Maroko merupakan sebuah negara di Benua Afrika yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Hal ini tentunya membuat negara ini memiliki tradisi Ramadhan di Maroko yang beragam dan unik. Beberapa tradisi di Maroko ini bahkan mirip dengan tradisi Ramadhan di Indonesia. Nah, jika kamu berencana untuk melewati bulan Ramadhan di Maroko sambil berlibur, ketahui dulu yuk tradisinya.
Tradisi Ramadhan di Maroko yang pertama adalah adanya budaya memberi ucapan selamat. Dalam lahjah darijah maghribiyyah, ‘Awasyir Mabroukah, artinya adalah hari kesepuluh yang penuh berkah.
Ungkapan Awasyir Mabroukah ini sering didengar dan diucapkan saat berada di jalan, masjid, pasar atau kedai kopi, sebagai doa keberkahan Ramadhan. Saat berpapasan, baik dengan orang yang sudah dikenal atau kepada orang asing, mereka akan selalu mengucapkan selamat. Tak hanya Ramadhan, ucapan ini juga sering diucapkan saat memasuki bulan Maulid.
Staycation Di Grand Harvest Resort & Villas, Staycation Seru Di Tepi Sawah
BBQ Di Blue Fire Restaurant: Tawarkan Menu Bakaran Nikmat Dengan Vibes Syahdu
Menabuh alat musik saat sahur oleh Nafar tentu menjadi salah satu tradisi Ramadhan di Maroko yang cukup unik. Bunyi alat musik tersebut sebagai peringatan untuk warga agar bangun dan melaksanakan sahur.
Suara musik tradisional ini dibunyikan setiap malam sebagai pertanda waktu sahur telah tiba. Nafar atau petugas yang membangunkan sahur akan mengenakan pakaian tradisional Maroko yang unik.
Tradisi Ramadhan di Maroko yang satu ini terbilang cukup unik, yaitu menembakkan meriam atau menyalakan sirine sebagai pertanda buka puasa. Meriam atau zokawa yang ditembakkan ke udara akan memberikan informasi tentang waktu berbuka telaha tiba.
Warga Maroko diperbolehkan untuk makan dan minum setelah meriam dibunyikan. Setelah membatalkan puasa, warga setempat akan langsung bersiap untuk melaksanakan salat maghrib.
Saat bulan Ramadhan, banyak masyarakat Maroko, organisasi atau pengurus partai yang menyediakan menu takjil gratis bagi masyarakat, khususnya bagi warga asing. Hal ini menjadi sebuah tradisi Ramadhan di Maroko yang mirip dengan Indonesia karena saat bulan Ramadhan bisa saling berbagi.
Jika kamu ingin mendapatkan buka puasa gratis kamu harus datang lebih awal dan mengantri sekutar setengah jam sebelum datangnya waktu berbuka. Menu takjil gratis ini menjadi diberikan agar seluruh umat Muslim di Maroko bisa merasakan nikmatnya berbuka puasa.
Tradisi Ramadhan di Maroko selanjutnya adalah empat ronde buka puasa. Bisa dibilang, tradisi yang satu ini cukup unik dan jarang ditemukan di negara lainnya.
Masyarakat Maroko ini biasa melakukan empat ronde untuk santap malam yang dilakukan setelah berbuka puasa dan sebelum sahur. Tradisi ini tak hanya dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas, namun juga berlaku bagi semua lapisan masyarakat Maroko dengan menu yang tak jauh berbeda.
Pada ronde pertama, masyarakat Maroko menyantap kurma dan air putih untuk membatalkan puasa kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib. Selepas sholat Maghrib, mereka kembali ke rumah untuk menikmati sajian khas Maroko, seperti Harira, Briwat, Chabakiya, Malwi dan masih banyak lagi lainnya. Setelah itu, mereka melangsungkan sholat taraweh dan setelah taraweh mereka menikmati menu makanan berat layaknya hidangan makan malam atau makan siang. Ronde terakhir, mereka menikmati dessert seperti buah-buahan segar.
