Apakah Anda pernah mendengar cerita tentang Lasem. Tempat ini merupakan salah satu kecamatan kecil yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Memang lokasinya relatif jauh sehingga jurang terjamah tangan manusia. Namun, banyaknya wisata Lasem membuat orang yang mengunjunginya jatuh cinta.
Tempat wisata yang disana sangat beragam, ada wisata kuliner, pariwisata, ekologi, dan religius. Selain itu, Lasem dipercaya sebagai saksi bisu dari peradaban manusia, sejak jutaan tahun lalu. Uniknya, banyak tempat bersejarah yang sangat layak untuk dikunjungi seperti rangkuman 10 rekomendasi berikut ini
Lasem juga terkenal dengan keindahan batik tulisnya. Rasanya belum lengkap jika Anda berkunjung ke Lasem tanpa membawa cinderamata batik tulis. Ada Kampung Batik Karagnturi dimana Anda dapat memilih berbagai motif batik dengan bahan kain yang sangat indah.
Salah satu penjual batik terfavorit disana adalah Bu Sutera, beralamat di desa Karangturi. Ada galeri yang menampilkan buah karya batik tulis khas lasem. Terlebih lagi, Anda akan menikmati suasana rumah kuno di Kecamatan Lasem ini.
Teknik batik yang dibuat berbeda dari batik lainnya, sangat original dan turun-temurun. Anda bisa memilih motif laseman, tiga negeri, kricak, gunung ringgit, tiga negeri, dan klasik lain. Menyoal harga tidak perlu khawatir karena sangat terjangkau.
Spot Instagramable Dengan Menikmati Sejuk Dan Keindahan Hamparan Bunga Cantik Padang Bunga Kasna
Pantai Mertasari: Ngadem Di Bawah Pinus Atau Berjemur Di Panas Matahari
Sejuk Berwisata Di Kebun Raya Bali (Bali Botanic Garden)
Salah satu tempat wisata yang tidak pernah ketinggalan adalah pantai. Keindahan pantai di Lasem berbeda, seperti Pantai Caruban yang benar-benar cantik. Untuk mencapai lokasinya juga tidak terlalu sulit, karena terletak tidak jauh dari Terminal Lasem.
Para wisatawan yang ingin pergi ke Pantai Caruban bisa menggunakan delman. Sehingga, sensasi pedesaan dan liburannya benar-benar terasa. Perjalanan menuju ke pantai ini, Anda akan dibawa menyusuri jalanan yang sempit, antara tambak garam dan tambak bandeng.
Oleh karena itu, tidak mungkin ke sana dengan mengendarai mobil. Dari sisi sejarah, ternyata pantai ini pernah menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Majapahit. Konon kabarnya, dipantai ini juga dijadikan pangkalan armada maritim Kerajaan Majapahit. Jadi, sampai sekarang sering ditemukan pecahan-pecahan gerabah.
Selain itu, ada Pantai Karang Jahe Rembang yang dikategorikan sebagai objek wisata baru. Banyak yang menyebut pantai ini sebagai primadona karena menampilkan pemandangan yang sangat indah. Kaum millenial juga berkunjung ke pantai ini demi mengambil swafoto yang instagramable.
Memang nama pantai ini masih belum terkenal dan cenderung aneh. Adapun asal usul nama karang jahe karena ditemukan serpihan karang yang banyak tetapi berbentuk jahe. Pemandangan dipantai ini berbeda dari yang lainnya, terutama pasir putih diarea pantai yang sangat bersih.
Masih seputar pantai, ada Pantai Jatisari Lasem yang menampilkan pemandangan alam tidak kalah menarik. Pengunjung dapat menikmati bentangan pasir putih dan bebatuan yang ada di tepi pantai. Keadaan seperti ini membuat pemandangan sangat alami, seolah belum tersentuh manusia.
Anda dapat mengunjungi pantai tersebut ketika matahari terbenam. Sebab, suasana yang ditampilkan sangat romantis. Pantai Jatisari Lasem juga banyak dikunjungi wisatawan lokal diakhir pekan. Tidak sedikit orang yang melakukan foto pra wedding di pantai tersebut.
