Berwisata edukasi tak melulu hanya berkunjung ke museum saja, lho. Kamu juga bisa menambahkan observatorium dan planetarium di Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata edukasi yang wajib untuk kamu kunjungi. Jika kamu tertarik dengan ilmu astronomi atau ingin mengenal ragam benda langit, kamu wajib untuk berkunjung ke observatorium dan planetarium.
Beruntungnya, Indonesia memiliki beberapa observatorium dan planetarium yang sampai saat ini masih sering dikunjungi sebagai destinasi wisata edukasi dan juga sebagai pusat penelitian dan pembelajaran ilmu astronomi di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi yang berkembang, deretan observatorium dan planetarium yang ada di Indonesia ini menawarkan berbagai pengalaman untuk mengenal benda langit dan berbagai fenomena langit yang sedang terjadi atau telah terjadi.
merupakan dua bangunan yang berbeda dengan fungsi yang berbeda juga. biasanya digunakan untuk memperagakan simulasi atau memperlihatkan susunan bintang dan ragam benda langit lainnya. memiliki atap berbentuk setengah lingkaran yang digunakan untuk melihat pergerakan benda langit yang ditampilkan melalui proyektor di tengah bangunan.
merupakan sebuah tempat dimana kamu bisa mengamati benda dan ragam peristiwa langit secara langsung dengan menggunakan teleskop yang terpasang permanen pada bangunan observatorium. Menariknya, bentuk bangunan observatorium ini bermacam-macam. Salah satunya adalah Stonehenge yang berada di Inggris, yang merupakan observatorium kuno.
Cara mudah untuk membedakan planetarium dan observatorium ini adalah dengan melihat bentuk bangunannya. memiliki atap kubah yang bentuknya setengah lingkaran dan terdapat teleskop permanen yang berfungsi untuk mengamati langit. atap Kubah observatorium ini bisa berputar karena fungsinya untuk mengamati langit. Berbeda dengan observatorium, planetarium memiliki atap bangunan yang bentuknya tidak seperti kubah, namun pada bagian gedung teater untuk memperagakan simulasi pergerakan benda langit memiliki bentuk kubah setengah lingkaran. Nah, bila kamu tertarik untuk menjadikan observatorium dan planetarium sebagai destinasi wisata edukasi kamu,
Observatorium dan planetarium di Indonesia yang pertama wajib untuk kamu kunjungi adalah Observatorium Bosscha. Observatorium yang berada di Lembang, Bandung ini merupakan observatorium pertama yang dimiliki oleh Indonesia dan merupakan peninggalan Belanda.
memiliki teleskop berdiameter 60 sentimeter yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1925 dibawah naungan Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vareeniging (NISV) atau yang juga dikenal dengan nama Perhimpunan Bintang Hindia Belanda.
Sekarang observatorium ini menjadi lembaga riset dibawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung dengan Program Studi Astronomi, mereka menjadikan Observatorium Bosscha ini sebagai pusat penelitian, pendidikan dan pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Sayangnya, muncul kabar jika Observatorium Bosscha ini akan dinon-aktifkan karena Lembang tidak lagi kondusif untuk mengamati bintang.
Explore Lombok Utara Hingga Lombok Barat, Wisata Sebelum Gempa!
Walking Around Jonker Street: Menikmati Bangunan Tua Yang Instagramable
Tak ingin kalah dengan Bandung, Jakarta juga memiliki salah satu planetarium yang cukup menarik untuk dikunjungi, yaitu Planetarium dan Observatorium Taman Ismail Marzuki. Observatorium ini berfungsi sebagai wahana simulasi langit yang diprakarsai oleh Ir Soekarno. Observatorium ini berdiri pada tahun 1964 dan dikelolah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1969. Meskipun bangunan ini telah berusia puluhan tahun, namun sampai saat ini Observatorium Taman Ismail Marzuki ini masih aktif sebagai salah satu destinasi wisata di Jakarta dan menjadi salah satu planetarium di Indonesia yang sayang sekali untuk dilewatkan. dilangkapi dengan berbagai foto beserta catatan tentang teori galaksi dan benda angkasa lainnya sehingga membuat sangat ramai dikunjungi.
yang terakhir adalah Planetarium Taman Pintar yang ada di Kota Jogja. didirikan pada tahun 2012 ini mirip dengan Planetarium Taman Ismail Marzuki yang mana tujuannya sebagai wisata edukasi seputar ilmu astronomi.
memiliki kapasitas kursi sebanyak 50 kursi, dimana kamu bisa melihat simulasi langit yang ditampilkan. Kamu juga akan diajak untuk melihat langit kota Jogja selama berada di dalam planetarium ini. Kamu pun bisa melihat perubahan warna langit yang berbeda karena polusi yang terjadi di kota ini. Istimewanya lagi, kamu hanya perlu membayar sebesar Rp 15.000,- per orang. Cukup terjangkau sekali, kan?
Surabaya juga memiliki salah satu planetarium di Indonesia yang sampai saat ini masih terjaga, yaitu Planetarium Loka Jala Crana. Planetarium yang berdiri pada tahun 1969 ini dikelola oleh TNI Angkatan Laut.
Sampai saat ini planetarium ini masih aktif digunakan, namun karena wilayahnya berada di lingkungan TNI membuat planetarium ini tidak bisa dikunjungi oleh sembarang orang. Hal ini dikarenakan planetarium ini sering digunakan oleh pada Angkatan Laut untuk mempelajari navigasi.
Planetarium Jagad Raya juga menjadi salah satu planetarium di Indonesia yang wajib untuk kamu kunjungi. Observatorium yang juga menjadi planetarium ini didirikan pada tahun 2002 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Planetarium Jagad Raya ini kemudian menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang bisa mensimulasikan peta angkasa pada wisatawan. Disini kamu bisa melihat simulasi langit dalam berbagai kondisi yang diproyeksikan menggunakan proyektor Skymaster ZKP3 yang dibuat oleh Carl Zeiss Jerman. Tak hanya itu, kamu juga bisa melihat ragam proyeksi gambar benda-benda langit, seperti matahari, bulan, komet dan ragam benda langit lainnya.
Observatorium Timau yang berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur. dibangun sejak tahun 2017 dan diperkirakan akan menjadi observatorium terbesar di Asia Tenggara karena observatorium Timau ini diperkirakan akan memiliki teleskop terbesar di Asia Tenggara dengan diameter 3,8 meter.
berada di dalam wilayah Cagar Alam Gunung Timau ini memang masih dalam tahap penyelesaian, namun tak ada salahnya untuk kamu jadikan sebagai daftar destinasi wisata planetarium di Indonesia yang wajib dikunjungi. dikelilingi oleh wilayah yang sangat terjaga sehingga bisa meminimalisir polusi cahaya.
dikelola oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau yang biasa disingkat LAPAN dan menjadi observatorium pengganti dari Observatorium Bosscha yang rencananya tidak banyak dioperasikan lagi. Indonesia memang berpotensi memiliki Taman Nasional Langit Gelap sehingga kamu bisa menikmati langit pada malam hari tanpa khawatir akan polusi cahaya.
Itulah tadi observatorium dan planetarium di Indonesia yang bisa membuatmu untuk berwisata edukasi dan mengenal lebih dalam tentang benda langit atau fenomena langit yang telah terjadi. Dari daftar planetarium di Indonesia yang telah disebutkan diatas, lokasi mana yang paling ingin kamu kunjungi?
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…