10 Tradisi Lebaran di Mekkah Yang Unik dan Menarik
Tradisi lebaran di Mekkah memang banyak yang mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia. Mekkah dan Indonesia memang sama-sama memiliki umat Muslim yang dominan sehingga lebaran atau Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu setelah melewati satu bulan berpuasa. Perayaan lebaran di Mekkah memang dilewatkan dengan beragam tradisi yang seru dan menarik, bahkan ada yang mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia. Nah, jika kamu berencana untuk melewatkan momen lebaran nanti di Mekkah, berikut ini adalah 10 tradisi Hari Raya di Mekkah yang wajib kamu ketahui.
Tradisi Lebaran di Mekkah:
1. Membagikan Sedekah Secara Acak
Tradisi lebaran di Mekkah yang pertama adalah membagikan sedekah secara acak. Tradisi ini memang dijadikan momen oleh masyarakat Mekkah untuk berbagi kebahagiaan bersama kaun duafa dan biasanya kegiatan ini dilakukan setelah melaksanakan sholat ied.
Para pria biasanya berbelanja kebutuhan pokok kemudian meletakkan bahan pokok tersebut di depan rumah warga yang kurang mampu secara acak. Tak hanya itu, biasanya beberapa orang juga pergi ke jalan dan memberikan bingkisan kepada anak-anak yang tidak mereka kenal.
Mengenal Suku Karen Di Desa Wisata Baan Tong Luang Chiang Mai
Phnom Penh Terbuat Dari Kenangan Makprang Dan Pulang
2. Memberi Bingkisan
Sama halnya dengan di Indonesia, tradisi Lebaran di Mekkah yang satu ini juga sering dilakukan, yaitu tradisi memberikan bingkisan. Tradisi memberikan bingkisan ini dilakukan sebagai bentuk kasih sayang kepada anggota keluarga karena penerima bingkisan sendiri umumnya adalah anggota keluarga yang berusia lebih muda, seperti anak-anak dan remaja.
Berbeda dengan tradisi di Indonesia yang bingkisannya berisikan berbagai jenis isian, di Mekkah bingkisan lebarannya jauh lebih sederhana. Biasanya dalam satu paket bingkisan berisikan permen, cokelat, parfum dan icapan selamat Hari Raya Idul Fitri.
3. Membagikan Eidiyah
Tradisi lebaran di Mekkah yang satu ini juga mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia, yaitu memberikan hadiah uang kepada anak-anak atau Eidiyah. Eidiyah ini biasanya diberikan saat acara kumpul keluarga, yaitu saat sarapan pagi bersama.
Eidiyah ini biasanya diberikan oleh orang tua kepada anak-anak sebagai hadiah karena telah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. tak hanya berbentuk uang tapi juga mainan yang disukai oleh anak-anak. Tujuan dari pemberian Eidiyah ini untuk mendorong agar anak-anak kembali berpuasa di tahun depan.
4. Takbiran Tanpa Diiringi Suara Bedug
Suasana takbiran di Mekkah memang sedikit berbeda karena takbiran tanpa diiringi suara beduk menjadi tradisi Lebaran di Mekkah. Di Mekkah, takbir berkumandang tanpa diiringi dengan suara bedug sehingga terdengar jauh lebih sepi dan tenang. Meskipun begitu, hal tersebut tidak menghilangkan esensi dari takbiran itu sendiri.
5. Halal Bihalal di Malam Hari
Momen lebaran memang menjadi momen tahunan yang paling dinantikan, khususnya bagi umat Muslim. Momen lebaran seringkali dimanfaatkan oleh masyarakat Mekkah untuk berkumpul dan saling bersilaturahmi bersama keluarga.
Sama halnya dengan tradisi lebaran di Indonesia, masyarakat Mekkah sering melakukan halal bihalal saat lebaran. Hanya saja, waktu pelansanaan halal bihalal biasanya dilakukan saat malam hari dan hanya diikuti oleh keluarga tanpa melibatkan tetangga.
