Makam merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi manusia, dimana setiap daerah mempunyai cara memakamkan jasad yang berbeda-beda. Salah satunya ialah tradisi Pemakaman di tebing di dunia, makam ini sendiri banyak dilakukan oleh suku atau kepercayaan tertentu.
Pada dasarnya, tradisi makam tebing telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan, tradisi ini tersebar secara luas di seluruh dunia. Tak mengherankan jika kini banyak makam tebing yang bisa Anda jumpai di beberapa negara besar, seperti di Indonesia.
Makam tebing pertama yang bisa ditemukan adalah di Hubei Tiongkok, tempat tersebut menyimpan ribuan makam di lubang-lubang pada tebing. Menurut sejarah, makam ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya pada 100 sampai 1.000 tahun sebelum Masehi.
Usia makam yang sudah lama dan tua ini membuat sisa-sisa makam hanyalah lubang di tebing saja. Sedangkan untuk sisa jasad atau benda yang dimakamkan bersama jasad hampir tidak ditemukan. Masyarakat menilai tradisi memakamkan di tebing dapat dilihat dari status. Semakin tinggi makam dibuat maka semakin tinggi pula status sosial orang tersebut.
Pentol Cak Poponk, Pentol Dengan Isian Terlengkap Se Indonesia Raya
Terang Bulan Pak Muchtar Rasa Melegenda Sejak 1974
Selanjutnya pastinya tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, makam suku Toraja. Makam ini adalah peninggalan berupa makam tebing yang hingga kini terjaga dengan baik. Anda akan menemukan puluhan hingga ratusan makam di sebuah tebin. Tidak hanya terdapat di satu tempat saja namun banyak sekali tebing di Toraja yang dijadikan sebagai makam.
Walaupun kini tradisi tersebut sudah tidak dilakukan lagi, namun makam-makam di tebing masih tetap utuh dan dipertahankan. Hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan dari suku Toraja kepada para leluhurnya. Bahkan, ada beberapa makam juga yang dijadikan sebagai objek wisata sejarah.
Asia memang menyimpan banyak sekali tradisi yang unik, seperti makam dari suku Igorot yang ada di Sagada Filipina. Berbeda dari makam tebing yang ada di Indonesia, dimana makam diletakkan di lubang-lubang tebing, Makam Sagada ini dilakukan di sebuah peti mati, kemudian peti tersebut digantung di atas tebing-tebing.
Cara pemakaman suku Igorot ini mempunyai filosofi tersendiri, yaitu posisi manusia meninggal dunia harus sama dengan sebelum dilahirkan. Hal inilah yang membuat pemakaman sangat mirip dengan konsep janin di rahim seorang ibu. Para ahli juga berpendapat bahwa pemakaman tebing ini dilakukan agar jasad dapat terhindar dari binatang buas yang ada di darat.
Dahulu, di negara Turki terdapat orang atau suku yang bernama Lycian. Mereka memakamkan para leluhurnya di sebuah tebing tinggi. Ciri khas dari makam di Turki ini adalah adanya bentuk yang megah. Selain itu, makam tersebut dibangun di sebuah gunung dengan pintu masuk yang sangat besar.
Dalam kepercayaan yang mereka anut, semakin tinggi makam maka semakin dekat pula dengan sang pencipta. Hal inilah yang membuat makam-makam tersebut dibuat di atas tebing ataupun sebuah gunung sekalipun. Hingga sekarang tempat makam Lycian masih dijaga dengan baik, selain itu dijadikan juga sebagai objek wisata unggulan di Turki.
Petra merupakan monumen yang terletak di Yordania. Monumen ini berbentuk bangunan besar yang ada di sebuah tebing. Bahkan tinggi monumen tersebut bisa mencapai ketinggian 30 sampai 50 meter, sedangkan lebarnya sekitar 20 sampai 30 meter.
Menurut penelitian, monumen ini dibuat sekitar 300 tahun sebelum Masehi, diperkirakan Petra dibuat khusus untuk menjadi makam para raja di zaman dahulu. Ada juga yang berpendapat bahwa Petra adalah makam para nabi.
