Berbagai Macam Teh dari Penjuru Dunia – Teh merupakan minuman yang umumnya terbuat dari daun teh maupun tumbuhan herbal lain yang di seduh dengan air panas. Di berbagai negara di dunia, teh bukan lagi sekedar sebagai minuman namun juga bisa menjadi tradisi. Banyak ragam teh yang ada di dunia ini. Berikut berbagai macam teh dari penjuru dunia :
Ocha atau green tea dikenal sebagai salah satu jenis teh yang mengandung antioksidan tinggi. Dari sekian banyak daerah penghasil teh hijau, Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal sebagai penghasil dan budaya minum teh hijau.
Secara umum, teh hijau bisa saja diminum sebagaimana teh jenis lainnya dengan menyeduhnya langsung selama sekitar 3 menit sebelum diminum.
Jepang sendiri memiliki cara minum teh hijau atau ocha ini sebagai sebuah seni dan tradisi. Tradisi ini tidak hanya sekedar minum teh, namun juga terkait budaya dan etika. Teh hijau yang disajikan pada acara ini pun menggunakan daun teh yang digiling halus, dan diseduh oleh orang yang ahli dibidang ini.
Papercup Coffee: Tempat Nongkrong Cozy Yang Bikin Happy
Warung Makan Pi’an, Tempat Makan Legendaris Wajib Coba Di Tegal!
Teh yang berasal dari daun Ilex paraguariensis atau yerba mate ini dikenal memiliki rasa yang kuat dan unik. Teh asal amerika selatan ini disajikan secara unik, seduhan teh ini akan dituangkan ke dalam cangkang labu kering dan diminum dengan sedotan logam.
Di beberapa daerah, tradisi minum mate tea ini dilakukan bersama-sama keluarga. Mereka akan menghabiskan seluruh seduhan dengan 1 cangkang labu untuk minum secara bergantian. Tradisi ini bertujuan mempererat persaudaraan serta menanamkan kebiasaan berbagi.
Rasa teh ini lebih cenderung pahit dengan tambahan aroma asap yang akan muncul jika cangkang labu telah diisi berkali-kali.
Teh asal negara tiongkok ini dikenal dengan harganya yang sangat tinggi. Teh Guan Yin merupakan hasil pembibitan silang antara teh hitam dengan teh hijau. Keistimewaan teh Guan Yin ini terdapat pada kualitas dan rasanya yang tidak berubah meskipun diseduh berkali-kali. Jika teh umumnya hanya bisa diseduh 3-4 kali, teh Guan Yin dapat diseduh hingga 7 kali tanpa menurunkan rasa dan kualitasnya.
Satu kilogram teh Guan Yin ini dapat menembus harga hingga 40 juta rupiah.
Produk teh yang berasal dari pegunungan Wuyi, Tiongkok ini memiliki citarasa sempurna sebab selama masa panen daun teh akan teroksidasi hingga 60%. Tradisi yang dilakukan oleh para petani teh di pegunungan Wuyi adalah dengan membakar pohon teh setiap 2 tahun sekali. Hal ini bertujuan agar menjaga kualitas teh selalu baik di setiap masa panen, serta mengurangi kelembaban pada daun teh. Salah satu teh hasil pegunungan Wuji yang fenomenal diberi nama Vintage Narcissus, yang merupakan teh produksi seabad lalu pada tahun 2013 lalu terjual seharga hampir 90 juta rupiah per kilogramnya.
Tisanes merupakan teh herbal yang diseduh dengan cara sedikit berbeda dari proses penyeduhan teh pada umumnya. Tisanes ini merupakan racikan dari bunga, daun, akar, biji, maupun buah kering. Berbagai jenis tisanes ini dapat diracik sesuai dengan selera karena banyak pilihan herbal dengan manfaat dan rasa yang beraneka ragam.
Dalam penyeduhan teh herbal, bahan-bahan yang umumnya telah dikeringkan ini kemudian diseduh menggunakan air mendidih. Teh herbal ini bebas kafein sebab tidak memasukan unsur daun teh dalam racikannya. Beberapa jenis tisanes yang terkenal adalah teh crystan dan teh chamomile.
