Faroe yang memiliki lanskap pemandangan indah ini menyimpan banyak fakta menarik yang patut diketahui oleh siapa saja. Tentu para wisatawan biasanya akan dibuat terkesima dengan banyak hal menarik dari negara kepulauan ini. Apa saja fakta menarik Faroe? Yuk, baca terus informasi di bawah ini.
Bukankah ini menjadi sesuatu yang menarik? Ya, Kepulauan Faroe didominasi oleh domba. Lebih dari 70.000 ekor domba menjadi penghuni tetap di pulau-pulau Faroe. Sedangkan Statista merilis sebuah data yang mengatakan bahwa jumlah penghuni manusia di pulau Faroe hanya berkisar 53.615 jiwa pada tahun 2022.
Nama Kepulauan Faroe sendiri diambil dari bahasa Norse kuno ‘Færeyjar’ yang memiliki makna harfiah sebagai ‘Kepulauan Domba’. Nama tersebut didapatkan dari orang-orang Norse pada zaman Viking. DNA domba telah ditemukan pada sedimen dasar danau dengan usia lebih dari 1.500 tahun lamanya.
Para pengunjung yang datang ke Faroe tentu akan menyadari bahwa binatang berekor pendek ini menjadi salah satu bagian pilar kehidupan masyarakat di sana. Banyak yang meyakini bahwa domba Faroe adalah salah satu jenis domba terkuat. Mereka adalah kawanan binatang yang cukup unik yang memiliki struktur tulang ringan namun kuat. Sehingga mereka bisa berkeliaran sepanjang waktu di padang rumput dan pegunungan Pulau Faroe.
Dengan adanya ribuan populasi domba, tentu tidak mengherankan jika Kepulauan Faroe ini menjadi tempat lahirnya mode rajut yang mendunia, bukan? Kepulauan Faroe memiliki pepatah kuno yang mengatakan “Ull er Føroya camar” yang berarti “wol adalah emas Faroe”.
Fakta menariknya, pepatah tersebut sangat pas untuk menggambarkan kehidupan masyarakat Faroe secara umum. Selama berabad-abad lamanya mereka telah bergelut dengan pengolahan wol dan itu menjadi salah satu penghasil mata uang bagi banyak penduduk di Kepulauan Faroe.
Jika pada masa lalu, penduduk akan menjadikan pakaian wol untuk mendapatkan bahan masak, kini wol Kepulauan Faroe telah sampai di taraf ekspor internasional. Faroe cukup dikenal dengan seni rajutannya dan hingga saat ini merajut masih popular di kalangan masyarakat Kepulauan tersebut.
Melalui rajutan, kini Kepulauan Faroe telah melahirkan beberapa desainer dan beberapa merek fesyen yang cukup menyita perhatian dunia mode internasional. Hal tersebut terjadi karena penduduk setempat masih bertahan dengan mengembangkan apa yang disebut dengan emas dalam pepatah kuno mereka.
Fakta menarik Faroe selanjutnya adalah kepulauan ini adalah daratan yang dikelilingi oleh laut. Kepulauan ini bisa digambarkan sebagai sebuah basal raksasa berjenjang. Faroe menjadi kepulauan yang memiliki banyak hujan dan air terjun yang terus mengalir sepanjang tahun.
Populasi masyarakat di Faroe rata-rata tinggal di daerah sekitar pantai. Faktanya, tidak ada titik dari Kepulauan Faroe yang memiliki jarak lebih dari tiga mil untuk sampai pada pandangan ke laut.
Kelompok Kepulauan yang terletak di ambang pintu Sub-Arktik ini dikenal masuk ke dalam golongan iklim Maritime Subarctic. Faroe cukup memiliki iklim yang unik karena lokasinya yang terletak di tengah Atlantik Utara.
Topografi dengan variasi ketinggian, arus laut membuat Kepulauan Faroe memiliki cuaca berbeda. Kondisi tersebut membuat Faroe memiliki cuaca yang tidak bisa diprediksi dan mudah berubah. Sehingga tak jarang dalam satu lokasi bisa mengalami hujan, diikuti salju lalu cerah dengan sinar matahari.
