Saat muncul sebuah bahasan mengenai masjid, orang akan banyak berbicara soal masjid di daerah Timur Tengah. Hal tersebut tidak mengherankan karena memang agama Islam cukup banyak dipeluk oleh mereka yang tinggal di sana. Namun tahukah kamu bahwa ada tempat yang tidak didominasi oleh keyakinan Islam dan memiliki bangunan masjid bersejarah di Eropa?
Ya, benua yang menjadi tempat tumbuhnya beragam budaya tersebut menyimpan berbagai macam isme. Saat berkunjung ke Eropa, kamu yang memeluk agama Islam tentu penasaran di mana masjid yang dapat didatangi untuk menunaikan ibadahmu?
Kamu tak perlu khawatir, berikut masjid bersejarah di Eropa yang telah dirangkum oleh GoTravelly untuk kamu! Simak ulasan di bawah ini ya!
Masjid yang berdiri di kota Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina ini telah ada sejak abad 16. Keberadaan masjid ini adalah bentuk wakaf dari Gubernur Ottoman, Gazi Huzrev Bay yang pernah memerintah Bosnia.
Masjid ini merupakan salah satu bangunan tua dan menyimpan banyak riwayat bersejarah. Di dalam bangunan yang menjadi masjid terbesar ini terdapat sekolah madrasah, air mancur, dan pemandian umum atau hammam.
Bentuk arsitektural dari masjid Gazi Husrev-beg ini sangat indah. Di balik keindahan bangunan masjid, terdapat sejarah dari pengaruh Kesultanan masa Utsmaniyah di masyarakat.
Masjid Gazi Husrev-beg memiliki pusat arsitektural yang akan menarik perhatian bentuk mihrab, mimbar serta kursi yang terlihat besar membuka di bagian tengah ruang. Selain itu, di sisi luar bangunan masjid terdapat Menara yang cukup mempesona.
Sarajevo yang menjadi tempat berdirinya masjid ini dikenal sebagai tempat meleburnya budaya. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan masjid sebagai simbol Islam tersebut dapat dikunjungi oleh siapa pun, asalkan memakai pakaian yang pantas. Hal lain yang dapat ditemui ketika berada di masjid ini adalah banyak pemimpin Bosnia yang telah meninggal dimakamkan di halaman masjid.
Ini merupakan salah satu masjid di Eropa yang ada di Gibraltar. Masjid Ibrahim al Ibrahim ini memiliki nama lain yakni Masjid King Fahd bin Abdulaziz al-Saud. Masjid tersebut dibangun untuk melayani komunitas muslim Gibraltar yang semakin penduduknya adalah perantau daru Maroko.
terletak di Erupa point di seberang laut Inggris ini sering dikagumi sebagai masjid terbesar di negara minoritas Muslim. Sejarah yang dimiliki oleh masjid ini adalah bangunan yang dibangun oleh Raja Fahd Al-Saud sebagai hadiah untuk rakyatnya.
Saat berkunjung ke masjid ini, kamu akan melihat sebuah Menara yang menjulang dengan ketinggian mencapai 71 meter dan di atasnya terdapat replika bangunan berbentuk bulan sabit yang cantik.
Tempat ibadah untuk salat wanita diletakkan khusus di bagian tambahan mezzanine. Di lantai tersebut juga tersedia kamar bayi yang dapat digunakan oleh pengunjung masjid. Masjid Ibrahim al Ibrahim memiliki desain yang sangat indah dan kokoh, terlihat dari pintu-pintu yang menjadi pembatas di masjid tersebut menggunakan kayu jati padar dan tebal dengan lapisan hiasan kuningan dari Mesir.
Masjid bersejarah di Eropa selanjutnya adalah masjid St. Petersburg yang ada di Russia. Masjid ini menjadi salah satu masjid terbesar di Eropa yang memiliki Menara setinggi 49 meter.
Menurut sejarahnya beberapa penduduk beragama Muslim telah lama berdiam sejak zaman Catherine II, tapi di masa lalu tersebut mereka belum memiliki rumah ibadahnya. Bangunan masjid mulai dibuat ketika negara berkembang dan wilayah baru bergabung dengan pemerintahan Kekaisaran Rusia. Saat itu, Islam menjadi komunitas yang semakin berkembang dan meluas.
