Tradisi Ramadhan di Mesir mungkin masih belum banyak diketahui. Apalagi, bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti oleh seluruh seluruh Umat Muslim di dunia. Berbicara soal tradisi di berbagai negara dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan memang cukup menarik. Hal ini karena merupakan sebuah kebiasaan mereka yang mungkin sangat jarang dilakukan di negara lain, seperti di Mesir misalnya.
Diketahui sebagian besar masyarakat Mesir adalah pemeluk agama Islam dan pastinya negara ini semakin ramai saat bulan suci Ramadhan tiba. Kebersamaan tentunya juga akan semakin melekat. Tradisi dalam menyambut bulan puasa di Mesir dilakukan secara turun termurun dan sampai saat ini masih banyak dilakukan. Apa saja? Berikut adalah daftarnya.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang pertama adalah El-Messaharity. El-Messaharaty ini merupakan sebuah drum kecil yang digunakan untuk membangunkan orang untuk sahur.
Meskipun sekarang sudah ada teknologi yang canggih seperti jam dan alarm, namun masyarakat Mesir masih mempertahankan tradisi ini. Hal ini dikarenakan ada yang kurang bila drum El-Messaharaty tidak dibunyikan. Biasanya masyarakat Mesir menantikan bunyi drum ini sebagai suatu hal yang istimewa.
Yaman Kuliner Ampel, Sajikan Makanan Khas Timur Tengah Paling Rekomended
Nasi Biryani Medan Selera, Nggak Ada Tandingannya!
Fatimid Cairo merupakan sebuah distrik yang cukup ramai saat bulan Ramadhan. Salah satu tradisi Ramadhan di Mesir adalah Festival Fatimid Cairo.
Setelah melaksanakan sholat tarawih, disana akan menyuguhkan sejumlah hiburan dan kuliner yang enak. Café-café akan menawarkan berbagai makanan dan minuman yang lezat. Salah satunya adalah Fishawi yang menjadi café tertua dan kerap dikunjungi oleh seniman dan artis disana.
Distrik ini juga memiliki pasar tradisional bernama Khan El Khalili yang menjual berbagai macam souvenir khas Mesir. Mulai dari parfum, pakaian hingga rempah-rempah. Selain itu, ada juga barang-barang antik yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh yang unik.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang tak kalah menarik selanjutnya adalah Mawa’ed al Rahman. Mawa’ed al Rahman ini merupakan sebuah cara masyarakat setempat untuk berbagi kasih sayang.
Menariknya, hampir di semua jalan dipasang tabel penyayang yang mana setiap orang akan diberi buka puasa dan sahur gratis. Tabel penyayang ini dibuat oleh masyarakat Mesir yang ingin berbagi untuk orang-orang yang kurang mampu agar mereka juga bisa berbuka dan sahur yang baik.
Fanous Ramadhan atau yang juga dikenal dengan festival lentera. Saat Ramadhan, kamu akan melihat banyak lentera undah di Mesir yang jadir dalam berbagai ukuran dan warna. Lentera juga bisa kamu lihat dimana-mana, mulai dari digantung di dinding atau digunakan sebagai dekorasi di rumah-rumah.
Menurut legenda, pada hari kelima Ramadhan pada tahun 358 AH (969 AD), Fatimiyah Khalifah Muezz El-Din El-Allah sedang memasuki Kairo untuk pertama kalinya. Ia tiba setelah senja dan warga muncul secara massal dengan lentera untuk menyambut dan merayakan kedatangannya. Sejak hari itulah, Fanous menjadi salah satu simbol Ramadhan bagi masyarakat Mesir.
Tak hanya memasang lentera, tradisi Ramadhan di Mesir berikutnya adalah dengan memasang lampu-lampu yang indah di sepanjang jalan umum, rumah, café serta masjid.
Lampu ini akan membuat kota-kota di Mesir seolah kota magis di malam hari karena sangat indah.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang satu ini juga hampir mirip dengan tradisi di Indonesia, yaitu menghabiskan waktu bersama keluarga. Tradisi ini memang cukup penting karena mampu merekatkan hubungan dengan keluarga.
Biasanya, penduduk Mesir akan mengundang keluarga dekat, teman-teman dan kerabat jauh untuk berbuka puasa bersama dalam suasana yang hangat dan indah. Mereka akan duduk dan mengobrol sambil menikmati berbagai kudapan yang lezat.
Masih berhubungan dengan tradisi sebelumnya, yaitu berkumpul bersama keluarga. Menonton serial televisi juga menjadi salah satu tradisi Ramadhan di Mesir karena saat bulan Ramadhan akan banyak sinetron Ramadhan yang mengudara dan sangat populer.
Banyak umat Muslim di Mesir yang menghabiskan waktu dengan menonton TV sambil berkumpul bersama keluarga. Tak heran jika saluran TV komersial akan mendapatkan peringkat tertinggi selama bulan Ramadhan. Menariknya, acara televisi di Mesir mampu membuat masalah sosial atau sejarah menjadi sesuatu yang menarik untuk ditonton.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang satu ini juga tak kalah berbeda dengan di Indonesia, yaitu membaca Al-quran. Umat Muslim di Mesir memiliki sebuah kebiasaan yang cukup penting saat bulan Ramadhan, yaitu khatma, pembacaan Alquran selama sebulan. Al-Quran yang terdiri dari 30 bab, sehingga untuk menuntaskannya mereka cukup membaca satu bab per hari selama bulan suci Ramadhan.
Bulan Ramadhan menjadi sebuah waktu khusus di Mesir dimana orang-orangnya akan menghapus perbedaan di antara mereka. Mereka akan banyak melakukan perbuatan amal yang mana kemudian menjadi sebuah tradisi Ramadhan di Mesir.
Masjid dan masyarakat lokal menyediakan makanan bagi orang miskin, menyiapkan meja makan besar bagi mereka dan orang lain yang ingin bergabung. Jika kamu terlambat, tak perlu khawatir karena selalu ada orang Mesir di jalan yang membagikan air dan kurma untuk mereka yang sedang mencari makanan untuk berbuka puasa.
Tradisi Ramadhan di Mesir selanjutnya adalah pesta kuliner. Saat Ramadhan tiba, tentu saja banyak sekali penjual yang menyajikan ragam kuliner khas Ramadhan di Mesir yang sangat menggugah selera.
Di Mesir, kamu akan melihat piring-piring khusus dan permen yang identik dengan bulan Ramadhan. Misalnya seperti qatayef, zalabia dan konafa. Ada juga khoshaf, semacam salad buah yang terbuat dari campuran buah ara kering, kurma dan kismis serta aprikot yang direndam air.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang satu ini bisa dibilang agak sedikit unik, yaitu gym yang selalu penuh. Biasanya, dua jam menjelang jam berbuka puasa, banyak masyarakat Mesir yang memilih untuk pergi ke gym atau pusat kebugaran karena mereka memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk menurunkan berat badan.
Bagi yang peduli dengan kesehatan, mereka biasanya menghabiskan waktu di pusat kebugaran untuk berolahraga selama bulan Ramadhan ini. Pergi berolahraga juga bisa menjadi kegiatan yang tepat untuk ngabuburit selama bulan Ramdhan ini.
Nah, itulah tadi daftar tradisi Ramadhan di Mesir yang wajib untuk kamu ketahui sebelum berkunjung kesana. Unik sekali, kan? Yuk segera jadwalkan liburan kamu selama bulan Ramadhan untuk mengunjungi Mesir.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…