Bagi Anda yang menyukai aktivitas mendaki dapat mengunjungi Puncak Argopuro Gunung Gede, di Lasem. Ketinggian puncaknya mencapai 806 mdpl, tergolong sangat ringan untuk mendakinya. Untuk waktu tempuh hingga sampai dipuncak hanya memakan waktu selama 2,5 jam.
Dari atas puncak argopuro, Anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Sangat cocok bagi Anda yang suka dengan landscape bentangan alam dan diabadikan menggunakan kamera. Meskipun puncaknya tidak terlalu tinggi, tetapi keindahannya setara dengan gunung lainnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Watu Congol menjadi salah satu tempat wisata paling recommended bagi Anda yang menyukai suasana tebing. Suasana alam yang ditampilkan masih segar dan sangat alami. Banyak pengunjung yang mengibaratkan seperti wisata tebing keraton di Bandung.
Untuk mencapai watu congol, Anda akan menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit dari alun-alun kota Rembang. Letaknya tepat di Desa Selopuro, Kecamatan Lasem, Rembang. Rata-rata wisatawan yang berkunjung ke watu tersebut menggunakan kendaraan bermotor atau menyewa ojek. Pasalnya, hanya mungkin diakses menggunakan kendaraan bermotor saja.
Anda akan dimanjakan dengan hamparan pegunungan yang masih sangat hijau. Terdapat pula banyak batu besar bertebaran. Tahukah Anda, arti Watu dalam bahasa jawa yakni batu. Untuk memasuki kawasan Watu Congol pengunjung akan dikenakan biaya yang sangat murah.
Bagi umat beragama Muslim ternyata bisa melakukan wisata religi di Lasem. Caranya dengan mengunjungi Masjid Jami’ Lasem. Sesungguhnya bukan hanya masjid biasa, terlihat dari desain interiornya yang diukir dengan kaligrafi. Terlebih lagi, ditiap sudut masjid terdapat ukiran kayu yang khas dari pantura timur Jawa.
Lokasi dari Masjid Jami’ Lasem sendiri sangat strategis, berada di jalan raya utama. Sehingga, wisatawan yang ingin berkunjung untuk menunaikan sholat lebih mudah menjangkaunya. Didekat masjid juga terdapat makam waliullah yang sering diziarahi.
Salah satu makam orang suci adalah makam Mbah Sambu, merupakan penyebar agama Islam yang hidup zaman Kerajaan Majapahit. Adapula makam ulama besar lasem yakni simbah KH Ma’shum, dan makam Adipati Tejakusuma 1. Julukan lain dari Lasem adalah kota santri, sebab kini banyak pondok pesantren.
Omah Lawang Ombo merupakan salah satu objek wisata yang layak dikunjungi. Tetapi tidak jarang beberapa orang melakukan uji nyali di sana. Tempat ini merupakan rumah kuno yang identik dengan hak-hal supranatural. Sudah berdiri sejak abad 18 dulu dan kini tidak berpenghuni.
Desain dari Omah Lawang Ombo sangat kental dengan nuansa Tiongkok. Dulunya sempat dijadikan gudang candu yang merupakan komoditas alam berharga, tetapi terlarang. Jadi, banyak orang yang melakukan perdagangan secara sembunyi-sembunyi atau ilegal. Untuk masuk ke bangunan ini bukan sembarangan orang, harus mendapat izin dahulu dari pengelola bangunan.
Kalau bangunan kelenteng mungkin dianggap biasa-biasa saja. Kali ini berbeda dengan Kelenteng Gie Yong Bio yang memiliki patung dewa-dewi didalamnya. Adapun patung-patung ini dibuat dengan maksud mengenang jasa dari Raden Panji Margono.
Beliau merupakan tokoh masyarakat muslim di Lasem dan bersuku Jawa. Ia juga merupakan salah satu tokoh yang turut serta melawan penjajahan.
Saat berkunjung ke kelenteng ini akan ditemukan altar khusus yang berada di ruangan khusus Raden Panji Margono. Banyak pengunjung yang bersembahyang dan melihat altar Raden Panji Margono.
Tempat wisata Lasem terakhir adalah petilasan Sunan Bonang. Oleh penduduk sekitar meyakini bahwa dulunya merupakan tempat peristirahatan Sunan Bonang. Beliau merupakan salah satu Walisongo yang menyebarkan islam di nusantara. Banyak pula orang yang melakukan ziarah di petisilan tersebut.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…