Perayaan Idul Fitri tentu menjadi momen yang paling ditunggu para umat muslim di dunia setelah sebulan menjalani ibadah puasa, termasuk oleh masyarakat Afrika. Masyarakat Afrika yang juga didominasi oleh umat Muslim ternyata memiliki beberapa tradisi dalam merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Tradisi lebaran di Afrika juga cukup beragam dan cukup menarik untuk diulik.
Nuansa lebaran di Afrika sangat terasa karena hari lebaran selalu dirayakan dengan penuh suka cita. Banyak sekali tradisi yang dilakukan di Afrika dalam menyambut hari Raya Idul Fitri, bahkan ada beberapa tradisi yang mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia. Jika kamu berencana untuk menghabiskan waktu berlibur di Afrika, pahami dulu yuk tradisi lebaran disana apa saja.
Tradisi lebaran di Afrika yang pertama adalah berkumpul di Green Point Cape Town. Biasanya pada malam terakhir bulan Ramadhan dan sebelum menyambut Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Arika Selatan berkumpul di Green Point untuk menyaksikan malam terakhir Ramadhan yang sebentar lagi akan hilang dan digantikan dengan bulan Syawal.
Pada malam tersebut, suasana sangat meriah dengan kehadiran banyak orang dan saat itu juga akan diumumkan datangnya Hari Raya Idul Fitri serta umat Muslim Afrika bisa melangsungkan sholat Ied. Penyambutan tersebut berlangsung sangat ramau dan meriah karena semua orang telah menantikan datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Mie Iblis Malang, Pedas Mantab!
JOKOPI: Tempat Nongkrong Seru & Kopi Mantab!
Sholat Ied di Masjid tentu menjadi salah satu tradisi lebaran di Afrika yang wajib untuk dilakukan. Saat hari Lebaran tiba, seluruh masyarakat Afrika yang beragama Islam akan berkumpul di masjid atau tanah lapang untuk melangsungkan sholat Ied berjamaah.
Seluruh masyarakat akan bersuka cita untuk melakukan sholat Ied karena mereka telah menantikan hari kemenangan setelah melakukan puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Tradisi ini terasa sangat hikmat karena hanya dilakukan selama satu tahun sekali secara bersama-sama.
Tradisi lebaran di Afrika yang satu ini bisa dibilang juga mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia, yaitu saling berkunjung ke rumah saudara. Tujuan dari kedatangan ini adalah untuk menjalin silaturahmi dan saling memafkan antar saudea yang sebelumnya ada salah.
Dengan begitu, tradisi ini mampu menyambung tali silaturahmi yang sudah putus mengingat bertemunya hanya setahun sekali pada perayaan Hari Raya Idul Fitri saja. Tak hanya itu, biasanya setiap berkunjung akan membawa bingkisan yang akan diberikan pada pemilik rumah.
Meminta maaf juga menjadi sebuah tradisi lebaran di Afrika yang biasanya dilakukan setelah sholat Ied atau saat berkunjung ke rumah saudara. Masyarakat Afrika akan berkeliling ke rumah saudara, teman maupun tetangga untuk bersilaturahmi dan meminta maaf. Namun, ada juga yang langsung berkeliling untuk meminta maaf di lokasi masjid.
Tradisi saling meminta maaf ini sebenarnya juga dilakukan di beberapa negara lainnya, salah satunya adalah Indonesia. Meminta maaf merupakan bentuk pengampunan dari manusia atas kesalahan yang telah diperbuat dalam satu tahun belakangan ini.
Tradiri lebaran di Afrika yang satu ini juga tak jauh berbeda dengan tradisi lebaran di Indonesia, yaitu memakai pakaian baru. Masyarakat Muslim di Afrika juga biasa membeli pakaian baru untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri dan biasanya mereka sudah berbelanja sebelum hari Lebaran tiba.
Akan tetapi, di Afrika ini yang mengenakan pakaian baru hanyalah anak-anak dan tidak berlaku untuk orang dewasa. Meskipun begitu, tradisi lebaran yang satu ini sangat kental dan selalu diterapkan di Afrika untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Hari Raya Idul Fitri memang selalu indentik dengan hidangan khas lebaran. Sambil berkumpul bersama keluarga ataupun kerabat, biasanya masyarakat Afrika juga menyajikan makanan khasnya untuk dinikmati bersama keluarga ataupun kerabat.
Hidangan khas Lebaran di Afrika yang paling banyak ditemukan adalah vermicelli yang bentuknya mirip dengan bihun dan biasanya disantai beramail-ramai. Dengan begitu, suasana lebaran di Afrika sangat terasa karena sangat meriah. Makanan khas lebaran menjadi sajian wajib dan harus ada di setiap rumah penduduk saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi lebaran di Afrika berikutnya juga masih berhubungan dengan sajian khas lebaran, yaitu makanan manis. Tradisi yang satu ini bisa dibilang juga tak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia, yaitu menyajikan kue di meja ruang tamu.
Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, maka setiap meja ruang tamu masyarakat Afrika tersedia berbagai macam kue ataupun makanan manis lainnya yang disugihkan kepada tamu saat berkunjung ke rumah. Beberapa di antara makanan manis tersebut biasanya tidak dibeli, namun berasal dari sanak saudara yang datang berkunjung sehingga sangat pemilik rumah tak perlu lagi membelinya.
Masyarakat Afrika juga kerap saling bertukar hadiah sebagai salah satu tradisi lebaran di Afrika. Tradisi bertukar hadiah ini hanya dilakukan sesama keluarga besar saja saat sedang berkunjung atau bersilaturahmi ke rumah keluarganya.
Pada momen ini mereka akan menukarkan hadiah yang sebelumnya tlah dipersiapkan. Tradisi ini sangat mirip dengan yang berlangsung di India dan Amerika Serikat saat merayakan Natal. Bertukar hadiah ini bisa menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan bersama keluarga, terutama bagi anak-anak yang telah menantikan untuk mendapatkan hadiah setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya.
Tradisi lebaran di Afrika yang terakhir adalah pemberian THR. Tradisi ini ternyata tak hanya bisa ditemukan di Indonesia saja, melainkan juga di Afrika.
Selain bisa mendapatkan hadiah, anak-anak juga akan diberikan THR dari orang tua mereka atau mereka yang telah berkeluarga. Semarak hari kemenangan ini akan sangat terasa dengan suasana suka cita yang selalu dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan Hari Raya Idul Fitri ini ditandai dengan acara berbagi baik itu sesama orang dewasa maupun anak-anak untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri.
Itulah tadi beberapa uraian tentang tradisi lebaran di Afrika yang unik dan tak jauh berbeda dengan tradisi di negara lainnya. Hari Raya Idul Fitri di Afrika berlangsung dengan saling memaafkan, saling berbagi dan menyantap sajian khas lebaran yang telah dimasak dan disuguhkan oleh pemilik rumahnya. Kira-kira, tradisi lebaran mana nih yang paling kamu tunggu?
Harga boneka labubu original - Kami sangat menghargai boneka Labubu dari Pop Mart. Artikel ini…
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…