Hari Raya Idul Fitri dirayakan dengan berbagai cara oleh negara-negara Muslim. Sama seperti Indonesia, negara tetangga Malaysia juga memiliki banyak tradisi untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi lebaran di Malaysia memang tak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang berbeda dalam menyambut dan merayakan perayaan Hari Raya umat Muslim ini.
Perayaan Hari Lebaran memang menjadi hari yang selalu dinantikan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari Raya Idul Fitri dikenal juga sebagai hari kemenangan mengingat umat Muslim sudah memperjuangkannya dalam waktu satu bulan untuk tiba di Hari Raya Idul Fitri. Tak heran, jika umat Muslim dunia kerap merayakan hari kemenangan ini dengan berbagai tradisi. Termasuk, Malaysia yang sebagian besar penduduknya adalah umat Muslim. Tradisi lebaran di Negeri Jiran ini biasanya mulai terlihat sekitar satu minggu sebelum hari raya berlangsung. Seperti apa tradisinya? Simak ulasannya berikut ini.
Tradisi lebaran di Malaysia yang pertama adalah Balik Kampung atau Mudik. sama dengan di Indonesia karena sebagian besar orang merantau atau tinggal jauh dan akan pulang saat lebaran tiba.
Tradisi balik kampung di Malaysia ini biasanya sudah terlihat seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Balik kampung ini menjadi agenda tahunan yang terus berlangsung hingga sekarang dimana seluruh masyarakat akan merayakan hari kemenangan secara bersama-sama dengan keluarga di kampung.
KL City Gallery: Mengulik Sejarah Dan Keindahan Kuala Lumpur
Ke Malaysia, Wajib Nyobain Nasi Kerabu Berwarna Biru Ini
Jamuan Raya atau yang juga dikenal dengan Open House juga menjadi salah satu tradisi lebaran di Malaysia yang masih dilakukan sampai saat ini. Saat hari Lebaran, setiap rumah akan menggelar Jamuan Raya dan membuka pintu rumah lebar-lebar. Siapa pun diperbolehkan untuk datang berkunjung ke rumah-rumah, meskipun sang tamu bukanberagama Islam.
Pada jamuan raya ini juga biasanya disediakan ragam sajian khas Idul Fitri yang lezat dan nikmat. Tak hanya itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk pembagian Duit Raya kepada anak-anak maupun saudara. Jamuan Raya ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan menghargai segala perbedaan.
Memuliakan anak yatim dan kaum dhuafa menjadi sebuah tradisi lebaran di Malaysia yang wajib untuk dilakukan. Para anak yatim dan kaum dhuafa sangat dimuliakan oleh pemerintah dan penduduk Malaysia.
Biasanya mereka mendapatkan santunan dalam jumlah banyak dengan sistem door to door. Di Malaysia, anak yatim dan kaum dhuafa tak perlu khawatir karena sudah terjamin kelangsungan kehidupannya oleh pemerintah.
Tradisi lebaran di Malaysia yang unik selanjutnya adalah tidak adanya takbir keliling. Berbeda dengan Indonesia yang setiap malam Idul Fitri selalu dimeriahkan dengan takbir keliling sebagai wujud syukur dan keagungan Tuhan.
Jalan-jalan di kota besar di Malaysia akan sangat lengang karena ditinggal mudik ke kampung halaman. Ditambah lagi tidak adanya orang-orang yang melakukan takbir keliling dengan pengeras suara sehingga suasana malam lebaran sangat sepi dan lengang.
Selain tidak adanya takbir keliling, di Malaysia takbir dilakukan hanya sebentar saja. Hal ini menjadi salah satu tradisi lebaran di Malaysia yang telah dilakukan sejak dulu sampai saat ini.
Berbeda dengan Indonesia yang takbir dilakukan semalam suntuk, di Malaysia takbir yang dilakukan hanya sebentar saja setelah melaksanakan ibadah shalat Isya berjamaah di Masjid. untuk itu, suasana malam hari menjelang Hari Raya Idul Fitri di Malaysia akan jauh lebih sepi dibandingkan dengan di Indonesia.
