Siapa sih yang tidak suka keju? Bisa dibilang olahan dari susu yang satu ini menjadi favorit banyak orang pasalnya keju memiliki cita rasa yang khas dan bisa menggugah selera makan seseorang. Keju memang berasal dari Belanda, namun ternyata tak hanya di Belanda kamu bisa menemukan keju. Di Eropa ada banyak sekali berbagai jenis keju yang cukup populer di konsumsi sebagai pelengkap suatu kuliner. Misalnya seperti 10 keju Eropa berikut ini yang cukup populer dan paling favorit.
Keju Eropa pertama yang paling sering dikonsumsi adalah Keju Cheddar. Jenis keju yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, pasalnya keju ini juga sudah banyak ditemui di Indonesia.
Keju Cheddar ini ternyata namanya diambil dari asal pembuatan dari keju ini sendiri, yaitu Desa Cheddar yang berada di kawasan Somerset, Inggris. Keju ini masuk dalam kategori keju keras dan biasanya dijadikan sebagai bahan dasar atau bahan utama pembuatan makanan dan kue.
Warung Roster – Ayam Panggang (Roast Chicken) Kekinian Ala Western
Keju Eropa yang wajib kamu coba selanjutnya adalah Keju Parmesan. Keju yang satu ini juga tak kalah populer di Eropa karena sering digunakan pada masakan.
Banyak yang mengira jika Keju Parmesan ini berasal dari Belanda, padahal keju ini asalnya dari kawasan Parma Italia. Keju jenis ini biasanya dibuat dari susu sapi yang dibuat dalam jangka waktu mulai dari 3 bulan dampai 12 bulan. Keju parmesan memiliki tekstur yang padat dan serung dijual dalam bentuk bubuk sebagai bahan taburan pada berbagai olahan makanan. memiliki aroma yang unik karena terasa manis dan rasanya tidak terlalu tajam.
Keju Edam juga menjadi salah satu Keju Eropa yang cukup sering dikonsumsi di Benua Biru tersebut. Keju jenis ini berasal dari kawasan penghasil keju sesungguhnya, yaitu Belanda tepatnya di Edam.
memiliki tampilan yang mirip dengan Keju Cheddar dengan bentuk seperti buah apel merah. Warna merah pada keju ini dibuat dari bahan dasar paraffin atau malam. Keju Edam biasanya dikonsumsi bagi mereka yang sedang diet, hal ini dikarenakan keju Edam memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan keju lainnya.
Cita rasa dari keju Edam ni cenderung lebih tawar dan tidak berbau, kerju ini memiliki rasa yang lembut di lidah. Biasanya Keju Edam digunakan sebagai campuran olahan makanan dari buah dan taburan topping kue kering.
Keju Eropa selanjutnya juga masih berasal dari Belanda, yaitu Keju Gouda. Keju Gouda juga menjadi salah satu keju terbaik Belanda yang mengganakan bahan susu sapi.
memiliki cita rasa manis karena adanya kandungan dari asam laktat yang sudah hilang di dalamnya. Keju ini disimpan menggunakan air garam yang bisa menghasilkan rasa yang khas. Tak hanya itu, kurun waktu penyimpanan keju juga bisa mempengaruhi tingkat manisnya keju.
Proses fermentasi susu untuk membuat keju ini biasanya membutuhkan waktu satu bulan sampai satu tahun. Keju ini memiliki tekstur yang berbeda dengan keju lainnya karena lebih keras dan renyah. Tapi jika kamu ingin yang teksturnya lebih creamy, keju ini bisa disajikan dengan cara dilelehkan seperti hidangan keju mozzarella. Keju ini sering dihidangkan sebagai topping pada salad dan kaserol.
Jenis Keju Eropa yang satu ini juga cukup populer di Indonesia belakangan ini karena kamu bisa menemukannya di banyak gerai makanan yang ada di Indonesia.