Bulan Ramadhan di Maroko tidak pernah sepi karena semua masjid dihidupkan dengan salat malam dan membaca Alquran. Hal ini berlangsung setiap hari setelah sholat taraweh hingga waktu sahur tiba.
Hal ini sebenarnya tidak diwajibkan, namun sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah saat malam. Bahkan Maroko memutuskan pada tanggal 27 Ramadhan sebagai malam Lailatul Qadar. Silaturahmi pada malam ini dipererat dan diadakan makan malam bersama keluarga juga salat tahajud berjamaah juga dihidupkan kembali saat bulan Ramadhan di Maroko.
Tradisi Ramadhan di Maroko selanjutnya adalah mempersiapkan pakaian atau jubah tradisional yang baru khusus untuk melakukan ibadah saat bulan Ramadhan. Saat melakukan ibadah tarawih, kegiatan doa bersama dan kegiatan lainnya selalu dilengkapi dengan pakaian yang baru juga bersih.
Jubah tradisional ini dikenal dengan djellaba yang merupakan bentuk antusias dan keagungan Ramadhan yang dijaga oleh warga Maroko. Maka, jika kamu memutuskan untuk melewati bulan Ramadhan di Maroko, kamu juga haru mengikuti tradisi unik ini, ya.
Menikmati hidangan khas tentu selalu menjadi tradisi Ramadhan di Maroko yang paling dinantikan. Berbeda dengan negara lainnya, di Maroko hidangan manis lebih banyak disajikan selama bulan Ramadhan.
Biasanya saat berbuka puasa kamu akan menemukan semangkok harira, kurma, hingga sup tomat yang enak. Tak hanya itu, sejumlah permen seperti sellou dan chebekia dibuat sebelum Ramadhan untuk disajikan selama bulan tersebut. Dalam acara silaturahmi di bulan Ramadhan juga dimeriahkan dengan hadirnya roti Maroko, buah segar dan berbagai the hangat.
Tradisi Ramadhan di Maroko yang satu ini juga terbilang cukup unik, yaitu perayaan untuk anak yang pertama kali menjalankan ibada puasa. Bisa dibilang tradisi ini telah diwariskan secara turun termurun dan sampai sekarang masih dilakukan.
Perayaan ini sebagai bentuk pembelajaran dari keluarga akan nilai-nilai keislaman serta kewajiban berpuasa yang harus dijalani oleh seorang Muslim. Acara ini berisikan sambutan yang dibawakan oleh ibu dari sang anak, yang berisi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas karunia anak. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian makanan berbuka khusus untuk sang anak, juga diberi kesempatan untuk mengambil pertama kali santapan takjil di antara keluarga yang hadir. Sebelumnya, para tamu wanita melakukan zagharidh, lengkingan keras yang menandakan acara dimulai dan tanda keagungan acara ini. Mereka percaya bahwa acara ini akan memberika dampak baik pada sang anak, salah satunya adalah semakin dekan dengan Allah.
Tadarus tentu menjadi salah satu tradisi Ramadhan di Maroko yang juga banyak dilakukan di negara-negara lainnya. Bedanya, masyarakat Maroko saat membaca Alquaran tak hanya di majid, melainkan juga di tempat-tempat umum.
Saat melewati bulan Ramadhan di Maroko, akmu akan melihat pembaca kitab suci di tempat-tempat umum dengan khusus. Kamu bisa menjumpainya di pasar atau di dalam transportasi umum, seperti taxi atau bus. Setelah selesai membaca Alquran, biasanya mereka melanjutkannya dengan membaca shalawat dan doa, sementara teman di sampingnya turut menyimak bacaannya.
Demikianlah tradisi Ramadhan di Maroko yang cukup menarik untuk diikuti. Sejatinya keindahan Ramadhan berada pada cara manusia mengiasinya dengan berbagai ibadah yang juga tak lepas dari tradisi dan kebudayaan yang berkembang di suatu daerah.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…