Fakta unik Lembah Baliem tentu menjadi salah satu hal yang patut untuk disimak. Berada di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua Barat, Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Lokasinya yang berada di ketinggian membuat Lembah Baliem dikelilingi pegunungan dan memiliki suhu udara yang cukup sejuk, yaitu berkisar 10 hingga 15 derajat celcius. Lembah Baliem ini merupakan tempat tinggal beberapa suku Papua, seperti Suku Dani, Suku Yali dan Suku Lani.
Keindahan Lembah Baliem ini seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang mengunjungi pulau terbesar ke-3 di Indonesia ini. Sebelum berkunjung kesana, berikut ini adalah fakta-fakta menarik tentang Lembah Baliem yang wajib untuk kamu ketahui.
Lokasinya yang berada di pegunungan tentu menjadikan Lembah Baliem ini dikelilingi dengan pemandangan yang menakjubkan. Lembah Baliem ini memiliki panjang sekitar 80 kilometer dan lebar mencapai 20 kilometer.
Lembah ini dipotong oleh Sungai Baliem yang mengalir ke Grand Valley dan bermuara di Laut Arafura. Pemandangan yang terlihat dari lembah ini tak hanya pegunungan saja, dari ketinggian kamu bisa melihat indahnya ladang milik penduduk setempat dengan latar gunung yang megah. Fakta unik Lembah Baliem yang pertama ini tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung.
Puncak Brakseng: Menikmati Keindahan Kota Batu Dari Ketinggian
Serunya Mencoba Sensasi Seluncuran Di Lawu Green Forest
Fakta unik Lembah Baliem selanjutnya adalah adanya sebuah festival tahunan bernama Festival Lembah Baliem. Festival Lembah Baliem ini menampilkan atraksi drama perang antar suku yang mendiami Lembah Baliem, yaitu Suku Dani, Suku Lani dan Suku Yali.
Namun, kamu tidak usah khawatir karena perang antar suku ini hanyalah sebuah atraksi tontonan dan pastinya sangat aman untuk disaksikan. Bahkan, Festival Lembah Baliem yang berlangsung selama 3 hari ini selalu berhasil menyedot perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara. Perlu kamu ketahui, dibalik atraksi yang cukup mencekam ini tersimpan makna positif bagi masyarakat Lembah Baliem, yaitu “yogotak hubuluk motog hanaro”, yang berarti “harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini”.
Siapa yang menyangka bahwa Lembah Baliem menjadi pusat pendidikan agama Islam terbesar di Papua? Fakta unik Lembah Baliem yang satu ini tentu cukup menarik perhatian karena mayoritas masyarakatnya adalah non-Muslim.
Di Distrik Walesi Papua, masyarakatnya menjadi pemeluk agama Islam terbesar di Tanah Papua. Walesi juga menjadi pusat pendidikan agama Islam bagi Suku Dani. Tak hanya itu, disini kamu juga akan menemukan madrasah dan pesantren yang usianya sudah cukup tua.
Fakta unik Lembah Baliem yang satu ini mungkin terdengar menyeramkan, namun tradisi ini sudah cukup terkenal, yaitu tradisi potong jari dan mandi lumpur sebagai ungkapan kesedihan.
Rasa sedih atas kehilangan sanak keluarga bagi Suku Dani di Lembah Baliem diungkapkan dengan potong jari. Tradisi ini merupakan simbol dari rasa sakit dan pedih yang mereka rasakan.
Hal tersebut dikarenakan bagi masyarakat Suku Dani, jari tangan melambangkan kerukunan, kebersatuan dan kekuatan dalam diri manusia. Pemotongan jari ini bisa dilakukan dengan benda tajam, digigit hingga putus atau mengikatnya dengan sutas tali hingga jari mati kemudian baru dipotong. Namun, seiring berkembangnya zaman, tradisi ini perlahan mulai ditinggalkan.
