Sagu merupakan salah satu bahan makanan Indonesia yang sangat mudah ditemukan. Tepung sagu diperoleh dari hasil olahan batang rumbia yang mana sangat mudah ditemui di kawasan Indonesia Timur, seperti Maluku dan Papua. Sagu dikenal sangat kaya akan karbohidrat dan sering digunakan sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan, sagu juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue di beberapa daerah di Indonesia. Nah, berikut ini adalah 10 Makanan khas dari sagu yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia rasanya dijamin sangat nikmat!
Makanan khas dari sagu yang pertama adalah Kue Bagea. Kue Bagea ini berasal dari Maluku, Maluku Utara dan kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kue Bagea memiliki bentuk bulat dan berwarna cokelat pucat dengan tekstur keras, sehingga bagi orang yang tidak terbiasa memakannya akan kesulitan. Bagea ini terbuat dari sagu yang ditambahkan dengan gula halus, tepung terigu, biji kenari, kacang tanah, cengkeh dan kayu manis.
Bagea memiliki cita rasa yang gurih dan manis yang nikmat. Biasaya Bagea dinikmati sebagai teman minum kopi atau teh.
PEPS Gelato : Pertama Kali Nyobain Gelato Di Jombang
Pesona Pulau Pandang Batubara Sumatera Utara
Makanan khas dari sagu berikutnya sudah pasti tidak asing lagi, yaitu Papeda. Papeda dikenal sebagai salah satu kuliner asal Papua yang sangat menggugah selera namun tampilannya sangat unik.
Papeda sebenarnya sama seperti bubur namun dibuat menggunakan sagu dengan tekstur yang lengket seperti lem. memiliki rasa yang tawar sehingga perlu dipadukan dengan berbagai sajian. Biasanya Papeda ini disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang diberi bumbu kunyit. Papeda dikenal sebagai salah satu makanan kaya akan serat, bernutrisi serta rendah kolesterol.
Kapurung juga menjadi salah satu makanan khas dari sagu yang cukup banyak penggemarnya. Sajian yang mirip dengan Papeda ini bernama Kapurung dan berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Palopo. Bahkan, kawasan Sabah, Malaysia yang dihuni oleh masyarakat Bugis pun juga menyukai kuliner yang satu ini.
Kapurung atau yang juga disebut sebagai Bugalu ini dibuat dari tepung sagu dan memiliki tekstur yang lengket seperti lem dengan rasa yang tawar. Baisanya Kapurung ini dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam juga aneka sayuran sehingga terasa semakin nikmat.
Meskipun Kapurung merupakan sajian tradisional, namun tidak susah untuk menemukan sajian ini di kawasan Sulawesi Selatan. Di Makassar, Kapurung banyak ditemukan di beberapa restoran dan bersanding dengan aneka menu modern lainnya.
Makanan khas dari sagu yang satu ini bernama Lompong Sagu dan berasal dari tanah Minang. Jajanan tradisional ini konon sudah mulai jarang ditemukan karena sudah mulai sedikit yang membuatnya.
Lompong Sagu terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan pisang kapok, santan, gula aren dan kelapa. Kue ini dibuat dengan cara dipanggang diatas bara sehingga memiliki aroma panggangan yang khas. Lompong Sagu disajikan diatas daun pisang dalam keadaan hangat dan memiliki cita rasa yang manis.
Ongol-Ongol menjadi salah satu makanan khas dari sagu yang saat ini juga masih cukup banyak dijumpai. Makanan asal Jawa Barat ini dibuat dari tepung sagu gula aren sebagai bahan utamanya yang kemudian ditambahkan gula Jawa, daun pandan, kelapa, air dan garam.
Ongol-ongol ini memiliki cita rasa manis yang berasal dari gula aren dan gurih yang berasal dari parutan kelapanya. Tekstur dari Ongol-Ongol ini pun kenyal sehingga menjadikan jajanan ini sangat unik dan banyak sekali penggemarnya. Beruntungnya Ongol-Ongol masih bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai daerah di Jawa Barat.
