Selain wisata alam kota Malang yang menarik minat pengunjung, wisata religi juga sama menariknya. Mendatangi tempat wisata religi bisa meningkatkan rasa cinta pada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai kota besar, tempat wisata religi Malang sering didatangi pengunjung dari seluruh penjuru. Berikut wisata bernuansa keagamaan yang wajib dikunjungi:
Sama seperti nama wisata religinya, letak lokasi wisata ada di Desa Peniwen. Mayoritas masyarakat di desa tersebut memeluk agama Nasrani, sebuah agama minoritas di Indonesia. Kamu bisa melihat banyak gereja sebagai tempat beribadah kaum Nasrani di desa tersebut.
Disarankan untuk datang ke Desa Peniwen saat pergantian tahun baru nanti. Pasalnya ada satu momen yang mana Gereja Peniwen akan membunyikan lonceng sesuai dengan jumlah tahun baru. Suasana menyambut tahun baru akan semakin sakral.
Satu lagi tempat yang bisa kamu lihat di Desa Peniwen adalah monumen Peniwen Affair. Dibangunnya monumen tersebut sebagai pengingat perjuangan masyarakat Indonesia. Palang Merah Indonesia memiliki jasa yang sangat besar saat kemerdekaan Indonesia dan digambarkan dalam monumen ini.
Nuansa perjuangan dan keagamaan terlihat jelas ketika mendatangi Desa Peniwen. Wajar saja bukan hanya umat Nasrani yang tertarik ke Peniwen melainkan para pecinta sejarah.
Lokasi tepatnya ada di Desa Peniwen, Kec.Kromengan, Kabupaten Malang.
Jam operasional buka setiap hari di desanya, namun untuk ke wilayah sakral seperti Gereja Peniwen hanya dibuka saat waktu ibadah. Tidak ada biaya untuk tiket masuk ke Desa Peniwen.
Siapkan uang untuk akomodasi seperti bensin atau sewa ojek satu hari penuh. Jika ingin menginap pada tahun baru, kamu bisa memilih penginapan di sana. Cara lainnya adalah dengan menyewa satu rumah masyarakat setempat sesuai kesepakatan.
Bukan hanya terkenal sebagai wisata religi Malang untuk masyarakat muslim tapi Masjid Tiban Turen punya cerita mistis. Nuansa biru putih menjadi ciri khas dari Masjid Tiban yang berada di lokasi seluas empat hektar.
Dari cerita yang beredar terkait dengan pembangunan Masjid Tiban Turen, 250 orang santri terlibat dalam pembangunannya. Kontribusi warga setempat juga ada sehingga masjid bisa dibangun lebih cepat dari perkiraan.
Jika melihat sekilas dari desain yang dibuat, arsiteknya menggunakan gabungan gaya Timur Tengah, China serta India. Perancangnya adalah KH Ahmad Bahru Mafdaluddin Soleh. Hampir setiap hari selalu ada pendatang ke Masjid Tiban untuk ibadah sekaligus sholat di sana.
Bagi pendatang di luar Malang yang ingin beribadah di Masjid Tiban disarankan bukan pada waktu liburan. Terlebih pada waktu hari keagamaan umat Islam datang, saat itu pengunjung sangat padat. Pilih waktu tertentu khususnya bukan saat liburan hari kebesaran umat Islam.
Alamat Masjid Tiban Turen ada di Jalan KH Wachid Hasyim, Jalan Anggur No.17, Sananrejo, Kec. Turen, Kab. Malang.
Jam operasional mulai dari 04.00 sampai 21.00 WIB
Tiket masuknya cukup murah bahkan seharga biaya parkir yakni kisaran Rp5.000.
Berikutnya bagi yang ingin melakukan wisata religi Malang dengan sensasi mendaki gunung bisa ke Gunung Kawi. Perhatikan keamanan dan instruksi dari penjaga sebelum datang ke lokasi wisata yang satu ini. Gunung Kawi masih menjadi gunung berapi aktif sehingga pengunjung harus waspada.
Ketinggian Gunung Kawi ada di 500 sampai dengan 3000 mdpl. Terdapat kota di tengah pegunungan serta makam Gunung Kawi. Sayangnya, banyak yang ke Gunung Kawi bukan hanya wisata religi melainkan tujuan belajar ilmu sesat.
