10 Benteng Bekas Kolonial Belanda Paling Instagramable di Indonesia


sisil angelin  September 11, 2019  0 Comment

Belanda menjadi negara yang menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Menetapnya Belanda di Indonesia bukan hanya memberi penderitaan kepada rakyat Indonesia, tetapi juga meninggalkan benteng bekas kolonial Belanda yang indah dan memiliki arsitektur khas Eropa. bangunan-bangunan seperti gedung pemerintahan, rumah-rumah khas Belanda dan juga benteng kolonial Belanda.

Selain menjadi benteng-benteng bersejarah, benteng tersebut juga bisa menjadi destinasi wisata sejarah bagi masyarakat Indonesia dan menjadi spot untuk berfoto-foto karena memiliki tempat yang indah dan unik. Simak artikel berikut untuk mengetahui apa saja benteng Belanda yang indah di Indonesia.Daftar benteng kolonial Belanda Paling Instagramable di Indonesia.

Benteng Bekas Kolonial Belanda

1. Benteng Van der Wijck

Benteng Van der Wijck
image credit : https://www.wego.co.id

Benteng yang satu ini berlokasi di Jalan Sapta Marga No. 100, Sidayu, Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan berdiri sejak tahun 1818. Awal mula fungsi bangunan ini adalah sebagai kantor VOC oleh Belanda, tetapi karena terjadi perlawanan oleh masyarakat Yogyakarta maka bangunan ini beralih fungsi menjadi benteng.

Anda bisa mengunjungi benteng Van der Wijck mulai pukul 08.00-16.00 dengan tiket masuk seharga Rp 25.000. Disana anda bisa menikmati indahnya benteng kolonial belanda ini dan mengambil foto dengan latar belakang yang indah.

Gotravelly

Kelezatan Rasa Es Cendol Durian Jam Besar Bikin Kangen Malaka

Sop Buah Lodeh Bogowonto, Es Buah Viral Dengan Isian Ter-Lengkapp!

2. Fort Rotterdam

Fort Rotterdam
image credit : https://3.bp.blogspot.com

Benteng yang selanjutnya berada di Makasar yang bernama Fort Rotterdam atau juga dikenal benteng Ujung Pandang. Benteng ini merupakan peninggalan kerajaan Gowa-Tallo yang pernah dikuasai Belanda setelah melakukan perjanjian Bungaya. dulunya juga adalah tempat penimbunan rempah-rempah.

Baca juga :  Wisata Sejarah 7 Napak Tilas Perjuangan Bung Karno

terletak di Jalan Ujung Pandang No 1, Kota Makassar. Benteng ini dibangun oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakjung Tumapa’risi’ Kallonna pada tahun 1545. Benteng ini dibuka pada pukul 08.00-18.00 dan anda cukup memberi uang se ikhlasnya untuk masuk ke benteng ini.

3. Benteng Belgica

Benteng Belgica
image credit : https://img-z.okeinfo.net

Benteng yang satu ini dibangun oleh Portugis, dan dibangun kembali oleh Belanda pada tanggal 4 september 1611 oleh Gubernur Jendral VOC Pieter Both. Benteng ini berada di di Bukit Tabaleku Naira Tenggara, Pulau Neira, Maluku. dulunya digunakan untuk menghalau masyarakat Banda yang melawan monopoli perdagangan pala oleh VOC.

memiliki bentuk seperti persegi lima apabila dilihat dari atas. Benteng ini terletak di ketinggian 30 m dari permukaan laut dan memiliki pemandangan yang sangat indah. Destinasi wisata ini dibuka pada pukul 08.00-17.00 dengan harga Rp 20.000.

4. Benteng Vrederburg

Benteng Vrederburg
image credit : https://www.wisatania.com

Benteng Belanda yang satu ini terletak di Jalan Jenderal A. Yani (Margo Mulyo) No. 6

Yogyakarta. benteng ini dibangun pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda yang pada masa itu digunakan untuk menjaga keamanan keraton dan sekitarnya,

Akan tetapi di balik itu maksud Belanda yang sesungguhnya adalah memudahkan dan mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam keraton.Belanda untuk menahan serangan pasukan Keraton Yogyakarta.  Benteng ini buka pada hari Selasa – Minggu pada jam 07.30-16.30. dengan tiket masuk Rp 2.000 – Rp 10.000.

5. Benteng Martello

Benteng Martello
image credit : http://4.bp.blogspot.com

Terletak di Ujung Pulau Kelor, Kepulauan Seribu. Identik dengan bentengnya yang terbuat dari bata merah, sehingga sudah terlihat dari kejauhan. Benteng ini digunakan Belanda sebagai garda depan untuk melindungi kekuasaannya di Batavia dari pihak luar.

