festival Cahaya Terbesar Di Dunia
Hampir mirip seperti budaya di Jepang untuk merayakan keindahan bunga sakura. Festival tahunan ini merupakan perayaan keindahan mekarnya bunga sakura yang bermekaran. Mekarnya bunga sakura ini berlangsung hanya seminggu, sehingga momentum ini menjadi sangat mengesankan. Jalan-jalan di kota Jinhae ini banyak ditumbuhi pohon-pohon sakura yang berjumlah sekitar 340.000 an. Perayaan ini dilakukan pada saat seluruh daerah di Jinhae menjadi berwarna pink karena keindahan kelopak sakura.
Festival ini akan berlangsung seminggu selama kelopak sakura masih bermekaran. Pada festival ini pengunjung bisa berjalan-jalan menikmati kota yang beratapkan sakura, serta banyak stand-stand kuliner serta kerajinan dibuka oleh penduduk Jinhae.
Jika anda pernah mendengar atau berpartisipasi dalam Color run anda tentu bisa membayangkan situasi festival holi di India ini. Color Run memang terinspirasi dari budaya ini. Perayaan holi merupakan tradisi yang tidak hanya di India saja, namun juga negara di sekitarnya seperti Nepal dan Bangladesh. Festival holi berlangsung selama 16 hari dan pada puncak acaranya orang-orang akan saling melemparkan bubuk warna dan air. Yang menarik, warna-warna yang dilemparkan pada saat puncak perayaan memiliki makna tersendiri.
Tradisi ini dipercaya berasal dari kisah cinta dewa Krisna dengan Radha. Diyakini Krisna pernah mengeluhkan warna kulit Radha yang lebih terang darinya, sementara kulit Dewa Krisna berwarna biru. Ibu Krisna menyarankan kulit radha diwarnai dengan cat,sehingga mirip seperti Krisna. Sejarah inilah yang diyakini oleh orang India dan sekitarnya untuk melemparkan bubuk warna kepada orang yang dikasihinya pada saat perayaan Holi berlangsung.
Musim semi di Tiongkok bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek. Di berbagai daerah diadakan bermacam-macam perayaan yang umumnya terpusat di Beijing. Festival ini berlangsung selama 2 pekan dengan puncak acara pada malam tahun baru. Pengunjung bisa menemukan berbagai kuliner tradisional, atraksi, barongsai, serta budaya tiongkok lainnya.
Di kota lain seperti Shanghai sering dipusatkan sebagai pusat festival lampion, sementara Guangzhou menjadi pusat pameran flora yang mekar di musim semi. Di Kota Harbin, wisatawan akan menemukan lampion-lampion yang terbuat dari ukiran es yang berukuran sangat besar. Festival mengukir es ini merupakan budaya turun temurun masyarakat di Harbin.
Festival musim semi di Negara Jerman yang dikenal dengan nama Frühlingsfest ini merupakan bentuk luapan emosi dan kebebasan berekspresi masyarakat Jerman selama musim dingin. Festival ini merupakan perwujudan kebebasan beraktivitas di luar ruangan yang terhalang selama musim dingin. Tidak hanya keindahan bunga-bunga bermekaran dan berwarna-warni saja, masyarakat Jerman di kota-kota besar juga sering membuka wahana-wahana permainan seperti yang ada di Dufan.Festival ini umumnya berlangsung 2-3 minggu di awal musim semi.
Festival musim semi juga diadakan di salah satu negara Asia Tenggara seperti Thailand. Di Thailand festival yang dikenal dengan nama Songkran ini merupakan festival yang diadakan di akhir musim semi untuk menyambut musim panas. Festival Songkran ini umumnya dipusatkan di kuil-kuil yang berada di tiap kota. Esensi dasar dari Songkran adalah memerciki anggota keluarga di Tahun yang baru sebagai bentuk harapan dan berkah pada saat mengunjungi kuil. Budaya ini berkembang menjadi festival dimana seluruh anggota kuil saling mengguyur air dan menjadi salah satu daya tarik wisata Thailand. Festival ini biasanya diadakan di pertengahan hingga akhir bulan April.
Negara di selatan Khatulistiwa seperti Australia juga memiliki festival musim semi yang tidak kalah menarik. Festival Bunga Floriade merupakan festival bunga terbesar di Australia yang terpusat di Canberra. WArna-warni dan harum dari bunga-bunga yang bermekaran menjadi daya tarik utama taman bunga Commonwealth. Masyarakat setempat akan memenuhi lokasi ini selama festival berlangsung. Taman bunga yang memiliki lebih dari 1 juta varietas bunga ini juga menyajikan beragam hiburan seperti wahana permainan, musik, serta kuliner.
Festival Las Fallas merupakan salah satu festival menyambut musim semi yang diadakan di Valencia, Spanyol. Warga Valencia akan membuat berbagai macam patung dari berbagai jenis figure,kemudian membakar patung-patung tersebut bersama-sama. Kebiasaan ini sudah menjadi tradisi yang sejak dahulu, yang awalnya merupakan kebiasaan warga setempat membakar kayu sisa-sisa persediaan musim dingin.
Salah satu festival musim semi yang unik bisa ditemukan di Zenica, Bosnia. Pada festival yang dikenal sebagai Festival Telur Dadar ini warga Zenika akan memasak ribuan telur dadar lengkap beserta menu sarapan tradisional khas masyarakat Bosnia. Masakan ini kemudian dibagikan dan dimakan bersama-sama oleh seluruh warga kota. Cimburijada sendiri memiliki makna untuk menyambut musim semi sebagai titik baru kehidupan.
Festival api yang satu ini diadakan pada akhir musim semi untuk menyambut kehadiran musim panas. Masyarakat lokal mengadakan Beltane sebagai bentuk perwujudan syukur atas kesuburan dan kemakmuran tanah yang akan didapat pada musim panas. Ritual pada festival ini juga sangat menarik. Hewan-hewan ternak akan didorong melewati api unggun yang dibuat, sementara orang-orang akan memegang obor dan menari-nari mengitari api dengan busana setengah telanjang. Tujuan lain dari festival ini adalah untuk menenangkan roh yang datang menjelang musim panas, sehingga masyarakat setempat terhindar dari gangguan.
Dalam festival ini pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan ritual dari prosesi Beltane saja, namun juga akan dihibur oleh aksi-aksi drama teatrikal May Queen and the Green man, serta hiburan musik dan atraksi lainnya. Warga sekitar juga akan menyediakan makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh seluruh peserta festival maupun pengunjung.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…