Kabupaten Bantul di Yogyakarta dengan segala pesonanya, memang selalu menarik perhatian para wisatawan. Terlepas dari keindahan pantainya dan keasrian alamnya, Bantul juga terkenal sebagai salah satu surga kuliner di Jogja yang mampu memanjakan selera makan. Selain destinasi wisata populer seperti Malioboro, Tugu, Prambanan, dan Alun-alun, Bantul juga menawarkan beragam kuliner atau makanan khas yang telah mendunia. Mari kita jelajahi 10 makanan khas Bantul yang paling enak dan populer.
Sate Klathak, adalah salah satu hidangan sate yang sangat istimewa dan menjadi salah satu makanan khas Bantul yang terkenal. Hidangan ini memiliki akar budaya yang dalam dan selalu menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin merasakan cita rasa otentik dari daerah ini. Sate Klatak adalah sate kambing khas Yogyakarta yang diolah dengan penuh dedikasi. Proses pengolahan sate ini terbilang sederhana, tetapi memberikan hasil yang luar biasa dalam hal cita rasa. Daging yang digunakan berasal dari kambing muda, dipilih dengan cermat untuk memastikan kualitasnya.
Julukan “Sate Klatak” diambil dari bunyi yang dihasilkan oleh daging kambing saat dibakar, yang berbunyi “klatak.. klatak..”. Bunyi ini menjadi ciri khas hidangan ini dan memberikan pengalaman unik kepada para penikmatnya. Selain itu, hal yang membuat Sate Klatak begitu istimewa adalah penggunaan tusuk sate yang terbuat dari besi jeruji sepeda, menambah nuansa tradisional dalam penyajiannya. Ketika mengunjungi Bantul, Sate Klatak merupakan salah satu hidangan utama yang wajib kamu coba. Rasanya yang khas dan pengalaman makan yang unik akan membuatmu merasa lebih dekat dengan kekayaan kuliner daerah ini. Jadi, jangan lupa mencicipi Sate Klatak saat berkunjung ke Bantul, Yogyakarta!
Mie Lethek adalah makanan khas Bantul yang kerap disajikan dengan berbagai cara, mulai dari digoreng hingga direbus. Mie ini terbuat dari bahan dasar gaplek dan tepung tapioka, dan proses produksinya masih mengikuti tradisi turun temurun. Sejak tahun 1940-an, produksi Mie Lethek telah menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga di Bantul. Saat ini, pusat produksi Mie Lethek terletak di Dusun Bendo, Kalurahan Trimuri, Kapanewon Srandakan, Bantul.
Mangut Lele merupakan salah satu makanan khas dari Bantul yang menawarkan pengalaman kuliner begitu unik dan lezat. Hidangan ini memadukan rasa lezat ikan lele dengan bumbu-bumbu khas mangut dan sentuhan santan yang khas, menciptakan cita rasa yang begitu menggoda dan berkesan.
Mangut Lele adalah olahan ikan lele yang menggugah selera, duri-durinya lembut dan dagingnya juicy. Hidangan ini sangat praktis karena sering dikemas dalam kaleng, sehingga memudahkanmu untuk menikmatinya di mana saja tanpa repot. Kemudahan ini menjadikan Mangut Lele sebagai pilihan makanan yang nyaman dan praktis untuk dinikmati, baik di rumah maupun saat kamu sedang berpetualang di Bantul.
Rasa gurih dan manis yang berasal dari bumbu-bumbu mangut dan santan membuat hidangan ini begitu memanjakan lidah. Rasanya yang khas mangut dengan sentuhan manis dan gurih adalah kombinasi yang luar biasa, dan kamu pasti akan terkesan dengan harmoni rasa yang dihasilkan. Selain rasanya yang menggoda, harga Mangut Lele juga masih terbilang standar dan terjangkau. Ini membuat hidangan ini sangat populer di kalangan warga setempat dan para wisatawan yang datang ke Bantul. Kamu dapat menikmati kuliner khas ini tanpa merasa khawatir akan membobol kantongmu.
Mangut Lele adalah bukti nyata dari keragaman kuliner Bantul yang menggugah selera dan menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Jadi, saat berkunjung ke daerah ini, jangan lupa mencicipi Mangut Lele untuk merasakan kelezatan dan kekayaan kuliner Bantul.