Tradisi lebaran di Malaysia yang satu ini juga tak kalah berbeda dengan di Indonesia, yaitu memasak hidangan khas Lebaran. Masakan khas lebaran di Malaysia memang tak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Biasanya, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, setiap keluarga akan membuat beberapa menu masakan, seperti ketupat, rendang, lemang dan berbagai macam kue kering yang dikenal dengan sebutan Kuih Raya. Sajian makanan ringan hingga berat semua ada saat lebaran di Malaysia.
Kalau di Indonesia Hari Raya Idul Fitri biasanya identik dengan mengenakan baju baru dengan selebrasinya yang semakin meriah dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Lain halnya dengan di Malaysia yang identik mengenakan pakaian tradisional yaitu Baju Melayu bagi para pria dan Baju Kurung bagi wanita.
Hal ini menambah pada perayaan hari lebaran di Malaysia yang tak kalah semaraknya dengan Indonesia. Biasanya pakaian yang dikenakan terbuat dari sutera atau batik tulis dengan pola jahitan yang menarik di sepanjang kerah baju. Untuk wanita, biasanya mereka mengenakan baju kurung yang dipadukan dengan jilbab dengan warna yang hidup dan corak senada.
Tradisi lebaran di Malaysia berikutnya adalah silaturahmi. Masyarakat Malaysia biasanya melakukan silaturahmi ke tempat keluarga, saudara ataupun tetangga karena hal ini tidak dilakukan setiap hari dan bagi mereka yang berada di kota jauh hanya bisa bertemu sekali pada saat lebaran saja.
Dengan begitu, momen silaturahmi berkumpul bersama menjadi hal yang istimewa bagi umat Muslim di Malaysia. Tak heran jika semarak lebaran sangat terasa di Malaysia dan kamu akan melihat banyak orang berlalu lalang hendak mengunjungi satu tempat ke tempat lainnya.
Masih erat kaitannya dengan tradisi lebaran di Malaysia sebelumnya, yaitu bersilaturahmi. Saat melakukan silaturahmi, tak lupa mereka juga saling bermaafan dengan kerabat maupun tetangga. Momen ini cukup mengesankan karena sebagai bentuk pengampunan dosa yang telah dilakukannya dalam satu terakhir secara sengaja maupun tidak sengaja.
Meskipun tidak pernah bertemu dan hanya bisa berkumpul saat lebaran saja, namun tradisi saling bermaafan ini tetap dilakukan. Hal ini juga mampu membangun kerekatan antar keluarga besar yang tinggalnya berjauhan.
Tradisi lebaran di Malaysia yang terakhir adalah berkunjung ke makam atau ziarah kubur. mirip dengan di Indonesia dan biasanya dilakukan saat mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi berkunjung ke makam ini biasanya untuk berziarah kubur ke makam orang terdekat ataupun keluarga. Masyarakat Muslim di Malaysia biasanya akan melakukannya setelah melaksanakan sholat Ied dan tradisi ini telah ada sejak dulu namun sampai saat ini masih dilakukan. Saat berkunjung ke makam, keluarga yang datang akan mengirimkan doa untuk keluarga yang terlah meninggal. Biasanya, saat berziarah mereka akan datang bersama anggota keluarga yang lainnya agar bisa berdoa bersama.
Demikianlah daftar tradisi lebaran di Malaysia yang perlu untuk kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menikmati libur lebaran disana. Rasanya memang tak jauh berbeda dengan suasana lebaran di Indonesia, bukan?
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
Bangkok, ibu kota Thailand, terkenal dengan mall-mall mewah dan modern. Mereka menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner,…
Selamat datang di Jakarta, ibu kota Indonesia yang kaya akan pasar tradisional dan modern. Jakarta,…
Di Jakarta, kita bisa menemukan surga kuliner yang tak tergantikan. Mulai dari Monas hingga Kota…
Selamat datang di petualangan kuliner kekinian di Jakarta! Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, menawarkan banyak…
Hal wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk dibeli ketika ke Bandar Lampung adalah oleh oleh.…