Baca juga :  5 Kuliner Khas Toyama yang Super Lezat!

Benteng Martello atau Benteng Menara ini dibangun Belanda pada tahun 1850.

Letaknya yang dekat dengan kota Jakarta, membuat tempat wisata ini ramai pengunjung. Pembuatan benteng ini terinspirasi dari Benteng Mortella di Pulau Corsica.

6. Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch
image credit : https://upload.wikimedia.org

Benteng ini dibangun pada tahun 1839 oleh Belanda saat Jendral Johannes Van den Bosch berkuasa. Benteng ini berada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang dulunya berfungsi sebagai markas pertahanan tentara Belanda.

memiliki nilai historis tinggi, megah dan juga merupakan destinasi wisata bersejarah. Anda bisa berkunjung ke benteng ini setiap hari pada jam 08.00-17.00 dengan membeli tiket Rp5.000 per orang dan untuk biaya parkir sekitar Rp 3.000.

7. Benteng Willem 1

Benteng Willem 1
image credit : https://4.bp.blogspot.com

Nama benteng ini lebih dikenal sebagai Benteng Pendem Ambarawa. benteng ini berlokasi di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Benteng ini dibangun 1834, pada masa kekuasaan Kolonel Hoorn dan selesai pada tahun 1845.

Semula bangunan ini berfungsi sebagai barak militer Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) dan gudang penyimpanan logistik militer Belanda. Dan pada 1991 berfungsi sebagai penjara kelas IIB dan saat ini menjadi rumah dinas pegawai Lapas Ambarawa. Anda bisa berkunjung pada pukul 08.00-16.30 dengan tiket masuk Rp5.000.

8. Benteng Vastenburg

Benteng Vastenburg
image credit : https://1.bp.blogspot.com

Benteng bekas kolonial belanda Berlokasi di Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Surakarta yang dibangun pada tahun 1745 oleh Jendral Baron van Imhoff. Awalnya benteng ini berukuran kecil yang bernama De Grootmoedigheid yang artinya ‘sombong’, lalu pada tahun 1775-1779 dibuatlah benteng yang lebih besar dan diberi nama Vastenburg yang artinya ‘benteng yang kuat’.

Anda bisa berkunjung ke benteng Vastenburg ini kapan saja, dengan membayar Rp2.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Selain untuk berwisata, anda juga bisa hunting spot-spot foto yang anti mainstream di benteng ini.

Baca juga :  10 Istana Kerajaan Paling Besar dan Paling Megah di Dunia

9. Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk
image credit : https://situsbudaya.id

Benteng bekas kolonial belanda Terletak di Kampung Pamarican, Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten 42191 dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Banten Abu Nasr Abdul Qahar, tepatnya tahun 1682. Desain benteng dirancang oleh seorang arsitektur Belanda bernama Hendrik Lucas Zoon Cardeel.

Benteng ini dilengkapi dengan parit keliling yang berfungsi sebagai pertahanan luar benteng, dengan ketebalan1,5 m sampai 2 m dan juga tembok pertahanan setinggi 3 m yang mengelilingi bangunan di dalamnya seperti rumah komandan, gereja, kantor, administrasi, dan kamar . Benteng ini juga berada 500 m dari Masjid Agung Banten.

10. Benteng Oranje

wisata terdekat
image credit : https://ksmtour.com

berlokasi di Jalan Hasan Boesoeri, Gamalama. Benteng ini merupakan benteng pertama yang dibangun Belanda pada saat pertama kali datang.Benteng ini menjadi pusat pemerintahan Hindia-Belanda sewaktu dipimpin oleh Gubernur Jendral Pieter Both, Laurenz Real, Herald Revist dan juga J.C Coum.

Benteng ini dibangun pada tahun 1607 oleh Kornelis Matelief de Jonge, yang digunakan untuk menghadang penyerbuan dari laut.  Anda bisa berkunjung ke benteng ini pada pukul 08.00-16.00 dengan membayar tiket masuk Rp 5.000.

Saat anda berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti di atas, selain untuk berwisata anda juga bisa mengenalkan kepada anak-anak anda, bagaimana bangunan-bangunan tersebut dibangun yang akan menambah wawasan anak juga. Dan juga anda tidak harus mengeluarkan uang banyak untuk mengajak anak anda untuk berwisata, karena harga tiket masuk yang murah,

Semoga referensi di atas dapat menjadi destinasi wisata anda untuk berkunjung ke beberapa benteng khas belanda tersebut. Karena selain anda berwisata, anda juga bisa sambil mempelajari sejarah di indonesia. Dan juga anda bisa sambil menikmati keindahan bangunan-bangunan bersejarah tersebut.



Leave a Reply