Bersebelahan dengan Petra ada juga monumen yang bernama Nabataean, bangunan besar di tebing tersebut terletak di Arab. Bangunan ini dinilai masih satu wilayah dengan Petra. Hal ini dikarenakan struktur bangunan yang dibuat sangatlah mirip, namun bentuknya sangat berbeda. Nabataean berbentuk seperti pintu masuk berbentuk segi panjang.
Nabataean sendiri dikenal sebagai makam para nabi. Tidak mengherankan, memang, mengingat bangunan di tebing tersebut dibuat dengan sangat megah. Nabataean bisa dikunjungi oleh wisatawan di masa kini. Bangunan yang masih utuh dan terlihat sangatlah unik. Hal inilah yang membuat Nabataean selalu dikunjungi oleh wisatawan saat berada di Arab.
Tradisi pemakaman di tebing yang tak kalah unik lainnya terletak di Rustam Iran. Makam ini dahulu dibuat untuk menghormati para petinggi atau leluhur di Iran. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa makam saja dalam sebuah tebing besar. Umumnya, hanya terdapat tiga sampai lima makam saja di setiap tebingnya.
Selain itu, pada tebing besar tersebut dibuat sebuah ukiran khusus. Ukiran tersebut berfungsi untuk menggambarkan status seseorang yang dimakamkan di tebing Rustam. Anda akan dapat menemu berbagai ukiran, mulai dari tulisan kuno, adu kuda, hingga raja yang sedang menaiki kuda dengan bawahan yang berlutut di depannya.
Negara Mesir juga menyimpan beberapa makam tebing yang sangat unik, misalnya saja makan tebing yang disebut dengan Luxor. Makam ini sendiri merupakan bangunan megah yang dibuat di tebing. Pada setiap pintu masuk terdapat patung-patung dengan ukuran yang sangat besar. Bagian dalamnya juga terdapat sebuah bangunan utama yang menjadi makam.
Ada juga makam yang bernama Bersaiz di Mesir. Makam ini dibuat dengan sangat sederhana di tebing-tebing. Kemungkinan besar, makam Bersaiz digunakan untuk menjadi makam para masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan makam Bersaiz mempunyai banyak sekali lubang di tebing, jumlahnya sendiri bisa mencapai puluhan hingga ratusan makam.
Terakhir, ada Tradisi pemakaman di tebing yang terletak di Rusia. Makam tersebut seringkali disebut dengan Dargavt oleh masyarakat setempat. Uniknya, makam yang satu ini mempunyai jumlah yang tidak bisa dihitung. Kabarnya, disini terdapat ribuan makam. Hal ini dikarenakan Dargavs dahulunya adalah sebuah desa, dimana semua penghuninya meninggal karena sebuah wabah penyakit.
Sekarang, Dargavs menyisakan bangunan berbentuk kubah yang ada di bukit, tebing, ataupun gunung. Di dalam setiap bangunan terdapat sisa-sisa penduduk yang meninggal, mulai dari pakaian hingga tulang-tulang manusia yang berserakan. Masyarakat setempat percaya bahwa setiap orang yang masuk ke dalam wilayah Dargavs tidak akan bisa kembali dalam keadaan hidup-hidup.
Setiap daerah di dunia pastinya mempunyai tradisi makam yang berbeda-beda. Tentunya Tradisi pemakaman di tebing di dunia menjadi salah satu keunikan tersendiri. Tak jarang, kebanyakan makam tersebut kini menjadi wisata yang sangat bersejarah, bahkan terdapat juga makam yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Terlepas dari tradisi dan keunikan yang ditawarkan oleh makam tebing, sudah sewajarnya bagi manusia di masa kini untuk menjaga tempat bersejarah tersebut. Misalnya saja sebagai pelajaran sejarah ataupun sebagai penghormatan bagi para leluhur yang hidup di masa lampau tersebut.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…