Tradisi lebaran tak hanya dilakukan di Indonesia saja. Beberapa negara yang mayoritas penduduknya bergama Islam juga memiliki ragam tradisi dalam menyambut hari kemenangan, salah satunya adalah Turki. Tradisi lebaran di Turki memang cukup beragam dan terbilang unik karena berbeda dengan negara lainnya. Lebaran menjadi momen dimana terdapat tradisi khusus yang dilakukan oleh semua kalangan masyarakat beragama Islam.
Tidak hanya sekedar berkumpul bersama keluarga, namun juga ada banyak menu hidangan yang disajikan sebagai makanan khas Lebaran. Seperti apa tradisi di Turki dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri? Berikut adalah daftarnya.
Tradisi lebaran di Turki yang pertama adalah tidak adanya takbir yang berkumandang. Tradisi ini terbilang sangat berbanding terbalik dengan di Indonesia yang terus mengumandangkan takbir di mushala atau masjid.
Kumandang takbir tidak akan terdengar di negara Turki. Malam lebaran di Turki sama halnya dengan malam-malam biasanya, kamu tidak akan mendengar alunan takbir yang merdu dari masjid-masjid.
Al-Amar Express: Puas Dikerjain Penjual Ice Cream Turki
Chestnut, Kacang Kaya Rasa Dan Bagus Untuk Kesehatan
Berbeda dengan Indonesia yang mana shalat Ied dilakukan oleh pria maupun wanita, maka di Turki hanya kaum Adam saja yang melakukan shalat Ied di Masjid. perbedaan mazhab membuat para perempuan tidak shalat Ied ataupun tarawih di Turki.
Di Turki, setiap Hari Raya Idul Fitri hanya kaum pria saja yang berangkat ke Masjid untuk menunaikan ibadah shalat Ied, sementara kaum wanita tetap tinggal di rumah untuk menyiapkan makanan khas Lebaran.
Tradisi lebaran di Turki yang satu ini juga terbilang cukup unik, yaitu menjahit pakaian. Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Turki memang tidak dimiliki oleh negara lain dan tradisi ini sudah berlangsung sejak lama, yaitu sejak zaman Ottoman karena saat itu tidak ada pakaian yang bisa dikenakan.
Dengen begitu, semua masyarakatnya menjahit pakaian sendiri yang nantinya digunakan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama yang lainnya. Meskipun sekarang ini keberadaan pakaian sudah sangat banyak, namun tradisi menjahit pakaian ini tak pernah dilupakan oleh masyarakat Turki.
Berkaitan dengan tradisi lebaran di Turki yang sebelumnya, yaitu menjahit pakaian, ada sebuah tradisi Hari Raya Idul Fitri yang masih dilakukan, yaitu Bayramilk. Tradisi ini merupakan tradisi mengenakan pakaian adat baru dalam menyambut hari perayaan Idul Fitri.
Tradisi ini bisa dibilang tidak jauh dari tradisi lebaran di Indonesia, karena masyarakatnya kerap membeli baju untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri.
Bedanya dengan di Indonesia, masyarakatnya akan membeli baju yang bisa digunakan untuk sehari-hari. Sementara di Turki, mereka membeli pakaian adat Turki.
Dari sekian tradisi di Turki yang unik, ada satu tradisi lebaran di Turki yang mirip dengan di Indonesia, yaitu ziarah makam. Masyarakat Turki biasanya mengunjungi makam keluarga yang telah meninggal untuk mendoakan mereka.
Tradisi ziarah makam ini biasanya dilakukan setelah melangsungkan shalat Ied. Beberapa masyarakat di Indonesia juga ziarah makam setelah shalat Ied. Namun, ada juga beberapa masyarakat yang melangsungkan ziarah makam sebelum shalat Ied atau sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.
Tradisi lebaran di Turki berikutnya adalah Seker Bayram. Seker Bayram ini merupakan salah satu tradisi yang tak pernah ditinggalkan namun tak banyak diketahui.
Tradisi Seker Bayram ini merupakan sebuah bentuk perayaan gula mengingat masyarakat Turki sangat menyukai makanan manis dengan cara yang sangat meriah dan biasanya tak hanya dilakukan sekali setahun saja. Perayaan gula ini biasanya dilakukan di setiap rumah dengan menghidangkan makanan manis saat memasuki Hari Raya Idul Fitri. Makanan yang disediakan sangat banyak, seperti permen, cokelat hingga kudapan khas Turki seperti Baklava atau Turkish Delight.
Satu lagi tradisi lebaran di Turki yang mirip dengan di Indonesia, yaitu sungkem. Masyarakat Turki memiliki kebiasaan untuk saling berkunjung ke tempat keluarga maupun kerabat dan saling mengucapkan selamat dengan kata-kata bayraminiz mubarek olsun yang berarti Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Masyarakat Turki juga sangat menekankan tradisi sungkem, yaitu cium tangan lalu meletakkannya di atas kening sambil mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada yang lebih tua.
Tradisi lebaran di Turki yang satu juga tak kalah mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia. Pihak pemerintah Turki akan menyelenggarakan berbagai acara untuk menggalang dana guna membantu masyarakat yang kurang mampu.
Selain untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung, masyarakat juga saling bermaafan untuk mengakhiri segala permusuhan. Mereka juga akan berbagi dengan cara sarapan dan makan malam bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi juga dengan para tetangga.
Meskipun tak mengumandangkan takbir, namun saat Idul Fitri masyarakat Turki banyak yang mengadakan pagelaran tari, musik dan seni tradisional seperti Karagoz dan Hacivat maupun Tari Zeybek serta Tarian Dervish. Tak hanya itu, banyak desa-desa di Turki yang terlihat begitu semarak dengan hiasan lampu berwarna warni di berbagai sudut. Hal ini menjadi salah satu tradisi lebaran di Turki yang cukup meriah dan masih dilakukan sampai saat ini.
Menikmati sajian khas lebaran tentu menjadi salah satu tradisi lebaran di Turki yang paling banyak ditunggu, meskipun sebenarnya tradisi ini juga banyak dilakukan di negara-negara lainnya.
Turki memiliki ragam jenis sajian khas Lebaran yang biasa disajikan dan dinikmati saat Hari Raya Idul Fitri, seperti Baklava, Kebab hingga Borek. Sajian ini biasanya juga tak hanya ditemukan saat Hari Raya Idul Fitri saja, tapi juga saat menyambut bulan Ramadhan.
Tradisi lebaran di Turki yang terakhir adalah memberi hadiah sapu tangan. Lebaran di Turki tak hanya memberikan angpau saja untuk anak-anak, namun banyak yang memberikannya sapu tangan. Sapu tangan ini biasanya diberikan kepada anggota keluarga maupun kerabat yang rumahnya dikunjungi untuk bersilaturahmi.
Meskipun tradisi ini mulai jarang ditemukan seiring berkembangnya zaman, namun ada juga sebagian masyarakat Turki yang masih melakukannya. Sayangnya, lambat laun tradisi ini akan semakin menghilang karena sudah tidak ada yang meneruskannya lagi.
Itulah tadi beberapa penjelasan tradisi lebaran di Turki yang wajib kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menghabiskan waktu berlibur disana. Sebagai negara yang masyarakatnya menganut Islam, Hari Raya Idul Fitri memang dirayakan dengan sangat meriah dan penuh suka cita.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…