Palopo, sebuah kota yang berada di Sulawesi Selatan, menyuguhkan keberagaman cita rasa melalui kuliner-kuliner khasnya yang unik dan lezat. Setiap hidangan menjadi penanda penting akan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki Palopo. Berikut makanan khas Palopo yang populer dan tidak boleh kamu lewatkan.
Kapurung, salah satu ikon kuliner Palopo, menyajikan sajian istimewa berbasis sagu dengan paduan beragam sayur-sayuran. Meskipun mirip dengan papeda, kapurung memiliki cita rasa yang berbeda, kaya akan rempah-rempah. Isi kapurung, seperti bayam, terong, dan kacang tanah, ditambah dengan daging ayam, ikan, atau seafood, menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.
Parede, sebuah kuliner khas Palopo, menghadirkan keunikan dalam bentuk olahan ikan kuah yang segar. Ikan yang umumnya digunakan adalah ikan bandeng, meskipun variasi ikan laut segar lainnya seperti kakap atau lamuru juga sering diolah.
Kuah parede memikat dengan warna kuning pucatnya dan cita rasa asam pedas yang seimbang. Keunikan rasa ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mencicipinya untuk pertama kali. Perpaduan asam yang menyegarkan pada kuah berasal dari buah patikala kecombrang, tanaman khas kota Palopo.
Meskipun parede bale umumnya merupakan hidangan rumahan, Anda masih dapat menemukannya di tempat-tempat makan tertentu. Kelezatan parede dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp 20.000,- rupiah.
Durian, sebagai komoditas unggulan di Palopo, menjadi bahan dasar bagi berbagai produk kuliner, termasuk Dampo Durian. Dalam hidangan ini, daging durian dicampur dengan gula merah atau gula pasir, kemudian dikeringkan.
Sesuai dengan namanya, rasa gurih durian pada Dampo Durian ini sangat khas dan pekat. Dalam satu gigitan, Anda dapat merasakan kelezatan gurih durian yang seimbang dengan cita rasa manis dari gula yang dicampurkan.
Tekstur Dampo Durian ini kenyal namun tetap lembut, membawa pengalaman menyantap durian dengan cara yang berbeda. Karena keawetannya, Dampo Durian dapat disimpan selama beberapa hari. Produk ini biasanya tersedia di pasar dengan harga sekitar Rp 100.000 per kilogram. Nikmati kelezatan autentik dari Palopo melalui hidangan istimewa ini.
Berbahan dasar sagu, Bagea memikat hati para penikmat kuliner dengan keunikan rasa dan teksturnya.
Bagea, sebagai kudapan tradisional, merangkum kekayaan cita rasa Palopo dalam setiap gigitannya. Dengan variasi rasa, seperti kacang, kenari, dan wijen, Bagea menawarkan sensasi yang memanjakan lidah. Cita rasa gurih yang terimbangi dengan tekstur garing, namun tetap memberikan sentuhan lembut berkapur, menjadikan Bagea sebagai pilihan yang tak terlupakan.
Kehadiran kontur kacang, wijen, dan toping lainnya dalam Bagea semakin memperkaya pengalaman rasanya. Setiap unsur di setiap bagian kue memberikan dimensi yang berbeda, menciptakan harmoni rasa yang menggoda selera. Tidak hanya sekadar kudapan, Bagea adalah perwujudan seni kuliner khas Palopo yang tumbuh dari keahlian dan keterampilan khusus.
Meskipun memiliki tampilan yang sederhana, pembuatan Bagea membutuhkan sentuhan keahlian khusus dan dedikasi. Proses pembuatannya yang memakan waktu menjelma menjadi ciri khasnya yang menjaga kualitas dan keaslian setiap kue. Kelembutan teksturnya dan keharmonisan rasa yang dihasilkan menunjukkan bahwa Bagea bukan sekadar kudapan biasa, melainkan warisan kuliner yang dijaga dengan cermat.
Selain kelezatan yang dimiliki, Bagea juga sering dijadikan oleh-oleh oleh para wisatawan yang berkunjung ke Palopo. Dengan harga yang terjangkau, satu kemasan Bagea dapat dibawa pulang dengan nilai Rp 15.000 sampai Rp 20.000 rupiah, tergantung pada isi kemasan tersebut. Sebagai oleh-oleh khas, Bagea memungkinkan para pengunjung untuk membawa pulang sepotong kecil kekayaan kuliner Palopo sebagai kenang-kenangan yang lezat.