Earl Grey merupakan salah satu jenis teh yang terkenal dari budaya tea time di Inggris. Teh yang merupakan campuran antara teh hitam, minyak bergamot, dan lemon ini memiliki rasa dan aroma yang khas. Dulunya teh ini umumnya dinikmati pagi hari, dan menjadi salah satu menu teh yang hanya dinikmati oleh kaum bangsawan saja.
Earl Grey dikenal sebagai teh yang memiliki banyak manfaat. Konsumsi rutin teh ini sehari sekali dapat mengatasi kecemasan, depresi, mengurangi nyeri maag dan asam lambung, menurunkan berat badan, dan berbagai manfaat lainnya.
Teh ini berasal dari India, di daerah Darjeeling yang berbatasan langsung dengan Nepal dan Bhutan. Banyak yang menjuluki teh Darjeeling sebagai rajanya teh. Kandungan theine yang sangat tinggi serta berasal dari pucuk daun teh nya saja yang mengalami oksidasi yang cukup tinggi.
Yang unik, masa panen teh ini di setiap musim akan menimbulkan citarasa yang berbeda-beda. Panenan pertama di musim semi akan menghasilkan teh dengan aroma bunga yang tebal. Teh hasil panenan kedua di musim panas, menghasilkan teh yang lebih pekat, meskipun kandungan theine nya tetap dan aroma bunganya berkurang. Panenan ketiga di musim gugur akan menghasilkan teh yang semakin pekat tanpa ada pengurangan kandungan theine nya.
Kombucha dewasa ini menjadi salah satu jenis teh yang marak diperbincangkan. Kombucha merupakan hasil fermentasi larutan teh, gula, dan bakteri. Larutan teh ini akan difermentasi selama 8-12 hari pada suhu penyimpanan antara 8-2 derajat celcius. Semakin tinggi suhu tempat penyimpanan, semakin cepat fermentasi terjadi, padahal cita rasa dan kualitas teh kombucha akan semakin enak dan baik jika lebih lama difermentasi.
Karena melalui proses fermentasi, teh yang berasal dari Asia Timur ini berfungsi sebagai probiotik. Minum teh ini secara rutin, akan meningkatkan kekebalan tubuh, dan dapat menurunkan tekanan darah. Sayangnya penyimpanan teh hasil fermentasi ini tidak sederhana. Cara terbaik untuk menyimpan kombucha adalah dengan pasteurisasi.
Teh dari Penjuru Dunia berikutnya yang merupakan minuman favorit warga Mesir ini dibuat dari bahan baku mawar sudan atau rosella . Seduhan rosella yang berwarna merah cerah ini memiliki rasa asam-manis. Bunga ini juga sering disebut sebagai hibiscus sabdariffa linn ini mengandung banyak vitamin C yang baik untuk menjaga stamina dan revitalisasi tubuh.
Karkadeh adalah sebutan bagi tanaman bunga rosella di mesir. Di negara ini mesir, minum teh memang bukan menjadi sebuah tradisi. Teh ini sudah banyak dikenal dan tersebar ke berbagai dunia termasuk Indonesia.
Satu lagi eh dari Penjuru Dunia yang unik yang berasal dari daratan Afrika. Cascara tea atau teh cascara ini merupakan hasil dari limbah tanaman kopi yang diambil bijinya. Cascara adalah kulit buah kopi yang berwarna merah dan telah dikeringkan dibawah sinar matahari.
Kulit kopi dulunya hanya dikenal sebagai kompos bagi tanaman kopi, namun seiring kemajuan di bidang seduh manual, nama cascara pun ikut terangkat.
Hasil seduhan teh dari kulit kopi ini akan cenderung terasa manis, ringan, dan memiliki after taste seperti halnya biji kopi. Budaya kuno di Ethiopia dan Yaman telah lama manfaatkan cascara sebagai salah satu minuman teh yang diberi campuran kayu manis, pala, dan jahe.
Minuman dari seduhan Cascara tidak memiliki banyak kandungan kafein selayaknya biji kopi. Selain itu, cascara juga bukan minuman yang memunculkan rasa pahit akibat ekstraksi hasil pemanggangan. Cascara bisa menjadi solusi minuman segar rendah kafein.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…