Selain potong jari yang dimaksudkan sebagai ungkapan kesedihan, ada juga tradisi mandi lumpur yang bermakna bahwa setiap manusia yang meninggal akan kembali ke tanah.
Selain adanya tradisi untuk ungkapan kesedihan, ada juga tradisi yang merupakan bentuk dari sebuah kesenangan, yaitu Pesta Bakar Batu. Pesta Bakar Batu menjadi salah satu fakta unik Lembah Baliem karena kebudayaan yang satu ini menjadi sebuah perayaan atau pesta yang dilakukan oleh Suku Dani di Lembah Baliem saat mendapati kelahiran, pernikahan, syukuran atau euforia setelah memenangkan perang.
Tradisi ini dilakukan dengan membuat api unggun bersama-sama. Uniknya, api unggun tersebut dibuat tidak menggunakan korek api, melainkan dengan menggesek dua buah kayu hingga menimbulkan api yang kemudian digunakan untuk membakar batu. Batu disusun di atas tumpukan daun yang kemudian akan dimasuki ubi atau babi untuk dimasak. Pesta Bakar Batu ini membutuhkan kerjasama dan gotong royong karena dari kegiatan inilah kerukuran masyarakat Lembah Baliem terlihat jelas.
Tradisi unik Lembah Baliem selanjutnya adalah kerukunan antar sesama. Masyarakat Papua memang dikenal memiliki toleransi beragama yang sangat tinggi. Meskipun sebagian besar masyarakatnya beragama non-Muslim, namun hubungan dengan masyarakat yang Muslim terjaga sangat baik.
Lembah Baliem memang dikenal sebagai pusat pendidikan Agama Islam di Papua serta memiliki madrasah juga pesantran yang digunakan untuk memperlajari agama Islam oleh Suku Dani. Namun, tak ada istilah keributan mengenai perbedaan agama karena seluruh masyarakat hidup rukun dengan menyesuaikan segalanya.
Misalnya seperti saat melakukan tradisi Pesta Bakar Batu yang umumnya menggunakan daging babi. Maka, masyarakat Muslim menggantinya dengan daging ayam dan kondisi ini sama sekai tidak menjadi perdebatan sehingga kerukuran antar masyarakat terjaga.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Lembah Baliem memang berbentuk perbukitan hijau yang memiliki pemandangan sangat indah dan alami ala negeri dongeng. Tak hanya itu, di kawasan ini kamu juga bisa melihat hamparan pasir putih yang menyerupai pemandangan di sebuah pantai, padahal tidak ada pantai sama sekali disekitarnya.
Tekstur pasir putih di Lembah Baliem tersebut sama persis dengan pasir yang berada di pantai, bahkan terasa asin. Pasir putih ini seolah menguatkan pendapat bahwa Lembah Baliem dulunya adalah danau. Tak hanya itu, disini kamu juga akan menemukan bebatuan granit yang menyembul dari tanah. Konon, kawasan ini dulunya memang sebuah danau. Namun, karena sebuah gempa yang melanda, terjadilah perubahan alam akibat lempeng bumi yang bergeser. Hal ini tentu menjadi fakta unik Lembah Baliem yang banyak membuat orang kagum.
Fakta unik Lembah Baliem yang terakhir adalah adanya mumi Papua yang berusia ratusan tahun. Tak hanya Mesir yang memiliki mumi, namun di Papua kamu juga akan menemukan mumi yang usianya lebih dari 300 tahun.
Di Lembah Baliem ini kamu akan menemukan mumi yang disimpan dalam pilamo atau rumah laki-laki. Mumi tersebut bernama Wim Motok Mabel yang merupakan seorang panglima perang pada zamannya. Jasad mumi tetap disimpan hingga saat ini karena dipercaya mampu mensejahterakan seluruh keturunannya di masa mendapatng.
Gimana? Sudah tahu kan kalau Lembah Baliem ternyata memiliki banyak keunikan? Nah, untuk kamu yang sedang merencakan liburan, Lembah Baliem tentu bisa jadi salah satu alternatif destinasi wisata.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…