Karangan adalah makanan khas Yogyakarta yang berasal dari Kecamatan Kretek, Bantul. Makanan ini dikenal sebagai pilihan sehat karena terbuat dari rumput laut yang kaya serat. Proses pembuatan karangan melibatkan membersihkan rumput laut dari kotoran dan mengeringkannya di bawah matahari. Selanjutnya, rumput laut direbus dengan air asam selama beberapa jam dan diwarnai untuk menambah daya tariknya. Biasanya, karangan disajikan bersama botok yang terbuat dari kelapa parut dan biji mlanding atau petai Cina.
Gudeg Manggar adalah makanan tradisional khas Bantul, Yogyakarta, yang unik karena bahan dasarnya adalah bunga kelapa yang masih muda. Gudeg Manggar memiliki cita rasa yang khas, berbeda dengan gudeg biasa yang cenderung manis, gudeg Manggar memiliki cita rasa yang gurih yang membuatnya menjadi hidangan yang sangat istimewa.
Peyek Tumpuk adalah camilan khas Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang berbeda dari peyek biasanya. Peyek Tumpuk memiliki tekstur lebih tebal, namun tetap renyah dan tidak keras. Hidangan ini memadukan cita rasa gurih dan renyah yang membuatnya menjadi camilan yang sangat disukai di daerah ini.
Mie Des adalah hidangan mie yang memiliki akar dari kata “pedes” karena pada awalnya mie ini dihidangkan dengan cita rasa pedas dan hanya digoreng. Namun, seiring berjalannya waktu dan permintaan pasar, Mie Des kini dapat disajikan dalam berbagai cara dan rasa yang berbeda. Mie Des berasal dari Kecamatan Pundong dan menggunakan mie yang terbuat dari ketela (umbi kayu), berbeda dengan mie pada umumnya yang biasanya terbuat dari tepung terigu. Ini memberikan Mie Des bentuk dan rasa yang unik.
Kue Geplak adalah sejenis kue warna-warni yang memiliki cita rasa manis yang membuatnya sangat menggugah selera. Yang menarik, kue Geplak ini tidak menggunakan pemanis buatan. Pada masa lalu, kue Geplak sering dijadikan sebagai pengisi perut dan alternatif makanan pokok, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, saat ini kamu dapat menemukan kue Geplak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga terjangkau, menjadikannya sebagai camilan yang cocok sebagai pengganti coklat.
Di Bantul, belut seringkali diolah menjadi hidangan yang lezat. Salah satu hidangan yang paling terkenal adalah Pecel Belut. Belut ini diambil dari persawahan di sekitar Bantul, dan hidangan ini hanya tersedia di Warung Mbah Warno. Warung Mbah Warno telah menyajikan Pecel Belut ini selama lebih dari 40 tahun. Hidangan ini terdiri dari berbagai jenis sayuran, seperti bayam, daun kenikir, daun pepaya, kacang panjang, dan tauge. Semua sayuran ini disiram dengan sambal pecel dan disajikan dengan potongan belut yang digoreng dengan sempurna.
Mie Pentil, atau sering disebut Bakmi Pentil, adalah salah satu makanan khas yang tidak boleh kamu lewatkan ketika berkunjung ke Bantul, Yogyakarta. Hidangan ini berasal dari Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, dan memiliki sejarah kuliner yang kaya dan meriah. Mie Pentil ini unik dalam berbagai aspeknya. Pertama-tama, perhatian pertama jatuh pada penampilannya. Mi ini terdiri dari dua warna yang kontras, yaitu putih dan kuning. Nama “Pentil” berasal dari penutup ban sepeda model lama yang berbentuk karet panjang dan kenyal, menyerupai bentuk mi ini. Ini menciptakan tampilan yang unik dan mengundang selera.
Proses pembuatan Mie Pentil pun tak kalah menarik. Mi ini terbuat dari tepung tapioka yang awalnya diinjak-injak sebelum kemudian dimasukkan ke dalam mesin giling dan dibentuk menjadi mi. Mi ini kemudian dicuci dan dibumbui, memberikan cita rasa gurih yang menjadi daya tarik utamanya. Rasanya yang khas membuat Mie Pentil menjadi pilihan yang cocok untuk dihidangkan bersama sambal yang memberikan sentuhan pedas yang lezat.
Keunikan dan kenikmatan dalam setiap sajian adalah alasan mengapa makanan khas Bantul selalu menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Jadi, ketika mengunjungi Bantul, pastikan kamu mencicipi Mie Pentil ini untuk merasakan kelezatan dan tradisi kuliner yang masih terasa segar.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…