Di mana air hangat arus teluk bertemu dengan air dingin Kutub Utara membuat laut menyalutkan energi besarnya ke Kepulauan Faroe. Meskipun berada di garis lintang utara, Kepulauan Faroe menyimpan musim panas dengan udara yang relatif lembut.
Saat musim panas Kepulauan Faroe memiliki suhu rata-rata 12°C sedangkan musim dingin memiliki suhu rata-rata 3°C. ketika musim panas, biasanya akan menghantarkan sinar matahari selama berjam-jam, pada hari terpanjangnya bisa mencapai kurang dari 20 jam.
Sebaliknya hari-hari di musim dingin bisa lebih singkat sekitar 5 jam. Umumnya, Kepulauan Faroe ini memiliki cuaca berangin, berawan dan seringkali sejuk sepanjang tahun.
Faroe memiliki rumah dengan atap rumput hijau yang cukup ikonik, disebut sebagai turf roof. Memasang rumput di atas atap rumah mereka adalah salah satu budaya yang telah dimiliki sejak zaman Viking. Bentuk arsitektur dari rumah yang ada di Kepulauan Faroe dipengaruhi oleh iklim dari Kepulauan tersebut.
Pada saat Norse bermukim di Kepulauan Faroe dan Islandia di sekitar abad 9 hingga 10, kondisi pulau tidak berhutan sama sekali. Hal tersebut membuat pemukiman Skandinavia dibangun dengan rumput agar lebih tahan lama.
Kepulauan Faroe hanya memiliki sedikit lampu lalu lintas. Perjalanan darat mungkin adalah hal yang sangat menjemukan jika kita berada di kota. Namun, di Kepulauan Faroe memiliki situasi yang berbeda. Perjalanan darat di Faroe akan menjadi suasana yang berbeda bagi para pengunjungnya.
Hanya sembilan set lampu rambu lalu lintas yang ada di pulau-pulau Faroe. Delapan di antaranya terpasang di sekitar ibu kota Torshavn. Meskipun tidak banyak lampu lalu intas, Kepulaun Faroe memiliki jalur jalanan yang harus diperhatikan atau diwaspadai. Jalanan di sana memiliki ukuran yang relatif sempit, jadi pengandara harus berhati-hati setiap kali melewati titik tertentu.
Selain memiliki lampu lalu lintas yang sedikit, fakta menarik dari Kepulauan Faroe yang lain adalah memiliki jalur lalu lintas pertama di dunia. Kepulauan dengan pegunungan terjal ini membangun sistem lalu lintas yang menghubungkan kehidupan lebih cepat.
Sebuah terowongan bawah air bernama Eysturoy dibangun dengan tiga saluran yang membentang lebih dari 11 kilometer. Terowongan tersebut menjangkau ibu kota Kepulauan Faroe dengan kota Strendur dan Saltne.
Terowongan ini merupakan salah satu proyek infrastruktur pertama di dunia yang dibangun dari bawah air. Saat memasuki dalam terowongan ini seakan menembus sebuah dunia lain dan tentunya perjalanan akan menjadi menakjubkan di dalamnya.
Fakta Faroe selanjutnya adalah ada satu pulau kecil dari Kepulauan Faroe yang tidak dihuni oleh manusia. Pulau tersebut tak berpenghuni tersebut bernama Lítla Dímun. Pulau ini memiliki bentuk yang terlihat seperti sebuah pemandangan dari negeri dongeng.
Di atas Pulau Lítla Dímun terdapat sebuah gumpalan awan yang menutupi bagian atas pulau. Awan lenticular tersebut terbentuk akibat adanya udara lembap yang mengalir di atas filtur geologis.
Pulau Lítla Dímun menjadi fakta menarik dari Faroe karena bukannya dihuni oleh manusia, justru menjadi habitat dari domba-domba. Sampai saat ini pulau kecil di Faroe ini hanya sesekali dikunjungi oleh peternak domba. Mereka memiliki jadwal untuk melakukan pengecekan atau mengumpulkan domba-domba ternak di sana.
Harga boneka labubu original - Kami sangat menghargai boneka Labubu dari Pop Mart. Artikel ini…
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…