5 Museum Tentang Indonesia Di Belanda
Sebelum memproklamasikan kemerdekaan dari penjajahan Jepang, Indonesia sebelumnya telah dijajah Belanda selama kurang lebih 3.5 abad lamanya. Dengan ikatan historis tersebut, tidak heran jika banyak terjadi pemindah tanganan benda-benda bersejarah asal Indonesia, baik yang dibawa secara legal maupun hasil pengambilan paksa. Hal ini pun dibuktikan dengan keberadaan beberapa museum tentang Indonesia di Belanda yang menyimpan beragam koleksi bersejarah tersebut.
Meski memiliki kenangan sejarah panjang yang cukup pahit, Indonesia dan Belanda saat ini memiliki hubungan kerja sama yang solid di berbagai sektor. Koleksi benda sejarah Indonesia yang didapatkan secara legal, dipajang di museum Belanda sebagai sarana untuk mendekatkan hubungan Indonesia-Belanda. Sementara untuk benda atau arsip bersejarah hasil rampasan saat penjajahan, pemerintah Belanda menjanjikan akan mengembalikannya dengan segera kepada pemerintah Indonesia.
Nah sebagai informasi, simak ulasan mengenai beberapa museum di Belanda yang menyimpan beragam koleksi foto, video, serta peninggalan sejarah Indonesia berikut ini.
Museum Indonesia di Belanda:
1. Tropenmuseum di Amsterdam
Museum Belanda yang berkaitan dengan Indonesia yang pertama adalah Tropenmuseum di Amsterdam. Museum yang didirikan pada tahun 1864 ini menjadi museum antropologi dan etnologi terbesar di Amsterdam.
Tropenmuseum menyimpan koleksi benda bersejarah peninggalan negara koloni Belanda, salah satunya negara Indonesia. Dimana terdapat juga bangunan relief yang menggambarkan sejarah bangsa Belanda sampai ke Indonesia dengan melewati luasnya lautan dan benua.
Koleksi seperti lukisan, wayang, alat musik, artefak, tekstil, senjata kuno, hingga rempah-rempah asal Indonesia pun ikut dipamerkan di museum ini. Selain itu terdapat foto dan video negara Indonesia pada masa penjajahan Belanda yang banyak menarik minat pengunjung asal tanah air. Tropenmuseum bahkan dipercaya memiliki koleksi peninggalan Indonesia paling banyak jika dibandingkan dengan beberapa museum Belanda yang menampilkan koleksi sejarah Indonesia lainnya.
Untuk bisa melihat ratusan ribu koleksi objek dan gambar bersejarah di Tropenmuseum, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga 12 Euro atau sekitar Rp.180 ribu.
2. Rijksmuseum di Amsterdam
Rijksmuseum merupakan museum nasional Belanda yang terletak di Borough, Amsterdam. Di dalam museum yang memiliki bangunan megah ini terdapat beragam jenis benda bersejarah sekaligus bernilai seni dari tahun 1200 hingga 2000-an, baik yang berasal dari Belanda maupun beberapa koleksi dari benua Asia.
Rijksmuseum sendiri pada awalnya didirikan di Den Haag pada tanggal 31 Mei 1800 dengan hanya menampilkan lukisan dan benda-benda sejarah negara Belanda. Lalu pada tahun 1805 musem ini dipindahkan ke Buitenho.
Tiga tahun setelahnya, atas perintah saudara raja Belanda, Rijksmuseum dipindahkan ke Amsterdam dan direnovasi. Kemudian pada tanggal 13 April 2013 museum ini dibuka secara resmi oleh Ratu Beatrix
Museum tentang Indonesia di Belanda dengan arsitektur elegan ini memiliki keterkaitan masa lampau antara Belanda dan Indonesia, dimana tidak sedikit koleksi bersejarah Indonesia-Belanda yang dipajang di dalamnya, seperti keris berhiaskan berlian pemberian Sultan Madura Cakra Adiningrat VII kepada Raja William I pada tahun 1835 serta miniatur pasar tradisional Indonesia lengkap dengan alat musik gamelan serta para pemainnya.
Rijksmuseum buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 dengan tiket masuk seharga 15 Euro yang bisa diperoleh secara online atau dibeli langsung di loket museum
3. Museum Volkenkunde di Leiden
Museum tentang Indonesia di Belanda yang selanjutnya adalah Museum Volkenkunde. Terletak di lokasi yang dekat dari Stasiun Leiden Centraal, Volkenkunda merupakan museum etnografi tertua yang ada di dunia. Museum yang berdiri sejak tahun 1837 ini memamerkan rupa-rupa koleksi benda bersejarah yang berasal dari banyak negara, termasuk Indonesia. Bahkan karena koleksi yang berasal dari Indonesia memiliki jumlah cukup banyak, pihak museum menempatkannya di dalam satu ruangan terpisah.
