Menu buka puasa khas Arab juga bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk menu berbuka puasa kamu saat Ramadhan nanti. Arab memang dikenal sebagai salah satu negara yang menawarkan banyak sekali kuliner unik yang cocok untuk berbuka puasa. Bahkan, ada beberapa kuliner di Arab yang hanya disajikan saat bulan Ramadhan saja, lho. Nah, jika kamu berencana untuk melewatkan bulan Ramadhan di Arab, berikut ini adalah sajian khas berbuka yang wajib untuk kamu coba.
Menu buka puasa khas Arab yang pertama adalah Harees. Harees adalah sebuah hidangan berkalori dari daging domba atau ayam serta gandum.
Proses pembuatan sajian ini dengan merendam gandum selamalan sebelum dibumbui dan diolah perlahan dengan daging bertulang selama empat jam atau lebih. Daging tersebut kemudian diambil, diparut dan diaduk kembali dengan gandum. Sekarang, harees sering diolah dengan cara modern untuk mempersingkat waktu dan biasanya diberi ghee atau mentega juga bawang goreng.
Delicious Sedap Nasi Lemak: Nasi Lemak Enak Di Kuala Lumpur
Menikmati Kuliner India Halal Di Petaling Street
Tak hanya makanan, menu buka puasa khas Arab yang bisa kamu temukan selanjutnya adalah Sobyah. Sobyah ini merupakan minuman lokal yang dibuat khusus di bulan Ramadhan, khususnya oleh masyarakat Arab di bagian barat.
Sobyah ini merupakan minuman berwarna krem dengan campuran bahan bubuk beras yang direndam semalaman dan bubuk kelapa, susu serta gula. Selain itu, sobyah ini juga bisa dibuat dari bahan lain, seperti roti gandum, gula, kayu manis, gandum dan kapulaga. Tak perlu jauh pergi ke Arab, kamu pun bisa membuat sobyah ini sendiri di rumah.
Menu buka puasa khas Arab yang wajib untuk kamu cicipi berikutnya adalah Tabouleh. Tabouleh ini merupakan salad khas Timur Tengah yang terdiri dari campuran bulgur atau durum di dalamnya.
Terbuat dari potongan parsley, daun mint, bawang bombay, bulgur dan dilumuri dengan saus lemon juga olive oil. Tabouleh akan semakin nikmat bila disantap dengan hummus, roti pita dan beberapa jenis makanan khas Timur Tengah lainnya.
Sambusa atau yang juga dikenal sebagai Samosa merupakan salah satu menu buka puasa khas Arab yang cukup populer. Kudapan berbentuk segitiga ini biasanya diberi isian kentang tumbuk atau daging cincang kemudian dibumbui dengan jintan, ketumbar dan garam masala.
Sambusa ini biasanya disajikan dengan sambal ketumbar mint dan chutney asam manis yang sangat populer selama bulan Ramadhan. Menariknya, sambusa ini bisa diolah dengan cara digoreng atau dipanggang. Sebagai tambahan rasa, sambusa bisa diberi isian feta, bayam atau daging sapi cincang. Sambusa sangat cocok dinikmati sebagai menu berbuka puasa setelah menikmati kurma.
Menu buka puasa khas Arab yang tak kalah nikmat selanjutnya adalah mansaf. Mansaf merupakan sajian favorit masyarakat Yordania dan biasanya disajikan saat perayaan dan pertemuan sosial.
Mansaf ini dibuat dari daging domba yang lembut kemudian dimasak perlahan dengan rasa tajang yang unik karena menggunakan jameed, yaitu bola yoghurt kering yang difermentasi. Daging domba dan saus biasanya disajikan di atas nasi kunyit dengan roti shark tipis di bawahnya serta hiasan kacang pinus, almond dan peterseli.
Kunafa juga menjadi salah satu menu buka puasa khas Arab yang wajib untuk kamu nikmati saat berkunjung kesana. Kunafa merupakan sebuah sajian penutup yang sering disajikan sebagai pencuci mulut.
merupakan kue pai dengan warna kulit jingga keemasan yang renyah dan berisikan keju leleh yang lembut. Dibutuhkan adonan semolina, pastry filo parut atau kombinasi keduanya untuk membuat kunafa ini. Adonan tersebut kemudian dicampur dengan sirup gula, ghee dan air. Lalu, adonan atau pastry dilapisi dengan keju yang biasanya varietas lokal tanpa garam dan dipanggang hingga kerak berubah warna menjadi keemasa. Terakhir, kunafa ini biasanya diberi taburan air mawar atau sirup bunga jeruk dan diberi tambahan pistachio tumbuk serta krim.
Menu buka puasa khas Arab berikutnya adalah Mahshi. Mahshi merupakan menu favorit buka puasa masyarakat Mesir.
Sajian ini terdiri dari daun anggur, sumsum, terong dan paprika capsicum yang semua bahan dimasak bersama ataupun terpisah. Mahshi sendiri memiliki arti diisi dalam Bahasa Arab.
Kofta juga menjadi salah satu menu buka puasa khas Arab yang sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Sajian yang satu ini mungkin bentuknya cukup familiar karena berbentuk bulat seperti bakso.
Bahan dasar untuk membuatnya juga sama, yaitu dengan daging. Namun, kofta lebih sering menggunakan daging kambing dan domba, tapi ada juga yang menggunakan daging sapi. Bedanya lagi dengan bakso, kofta menggunakan kuah kari, bukan kuah kaldu. Hal ini memang sesuai dengan kultur Timur Tengah yang suka dengan kari.
Menu buka puasa khas Arab selanjutnya ada Thareed. Bisa dibilang thareed ini menjadi hidangan berbuka puasa yang selalu ada saat Ramadhan.
Thareed ini adalah hidangan yang berbentuk sup daging domba dan sayuran yang porsinya cukup mengenyangkan. Bahkan, menurut beberapa orang thareed ini adalah salah satu hidangan favorit Nabi Muhammad. Proses pembuatan Thareed ini dengan memasak daging domba selama lebih dari satu jam. Kemudian ditambah dengan kentang, wortel dan zukini dan direbus dalam pasta tomat, bawang bombay serta pasta bawang bersama dengan kaldu. Tak lupa, hidangan ini kemudian dibumbui dengan kunyit, jeruk nipis kering, kayu manis, cabai merah, ketumbar, kapulaga dan lada.
Jika berbicara soal menu buka puasa khas Arab, rasanya belum lengkap jika tidak menyebutkan Nasi Kebuli. Nasi kebuli ini menjadi salah satu kuliner khas Timur Tengah yang cukup populer sehingga bisa ditemukan dengan mudah di beberapa negara lainnya.
Nasi kebuli ini dibuat dengan beras yang diberi bumbu rempah dan daging kambing yang empuk. Sajian ini memiliki rasa rempah yang kuat sehingga sangat cocok dijadikan sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa.
Menu buka puasa khas Arab yang terakhir adalah shorbat adas. Kuliner yang satu ini banyak ditemukan di Uni Emirat Arab, Lebanon dan Yordania.
Mereka biasanya berbuka puasa dengan semangkok shorbat adas atau sup lentil yang disajikan dengan keripik pitta. Sajian ini diolah dengan lentil merah kemudian dibumbui dengan rempah, seperti kayu manis, jintan, kunyit, peterseli dan lemon. Tak hanya itu, shorbat adas ini juga diolah dengan tambahan wortel, bawang bombai serta kentang untuk menambah kandungan nutrisinya.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…