Batu pertama dari masjid St. Petersburg tersebut diletakkan sebagai bentuk mengenang masa pemerintahan Abdul Khan di Bukhara yang menjadi penyumbang terbesar dari berdirinya masjid. Lokasi masjid yang berada di pusat kota tersebut menjadi titik strategis yang mudah dijangkau untuk dikunjungi siapa saja.
Masjid yang satu ini juga pernah dikunjungi oleh mantan Presiden Indonesia loh, yakni Sukarno. Saat itu Sukarno telah berkunjung ke Leningrad, lalu terpesona ketika melihat keindahan dari masjid St. Petersburg. Namun sayangnya di masa tersebut masjid masih ditutup dan sempat dialih fungsikan sebagai tempat penyimpanan.
Sampai saat ini masjid St. Petersburg masih beroperasi dengan aktif dan dapat menampung hingga 5000 orang. Jamaah perempuan dan laki-laki dipisahkan lokasi ibadahnya laki-laki di lantai dasar, sedangkan perempuan di lantai satu. Di dalam masjid juga terdapat beberapa fasilitas seperti sekolah yang ada di lantai tiga untuk keilmuan Bahasa Arab dan Tatar.
Masjid Suleymaniye menjadi salah satu masjid bersejarah di Eropa yang popular dikunjungi. Suleymaniye berada di Istanbul dan terdaftar menjadi salah satu situs bersejarah UNESCO. Bangunan dari masjid Suleymaniye telah mengalami beberapa perbaikan dan penguatan bangunan, namun upaya yang dilakukan untuk menjaga masjid tersebut tidak menghilangkan dan mengubah sedikitpun model khas yang dimiliki Suleymaniye.
dirancang sejak tahun 1550 ini melibatkan peran seorang arsitek terkena, yakni Mimar Sinan. Bangunan masjid terinspirasi dengan Dome of the Rock, sebuah kota tua Yerusalem. Saat memasuki bagian utama dari Suleymaniye, kita akan disambut dengan sebuah air mancur yang menghiasi bagian depan halaman utama masjid.
Baca juga :
10 Masjid Bersejarah Dan Terkenal di India
Selanjutnya terlihat jendela dengan kaca dan ubin Iznik yang menggunakan pola bunga dan menghasilkan lukisan indah dan cantik. Masjid Suleymaniye adalah salah satu bangunan yang dapat diakses oleh siapa pun. Pengunjung yang ingin datang ke masjid ini tidak harus beragama Islam, hanya perlu mengenakan pakaian sopan. Jika laki-laki tidak boleh mengenakan celana pendek, perempuan harus menutupi kepala, lutut dan bahu.
Masjid bersejarah di Eropa selanjutnya adalah Bibi Heybat yang terletak di Baku, Azerbaijan. memiliki sejarah Panjang dibalik berdirinya. Masjid Bibi Heybat pertama dibangun pada abad 13 di atas makam Ukeyma Khanum. Dia dipercaya sebagai seorang putri dari imam Syiah ketujuh.
Baca Juga :
Pada tahun 1932, masjid Bibi Heybat pernah dihancurkan oleh pemerintahan Stalin. Saat itu, Stalin menyebarkan sebuah kampanye dilarangnya praktik keagamaan sehingga diperintahkan penghancuran bangunan keagamaan secara menyeluruh. Tidak hanya masjid Bibi Heybat saja yang dihancurkan, melainkan ada juga Katedral Alexander Nevski dan beberapa gereja Kristen yang habis dan hancur pada masa itu. Masjid Bibi Heybat dibangun kembali pada tahun 1998 dengan lokasi yang masih tetap sama.
Baca Juga :
Masyarakat lokal sering menyebut mesji Bibi Heybat sebagai masjid Fatima. Bangunan yang satu ini menarik banyak perhatian para wisatawan dan peziarah dari berbagai macam keyakinan. Bahkan ada legenda yang mengatakan bahwa perempuan yang ingin memiliki keturunan namun belum juga berhasil, maka dapat berdoa di masjid ini. Masjid Bibi Heybat dipercaya mampu mengabulkan permintaan semacam itu.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…