Dalam deretan kekayaan kuliner Palopo, Sinole muncul sebagai sajian istimewa berbahan dasar tepung sagu yang memikat dengan cita rasa uniknya. Sajian ini memadukan tepung sagu dengan kelapa parut, menciptakan harmoni manis yang berpadu dengan gurihnya kelapa. Penampilannya mungkin mirip tepung, tetapi rasanya yang manis membuat Sinole menjadi pendamping teh yang ideal, terutama di pagi atau sore hari.
Untuk menyajikan Sinole, proses pembuatannya cukup sederhana. Mulailah dengan menyiapkan kelapa parut yang disangrai di atas wajan panas. Campurkan tepung sagu, tambahkan gula, dan bahan-bahan lainnya. Proses pencampuran dan pemanggangan kemudian dilakukan hingga sagu berubah warna menjadi kecoklatan. Sinole siap dinikmati, menyajikan kelezatan yang khas dari kuliner Palopo.
Lawa, makanan khas Palopo yang terkenal, menonjolkan pengolahan yang unik dan cita rasa istimewa. Berbahan dasar ikan mentah, Lawa dikombinasikan dengan kelapa serta bahan pelengkap seperti jantung pisang, cuka, dan bumbu perisa. Meskipun ikan teri (mairo) sering digunakan, jenis ikan laut lainnya juga dapat dipilih selama masih segar.
Jantung pisang dan ikan lawa dilumasi dengan air panas, menciptakan perpaduan rasa khas yang didominasi oleh kelezatan jantung pisang. Parutan kelapa memberikan sentuhan gurih yang memadukan harmoni rasa. Tambahan perasan limau atau jeruk menghadirkan aroma segar dan rasa yang menyegarkan pada Lawa.
Dengan kandungan protein tinggi, Lawa dipercaya dapat meningkatkan stamina, khususnya bagi kaum laki-laki. Proses pengolahan yang masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat Palopo membuat Lawa menjadi kuliner khas yang sulit ditemui di daerah lain. Keunikan dan kelezatan Lawa menjadikannya warisan kuliner yang patut dinikmati sebagai bagian dari keberagaman kuliner Palopo.
Songkolo Palopo menghadirkan nasi ketan putih yang dinikmati dengan mencocolkannya dalam gulai durian khas Palopo. Citarasa gurih dari ketan berpadu dengan manis dan khas durian menciptakan pengalaman rasa yang unik. Sangat direkomendasikan untuk dicoba saat mengunjungi Kota Palopo.
Opor Terong adalah sajian opor dengan terong sebagai bahan utamanya. Kuah gurih dan tekstur lembut terong menciptakan cita rasa yang tidak kalah nikmat dengan opor ayam. Disajikan bersama bawang goreng yang renyah, opor terong menjadi hidangan yang menggoda selera.
Kue Gambung, kue kering bulat berbahan dasar sagu, menawarkan variasi rasa seperti kacang, kenari, dan wijen. Dengan tampilan sederhana namun lezat, kue gambung menjadi oleh-oleh yang tahan lama dengan harga yang terjangkau.
Pacco, hidangan berbahan dasar ikan mentah yang diolah dengan jeruk, memberikan sensasi gurih, asam, dan pedas. Diberi sentuhan lombok kecil, pacco cocok untuk pecinta pedas dan merupakan pilihan sehat yang kaya protein.
Melalui keunikan kuliner-kuliner ini, Palopo mengajak para pengunjungnya untuk merasakan kelezatan yang disajikan dengan cinta dan tradisi. Jangan lewatkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan saat menjelajahi kota yang kaya akan warisan budaya ini.
Jakarta, ibu kota Indonesia, terkenal dengan keragaman kulinernya. Mie adalah favorit banyak orang karena teksturnya…
Bagi pecinta makanan pedas, menjelajahi sambal terpedas adalah petualangan seru. Di seluruh dunia, ada banyak…
Hoi An Lantern Festival - Di Festival Lampion Hoi An, Vietnam Tengah, Anda akan menemukan…
Sebagai backpacker, kami tahu pentingnya mencari tempat tinggal yang murah saat traveling. Di Da Nang,…
Kota pesisir Da Nang di Vietnam sangat menarik bagi para wisatawan. Anda bisa menjelajahi pantai…
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…