Pernahkah Kamu mencoba keunikan Makanan Khas Suku Baduy? sebelum membahas lebih dalam kita kupas singkat tentang keunikan Suku yang berada di banten ini. Suku Baduy belakangan ini memang menjadi perbincangan karena keinginannya untuk dihapuskan dalam peta wisata Indonesia. Keinginan tersebut diutarakan langsung oleh Lembaga Suku Baduy dalam surat yang ditujukan kepada Presiden, Gubernur Banten, Bupati Lebak hingga sejumlah Kementrian terkait. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya wisatawan yang datang berkunjung dan membuat mereka risih menjadi tontonan. Suku Baduy memang memiliki keistimewaan yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Selain kaya akan tradisi dan budaya, suku ini juga memiliki kuliner khas Suku Baduy yang unik dan nikmat.
Suku Baduy Dalam merupakan kelompok yang tinggalnya di dalam hutan dan mereka sangat patuh pada aturan yang telah ditetapkan oleh kepala adat. Ciri khas Suku Baduy Dalam ini adalah pakaiannya yang tidak memiliki kancing dan kerah. Mereka juga tidak mengenakan alas kaki dan pakaiannya selalu berwarna putih atau biru tua. Mereka juga tidak mengenal teknologi, uang atau sekolah sehingga mereka hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa asli mereka, yaitu bahadan Sunda.
Baik Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar, mereka sama-sama memiliki budaya dan kuliner yang sangat mengesankan dan tidak mudah ditemukan di kawasan lain. Karena kehidupan mereka yang terisolasi dari dunia luar, maka kuliner khas mereka pun jarang terekspos.
Masyarakat Suku Baduy menganggap jika daging ayam adalah sajian mewah karena tidak setiap hari bisa disajikan. Daging ayam hanya disajikan dalam acara besar atau upacara adat saja. Lalu, menu makanan apa yang biasa mereka santap setiap harinya?
Kuliner khas Suku Baduy yang pertama adalah Jojorong. Jojorong merupakan sebuah kue yang terbuat dari tepung beras, tepung kanji dan gula merah. Sajian ini mungkin banyak ditemukan di kawasan Banten, tapi ternyata Jojorong adalah kuliner khas Suku Baduy.
Kue ini disajikan dengan mangkok unik yang terbuat dari daun pisang dan setiap ujungnya diikat dengan tusuk gigi. Jojorong memiliki tekstur yang lembut dengan cita rasa yang manis serta aroma khas yang berasal dari daun pisang. Kue Jojorong ini sangat cocok bila dinikmati bersama dengan segelas teh hangat atau kopi panas.
Puthu Lanang Claket : Kuliner Legendaris Malang Sejak 1935
Nostalgia Kuliner Tradisional Jawa Yang Lezat Di Sar Londho, Milenial Wajib Coba!
Kuliner khas Suku Baduy yang satu ini mungkin juga sering kali kalian temukan, namun tentu saja apem putih khas Suku Baduy ini memiliki rasa yang berbeda dengan apem pada umumnya.
Apem Putih khas Suku Baduy ini dibuat dari beras yang digiling hingga menjadi tepung. Kemudian tepung tersebut dicampur dengan tape fermentasi yang kemudian dibentuk menjadi apem berukuran kecil. Biasanya Apem putih ini dinikmati bersamaan dengan gula merah yang dicairkan agar cita rasanya lebih manis.
Kuliner khas Suku Baduy selanjutnya adalah Otak-otak Labuan. Otak-otak Labuan merupakan sajian yang berbahan dasar olahan daging ikan tenggiri.
Daging ikan tenggiri ini dihaluskan dan dicampur dengan santan, bawang putih, tepung kanji, merica, gula pasir dan garam. Semua adonan dicampur dan dibungkus dengan daun pisang. Setelah dibungkus, kemudian otak-otak dibakar di atas arang sampai matang dan mengeluarkan aroma yang khas. Otak-otak Labuan ini biasa disajikan dengan menggunakan saus sambal kacang agar terasa lebih enak.
Otak-otak Labuan ini juga bisa dengan mudah ditemukan di kawasan Banten lainnya, khususnya di kawasan pesisir Pandeglang. Lain halnya dengan Masyarakat Suku Baduy yang menikmatinya dengan sambal kacang, masyarakat Banten memilih untuk menikmatinya dengan nasi, meskipun sajian ini tetap terasa nikmat bila hanya dimakan dengan sambal.
Kue Balok Menes juga menjadi salah satu kuliner khas Suku Baduy yang memiliki rasa yang lezat. Kuliner ini juga banyak dijual dan dikembangkan di luar kawasan Baduy, seperti di Banten misalnya.
Makanan khas Suku Baduy ini dibuat dari bahan Singkong putih. Singkong tersebut dikupas dan dicuci bersih dan dibentuk menjadi segi empat. Setelah dipotong-potong, singkong tersebut dikukus sampai matang kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk atau digiling. Kue Balok Menes ini biasa disajikan bersama dengan serundeng dan bawang goreng. Cita rasa dari kue Balok Menes ini tidak terlalu kental rasa singkongnya karena dipadukan dengan rasa gurih dari serundeng dan bawang goreng.
Makanann khas Suku Baduy yang terakhir adalah Pasung Merah. Selayaknya Kue Balok Menes dan Jojorong, Pasung Merah ini juga menjadi kuliner khas Suku Baduy yang bisa ditemui di kawasan luar Baduy, misalnya seperti Lebak, Pandeglang, Serang hingga Cilegon.
Pasung Merah merupakan kue khas yang biasa disajikan dalam acara kecil hingga acara besar di Suku Baduy. Sajian ini memiliki rasa manis yang nikmat, yaitu perpaduan dari cita rasa masakan khas Jawa dan Sunda.
Kue Pasung Merah memiliki tekstur kenyal dan memiliki ciri khas unik dari wadahnya yang berbentuk kerucut dan terbuat daru daun nangka atau daun pisang sehingga menambah aroma pada kue ini.
Demikianlah 5 daftar Makanan khas Suku Baduy yang terkenal memiliki cita rasa yang khas. Tak hanya bisa ditemukan di masyarakat Suku Baduy, namun kuliner-kuliner tersebut juga bisa ditemukan di kawasan Banten dan sekitarnya. Selamat mencoba ya.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…