6. Mengadakan Festival
Masyarakat Mekkah biasanya juga memanfaatkan momen lebaran dengan mengadakan berbagai festival dan pertunjukan seni yang menarik. Misalnya seperti parade musik, tari, pembacaan puisi, balap onta hingga pertunjukan teater dan festival ini biasanya dihelat selama beberapa hari saat lebaran.
Saat festival berlangsung, biasanya anak-anak juga bisa menikmati berbagai permainan, kegitan melukis, membuat tembikar hingga menggunakan jasa Henna yang kerap muncul tiap tahunnya. Tak hanya anak-anak saja yang menyambut suka cita festival ini, namun orang dewasa juga memanfaatkan festival ini untuk berbelanja kebutuhan rumah menyambut lebaran.
7. Tak ada Konvoi Kendaraan
Berbeda dengan Indonesia yang menyambut lebaran dengan konvoi kendaraan, suasana takbiran di Mekkah agak sedikit berbeda. Tradisi lebaran di Mekkah biasanya menyambut lebaran tanpa melakukan konvoi kendaraan.
Masyarakat Mekkah biasa menjalankan takbiran tanpa melakukan konvoi, melainkan beraktivitas seperti biasa sesuai dengan profesi mereka sehari-hari. Hal ini tentunya membuat lalu lintas saat lebaran di kota Mekkah jauh lebih tenang tanpa adanya kemacetan maupun suara bising dari konvoi kendaraan yang melintas.
8. Menghiasi Rumah Dengan Lampu
yang harus kamu ketahui selanjutnya adalah menghiasi rumah dengan lampu. Saat menjelang lebaran, penduduk Mekkah biasanya akan membersihkan rumah mereka dan menghiasi rumah dengan berbagai hiasan, seperti lampu, pernak pernik atau tembikar agar rumah terlihat lebih indah, nyaman dan bersih saat digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.
Selain membersihkan rumah, ibu-ibu di Mekkah juga biasa memasak hidangan khas Lebaran untuk disajikan saat berkumpul. Hal tersebut tentunya sama dengan kebiasaan lebaran yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di tanah air.
9. Identik dengan Hidangan Manis
Berbicara soal hidangan lebaran di Mekkah, masyarakat Mekkah biasa menikmati sajian dengan cita rasa manis yang kemudian menjadi tradisi lebaran di Mekkah. Sajian manis ini bisa kurma, permen dan cokelat yang mana mereka biasa menyajikan sajian tersebut pada saat Ta’ateemah, yaitu sarapan Hijazis yang dinikmati pada hari pertama pertama Idul Fitri.
Makanan yang disajikan saat lebaran di Mekkah memang cukup berbeda dengan sajian yang biasa kita temukan di Indonesia. Salah satu makanan khas yang cukup dikenal adalah Debyaza, yaitu sajian puding yang terbuat dari buah aprikot kering, buah ara, buah persik, kurma dan kacang panggang. Debyaza ini biasanya disiapkan satu atau dua hari sebelum Idul Fitri untuk mendapatkan tekstur sesuai dengan keinginan.
10. Mengenakan Pakaian Putih
Tradisi lebaran di Mekkah yang terakhir adalah mengenakan pakaian putih. Tradisi ini memang mirip dengan di Indonesia karena masyarakat Mekkah juga biasa berbelanja pakaian untuk lebaran atau pergi ke tukang jahit untuk menjahit pakaiannya sendiri dan kegiatan belanja ini biasanya dilakukan saat malam hari.
Tak harus berbelanja pakaian baru, masyarakat Mekkah juga kerap memanfaatkan pakaian lama mereka yang masih bagus untuk digunakan saat lebaran tiba. Warna pakaiannya sendiri biasanya didominasi dengan warna putih karena putih melambangkan kesucian.
Demikianlah daftar 10 tradisi lebaran di Mekkah yang wajib untuk kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menghabiskan waktu libur lebaran di Kota Mekkah. Setiap daerah memang memiliki tradisi yang menarik dalam merayakan hari lebaran. Beberapa tradisi memang cukup mirip dengan tradisi lebaran di Indonesia, namun ada juga tradisi yang berbeda jauh dengan di Indonesia. Lalu, apa tradisi lebaran di daerah kamu?
Join The Discussion