Sama halnya dengan Keju Parmesan, Keju Mozarella ini juga berasal dari Italia. Bahan baku yang digunakan merupakan campuran dari susu sapid an susu kerbau yang diproses hingga menghasilkan keju bertekstur lembut. Umumnya keju mozzarella ini dipakai sebagai topping di berbagai macam menu makanan khas Italia, seperti pizza dan lasagna. Keju ini juga biasanya sidajikan bersama makanan yang masih dalam keadaan masih panas.
Keju Stilton juga menjadi salah satu jeni keju Eropa yang cukup banyak diminati. Keju Stilton dibuat dengan menggunakan bantuan dari bakteri atau jamur dan memiliki bentuk yang cukup unik.
memiliki corak kebiruan karena proses pasteurisasi pemabahan jamur. Keju ini memiliki kulit yang tebal dan padat juga berkerut. Sementara pada bagian permukaannya ada beberapa lubang kecil yang timbul karena penusukan jarum agar bisa mengeluarkan udara. Corak kebiruan dalam daging keju ini lebih menonjol bila lebih lama difermentasi. Keju Stilton yang masih muda cenderung rapuh dan berwarna pucat.
Jika diperhatikan, keju Eropa yang satu mungkin cukup ikonik karena sering muncul di film-film kartun. Keju dengan lubang yang cukup padat ini dikenal dengan nama Keju Emental yang berasal dari Swiss.
Keju Emmental ini memiliki cita rasa gurih yang bisa disesuaikan untuk berbagai jenis makanan karena rasanya yang tidak terlalu asin. Proses pembuatan keju ini dilakukan dengan menambahkan bakteri untuk membantu proses fermentasinya. Sementara lubang-lubang pada badan keju ini dibuat dari gas karbondioksida yang dicampur dengan bakteri. Lubang-lubang tersebut juga bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan dari keju Emmental ini, yang mana semakin besar lubang yang dihasilkan maka semakin matang keju tersebut. Keju ini biasanya menjadi bahan pelengkap dalam lapisan makanan, seperti cheese burger, fondue, sandwich dan kaserol.
Keju Eropa selanjutnya dikenal dengan nama Keju Camembert yang berasal dari Perancis. Keju yang diproduksi di kawasan Normandy ini memiliki beberapa kesamaan dengan keju lainnya, mulai dari proses pembuatannya hingga rasa yang dihasilkan.
Kulit luar Keju Camembert ini dilapisi dengan jamur putih yang kadang memiliki bintik merah dibagian permukaannya. Keju ini memiliki tekstur lembut dan lunak karena mudah meleleh jika berada di suhu panas. Untuk itu, keju camembert ini biasanya digunakan sebagai olesan pada makanan.
Keju Raclette juga menjadi salah satu jenis keju Eropa yang belakangan ini banyak ditemui di Indonesia. Keju ini memiliki tampilan yang menggugah selera saat dilelehkan.
Biasanya keju Raclette ini digunakan sebagai topping untuk sajian steak. Tekstur dari keju ini cenderung lebih keras dan harus dipanaskan lebih dahulu sebelum disajikan.
Jenis keju Eropa yang terakhir adalah Keju Chevre. Keju Chevre ini terbuat dari susu sapi, susu kerbau dan susu kambing.
Keju Chevre ini memiliki rasa yang unik dan berbeda dari yang lain. Hal ini karena proses fermentasi dari susu kambing, yang membuat keju ini jadi lebih terasa sedikit asam. Di kawasan Eropa, Keju Chevre ini biasa digunakan sebagai pelengkap makanan, seperti sandwich.
Tempat belanja jastip di bangkok - Bangkok, ibu kota Thailand, dikenal sebagai surganya pemburu barang…
Bangkok, ibu kota Thailand, terkenal dengan mall-mall mewah dan modern. Mereka menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner,…
Selamat datang di Jakarta, ibu kota Indonesia yang kaya akan pasar tradisional dan modern. Jakarta,…
Di Jakarta, kita bisa menemukan surga kuliner yang tak tergantikan. Mulai dari Monas hingga Kota…
Selamat datang di petualangan kuliner kekinian di Jakarta! Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, menawarkan banyak…
Hal wajib yang tidak boleh ketinggalan untuk dibeli ketika ke Bandar Lampung adalah oleh oleh.…