Sagu seolah menjadi makanan pokok Masyarakat Papua karena terdapat banyak sekali sajian khas Papua yang menggunakan bahan dasar dari sagu. Tak hanya Papeda, makanan khas dari sagu lainnya asal Papua adalah Sagu Lempeng.
Sagu Lempeng ini seringkali disebut sebagai roti khas Papua karena sering kali dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi. Sagu Lempeng ini merupakan sajian dari sagu yang berbentuk lempengan. Pembuatannya pun cukup mudah, yaitu sagu diolah dengan cara dicetak dalam cetakan berbentuk persegi panjang kemudian dibakar.
Sagu Lempeng ini awalnya hanya ada rasa tawar, namun belakangan ini sudah mulai bervariasi dengan diberi tambahan gula sehingga cita rasanya manis. Sajian ini memiliki tekstur yang keras sehingga biasa dinikmati dengan cara dicelupkan dalam air agar lebih lunak.
Makanan khas dari sagu yang wajib dicoba selanjutnya adalah Kue Rangi. Kue Rangi merupakan salah satu sajian asal Betawi yang masih banyak ditemukan hingga saat ini.
Kue Rangi ini terbuat dari tepung sagu dan kelapa parut yang dicetak dalam cetakan khusus kemudian dipanggang diatas tungku kecil yang menggunakan bahan bakar kayu. biasanya disajikan dengan olesan gula merah yang kental dengan tambahan sedikit tepung kanji. Untuk menambah aroma, biasanya gula merah cair tersebut diberi potongan nangka, durian atau nanas.
Kalau kamu berasal dari Yogyakarta tentu tidak asing dengan makanan khas dari sagu yang satu ini. Jajanan ini bernama Sagon dan merupakan salah satu jajanan tradisional yang masih eksis sampai saat ini meskipun pembuatnya sudah tidak banyak lagi.
Sagon memang sudah mulai jarang ditemui karena pembuatnya sudah jarang, namun masih tetap ada yang membuatnya. Sagon ini biasanya disajikan sebagai salah satu jajanan saat hari Raya Idul Fitri.
dibuat dari tapung sagu, tepung ketan, kelapa parut dan gula pasir yang kemudian dicampur rata. Setelah adonan tercampur, kemudian dicetak dalam cetakan berbentuk lingkaran yang mirip dengan Loyang kue tart. Setelah dicetak, adonan tersebut dipanggang diatas anglo, yaitu kompor yang menggunakan arang sebagai sumber panasnya.
Makanan khas dari sagu yang satu ini dikenal dengan nama Laupek Sage. Laupek Sage atau yang juga dikenal sebagai Timphan Brune ini merupakan makanan khas Aceh dan sering kali disajikan saat ada acara-acara besar atau hajatan yang melibatkan keluarga besar.
berbahan dasar sagu yang dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dalam balutan daun. Laupek Sage ini memiliki tekstur kenyal dan cita rasa yang gurih dan sangat nikmat.
Makanan khas dari sagu yang terakhir adalah Jenang Mutiara. Jenang Mutiara sering kali disebut sebaga Bubur Mutiara merupakan salah satu jajanan tradisional yang saat ini masih banyak peminatnya.
Disebut sebagai bubur mutiara karena memiliki bentuk bulat bagaikan mutiara dengan tekstur yang kenyal. Jenang Mutiara ini biasa dinikmati dengan santan dan gula sehingga menghadirkan cita rasa manis dan gurih yang sangat sempurna dilidah.
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
Bangkok, ibu kota Thailand, terkenal dengan mall-mall mewah dan modern. Mereka menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner,…
Selamat datang di Jakarta, ibu kota Indonesia yang kaya akan pasar tradisional dan modern. Jakarta,…
Di Jakarta, kita bisa menemukan surga kuliner yang tak tergantikan. Mulai dari Monas hingga Kota…
Selamat datang di petualangan kuliner kekinian di Jakarta! Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, menawarkan banyak…
Hal wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk dibeli ketika ke Bandar Lampung adalah oleh oleh.…