Koleksi benda bersejarah dari Indonesia tersebut mulai dikumpulkan sejak tahun 1860-an melalui beragam cara, mulai dari ekspedisi ilmiah, rampasan saat penjajahan, hibah dari pameran dunia hingga hasil temuan arkeologi.
Beberapa peninggalan Nusantara yang terkenal di museum Volkenkunde diantaranya pakaian adat dari beragam suku Indonesia, patung arca dari kerjaan Singasari, serta senjata daerah untuk perang seperti keris dan badik.
Dengan mengeluarkan budget sekitar 17 Euro untuk tiket masuk museum Volkenkunde, pengunjung bisa menikmati keindahan arca kuno asal Indonesia serta koleksi sejarah dari segala penjuru dunia lainnya.
4. Museum Maluku di Utrecht
Museum Maluku atau MuMa adalah sebuah museum berlokasi di Utrecht, Belanda yang dibangun berdasarkan memorandum kerja sama antara Pemerintah Belanda dengan organisasi Maluku di Belanda.
Oraganisasi Maluku ini merupakan orang-orang asal Kepulauan Maluku yang berpihak kepada Belanda ketika terjadi perang di masa awal Kemerdekaan Indonesia yaitu pada rentang waktu tahun 1945 hingga 1949. Saat itu, banyak orang Maluku yang pro Belanda dicap sebagai pemberontak. Oleh karena itu, mereka mengajukan permohonan untuk bisa mengungsi ke Belanda karena merasa keselamatannya terancam.
Setelah pemerintah Belanda menyetujui permintaan pengungsian tersebut, sekitar ribuan orang Maluku dibawa ke Belanda dan menjadi cikal bakal keberadaan kelompok etnik asal Maluku di Belanda. Namun pada tahun 1970-an terjadi pergolakan oleh sebagian orang keturunan Maluku di Belanda yang ingin diakui sebagai warga negara. Berbagai macam tindakan kekerasan terjadi pada masa itu. Untuk meredam keadaan chaos tersebut, pemerintah Belanda akhirnya melakukan negosiasi dan sepakat untuk mendirikan museum Maluku di Belanda pada tahun 1990.
Selain untuk meredakan kekacauan, pembangunan MuMa Belanda ini juga bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan sejarah serta budaya Maluku kepada masyarakat Belanda. Terdapat banyak koleksi sejarah yang terdapat di museum ini diantaranya beragam jenis arsip, objek audiovisual, buku, serta foto yang menampilkan kondisi Maluku pada masa penjajahan.
5. Museum Sophiahof di Den Haag
Museum Sophiahof dibuka secara resmi oleh Raja Belanda Yang Mulia Qillem Alexander bersama dengan lima orang penanggung jawab museum sekaligus perwakilan lima organisasi yang meliputi Pusat Peringatan Hindia Belanda, Platform Hindia Belanda, Yayasan Peringatan Nasional 15 Agustus 1945, Yayasan Pelita dan Yayasan Museum Sejarah Maluku di Den Haag.
Baca Juga :
10 Museum Iptek (Ilmu Pengetahun dan Teknologi) di Indonesia
Berdirinya museum ini bertujuan untuk memperkenalkan hubungan masa lalu maupun kini antara Belanda dengan Hindia Belanda (Republik Indonesia) kepada khalayak ramai. Museum Sophiahof juga menjadi pusat pengetahuan dan budaya dimana komunitas Hindia Belanda dan Maluku memiliki peranan yang sangat penting.
Museum yang didirikan pada tahun 1859 ini menyediakan informasi mengenai sejarah perjuangan melawan penjajahan selama dan setelah Perang Dunia II, baik yang terjadi di Belanda maupun di Hindia Belanda.
Baca Juga :
Menikmati Indahnya Karya Seni Di Vin Autism Gallery
Kelima museum yang telah disebutkan di atas bisa dijadikan sebagai referensi destinasi wisata edukatif. Kita tidak hanya bisa mendapatkan pengetahuan mengenai keanekaragaman warisan budaya Indonesia saja, melainkan semakin memahami makna pengorbanan para pahlawan di masa penjajahan.
Baca Juga :
Wisata Sejarah Di Keraton Sumenep, Satu-Satunya Keraton Di Jawa Timur
Demikianlah informasi mengenai lima museum tentang Indonesia di Belanda yang perlu diketahui. Dengan banyaknya benda bersejarah Indonesia yang berada di museum Belanda, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita. Masyarakat dunia yang mengunjungi museum tersebut bisa mengenal dan mempelajari kekayaan budaya serta sejarah bangsa Indonesia lewat koleksi-koleksi yang tersimpan di sana.
Join The Discussion