Wisata yang dihadirkan di Gunung Kawi memiliki nuansa agama Kong Hu Chu seperti klenteng dan kuli. Jangan salah, meski nuansanya adalah Kong Hu Chu, tapi pengunjung datang dari berbagai agama.
Alamat Gunung Kawi ada di Kec. Wonosari, Kab. Malang.
Jam operasionalnya mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Harga tiket Ziarah Gunung Kawi secara keseluruhan dengan parkir ada di Rp25.000.
Masih bernuansa Kong Hu Chu, ada satu klenteng yang sering dijadikan wisata religi Malang yakni Eng An Kiong. Dibangun pada tahun 1825, klenteng bukan hanya sebagai tempat ibadah sejak awal pembangunan.
Liutenanr Kwee Sam Hway sebagai orang yang memerintah membangun klenteng menyatakan supaya dijadikan sebagai spot wisata juga. Hasilnya, Klenteng Eng An Kiong selalu ramai pengunjung.
Khususnya pada hari perayaan keagamaan umat China, klenteng ini banyak didatangi pengunjung. Sedangkan pada hari biasa, pengunjung yang datang mayoritas hanya ingin foto dan mengabadikan momen.
Alamat Klenteng Eng An Kiong ada di Jalan RE Martadinata. No.1, Kota Malang.
Jam operasional mulai 10.00 sampai 21.00 WIB.
Harga tiketnya bisa gratis pada hari tertentu apalagi saat ada momen. Sedangkan hari biasa membutuhkan biaya kisaran Rp100.000 untuk datang ke Klenteng Eng An Kiong.
Karena bentuknya yang mirip dengan keajaiban dunia yakni Taj Mahal, Masjid Salman Al Farizi memilki banyak pengunjung. Adanya ciri khas kubah dan menara tinggi menggambarkan keindahan dari Masjid Salman Al-Farizi.
Wisata religi Malang yang satu ini dikhususkan bagi umat Islam. Luas area masjid ada di tanahh seluas 1,8 ha. Lokasi Masjid Salman Al Farizi dekat dengan area rumah warga. Tak jarang ada acara pengajian dan acara lainnya diadakan di masjid ini.
Lokasi Masjid Salman Al-Farizi di Dusun Karangampel, Desa Karangwidoro, Kec.Dau.
Jam operasional selalu buka khususnya pada waktu sholat tiba.
Biaya tiket masuknya gratis, kamu hanya perlu membayarkan infaq seikhlasnya jika mau.
Untuk masyarakat yang ingin melakukan wisata religi Malang namun tidak mau datang ke tempat yang jauh maka bisa memilih Masjid Agung Jami’. Letaknya ada di dekat alun-alun kota Malang sehingga mudah ditemukan.
Selain beribadah, kamu bisa melihat area sekitar masjid sekaligus prasasti pembangunan masjid. Dari prasasti yang tertulis, pembangunan Masjid Agung Jami’ melewati dua tahap. Pertama adalah tahun 1890 M lalu kedua pada 1903.
Arsitektur yang dipakai untuk Masjid Jami’ menggunakan konsep mempertahankan desain lama. Kamu tetap bisa melihat struktur baja dan dua atap tumpang tindih yang menjadi warisan desain lama masjid.
Tidak perlu pusing ketika mencari lokasi masjid, karena dari alun-alun kota Malang bisa langsung terlihat. Lihat foto masjid pada tahun 1948 kemudian bandingkan dengan bangunan masjid masa kini. Perbedaan dan proses pembangunan masjid bisa terlihat sangat jelas.
Silahkan datang pada waktu sholat lima waktu untuk menikmati sensasi beribadah di Masjid Agung Jami’ Malang. Siapkan uang untuk sedekah di kotak amal masjid atau bisa juga dilakukan dengan sistem scan barcode Qris.
Itu dia wisata religi Malang untuk umat Muslim, Nasrani hingga Kong Hu Chu. Ada banyak pilihan wisata di Malang yang bisa kamu nikmati sekaligus. Khusus wisata religi mayoritas tempatnya dibuka untuk umum secara gratis tanpa perlu bayar tiket masuk.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…