Setiap negara tentunya memiliki sajian khasnya masing-masing sebagai menu wajib dalam berbagai acara, salah satunya pada acara perayaan Hari Raya Idul Fitri. Jika Indonesia sajian lebarannya identik dengan opor ayam, ketupat dan kue kering, maka berbeda dengan Arab dan negara Timur Tengah lainnya. Hidangan lebaran khas Arab lebih banyak memanfaatkan kurma dan kacang-kacangan sebagai bahan untuk membuat sajian khas Lebaran. Nah, jika kamu berencana untuk menikmati libur lebaran di negara Arab, jangan lupa cicipi sajian khas lebarannya berikut ini.
Hidangan lebaran khas Arab yang pertama adalah shakshoukah. Sajian yang satu ini menggunakan telur sebagai bahan dasarnya dan memiliki cita rasa yang sangat nikmat.
Shakshoukah merupakan sajian telur orak arik yang diolah bersama pasta tomat dan bumbu lainnya, seperti bawang cincang, tomat yang dipotong dadu, paprika, telur, kemangi cincang dan cabe.
Shawarma Al-Siddiq Express, Mampir Karena Penjualnya Ganteng. Kalau Rasanya??
Coffee House Gunung Tilu, Paket Lengkap Untuk Penggemar Kopi
Kedua, kamu wajib untuk mencicipi Nasi Kabsa. Nasi Kabsa ini merupakan nasi lemak yang dibumbui dengan berbagai rempah seperti lada hitam, kayu manis, cengkeh serta cardamon.
Nasi yang mirip dengan nasi kebuli ini akan disajikan dalam sebuah nampan besar yang kemudian bisa disantap oleh banyak orang. Menariknya, nasi kabsa ini dibuat dari beras basmati yang ramping dan panjang kemudian disajikan dengan daging sapi, unta atau domba sebagai lauknya. Tak lupa mereka juga menambahkan ragam jenis sayuran sebagai acarnya. Nasi Kabsa ini kemudian menjadi salah satu hidangan lebaran khas Arab yang cukup populer disana karena sangat nikmat dan mengenyangkan.
Umat Muslim di Arab memang memiliki tradisi menyembelih domba saat Hari Raya Idul Fitri, sehingga menyantap daging domba juga menjadi sebuah tradisi.
Menariknya, tak hanya daging dombanya saja yang diolah menjadi masakan kemudian dinikmati, namun juga organ domba turut dimasak. Seperti kebdah ini. Kebdah merupakan sajian yang terbuat dari hati domba segar yang diolah dengan tomat serta berbagai rempah-rempah. Cita rasanya yang lezat dan aromanya yang nikmat membuat kebdah menjadi salah satu hidangan lebaran khas Arab yang sayang sekali untuk dilewatkan.
Hidangan lebaran khas Arab yang wajib untuk dilewatkan berikutnya adalah Debyaza. Debyaza ini merupakan sejenis selai dengan kacang-kacangan yang biasa disajikan saat Hari Raya Idul Fitri.
Debyaza ini terbuat dari pasta aprikot yang kemudian dicampur dengan berbagai jenis kacang seperti kacang mete, kacang kenari, kurma kering, aprikot kering dan kismis. Sajian ini memiliki cita rasa yang manis, asam dan gurih. Untuk mendapatkan tekstur seperti selai, debyaza ini biasanya dibuat saat menjelang lebaran kemudian disimpan dan disajikan saat Hari Raya Idul Fitri tiba.
Hareesa Soup juga menjadi salah satu hidangan lebaran khas Arab yang cukup populer. Sup Hareesa ini merupakan sup gandum dan daging yang sering disajikan dalam jamuan Ramadhan atau saat Hari Raya Idul Fitri.
Sup ini identik dengan warnanya yang merah karena dibuat dari tomat atau pasta tomat. Untuk membuat sup hareesa ini biasanya menggunakan daging ayam atau daging kambing. Sup ini kemudian diberi ragam jenis rempah seperti ketumbar, kayu manis dan cengkeh sehingga aromanya yang sangat menggugah selera. Sup Hareesa ini biasa disajikan bersama roti khubz, yaitu roti pipih yang berukuran kecil.
Hidangan lebaran khas Arab yang wajib untuk kamu jajal selanjutnya adalah samosa atau yang juga dikenal dengan nama sambousek. Samosa ini merupakan sajian pembuka atau appetizer yang sangat populer di Arab dan kerap menjadi salah satu jajanan paling diburu.
terbuat dari adonan tipis yang kemudian diberi isian daging cincang atau keju, bayam dan kacang. Samosa kemudian digoreng hingga kulitnya yang tipis menjadi lebih garing dan renyah. Samosa paling enak jika dinikmati dengan saus sambal atau saus tomat sebagai cocolannya.
Qatayef merupakan sebuah kuliner yang memiliki bentuk seperti bantal dan menjadi salah satu hidangan lebaran khas Arab yang cukup populer. Sajian ini dibuat dari adonan keju dan kacang yang lezat. Setelah diisi, sajian ini bisa ditempatkan di atas loyang kemudian dimasukkan dalam freezer sehingga bisa bertahan selama beberapa minggu atau lebih lama.
Konon, qatayef ini berasal dari lebih dari seribu tahun pada kekhalifahan Abbassid yang saat itu memerintah Timur Tengah dari Irak dan Iran Modern. Sekarang, qatayef ini banyak dijual oleh pedagang kaki lima dan dibuat di rumah saat menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Hidangan lebaran khas Arab berikutnya adalah musakhan. Musakhan, jika diterjemahkan dalam Bahasa Inggris memiliki arti “memanas”.
Mushakan ini merupakan sajian yang berasal dari Palestina dan menjadi menu favorit saat bulan Ramadhan hingga lebaran. Sajian ini dibuat dengan ayam berbumbu sumac yang kemudian diletakkan di atas sejenis roti pipih yang dikenal sebagai tabun. Namun, sekarang ada variasi modern dari musakhan ini yang tersedia dalam bentuk gulungan dan biasa disajikan dengan sup freekeh serta yoghurt.
Fatayer merupakan salah satu hidangan lebaran khas Arab yang tak kalah populer karena cita rasanya yang nikmat. merupakan salah satu kuliner khas Timur Tengah yang biasa ditemukan di kawasan Mesir, Irak, Yordania dan Palestina.
Fatayer ini memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung dari masing-masing negara. Di Libanon misalnya, mereka dibuat dalam segitiga, besar atau kecil dengan kue membungkus isinya. Sementara di Suriah, fatayer memiliki ikuran yang lebih kecil dan berbentuk seperti perahu dengan kue yang terlipat di atas sebagian isian untuk membiarkan sebagiannya lagi muncul di tengah.
Fatayer ini memiliki ragam jenis isian. Bisa berisikan campuran telur, keju dan bumbu hingga berisikan ragam jenis sayuran hijau, seperti krokot, bayam, swiss chard dan thyme segar.
Hidangan lebaran khas Arab yang terakhir adalah sevia. Sevia atau yang juga dikenal sebagai sevanya ini merupakan sebuah kudapan manis yang banyak disajikan di negara-negara Timur Tengah.
Sevia merupakan susu bihun hangat yang dibuat dari mie khusus bernama seviyan kemudian disangrai bersama kacang almond dan kismis. Setelah berwarna keemasan, bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam susu yang telah direbus, kemudian diberi tambahan pistachio dan ditaburi dengan kapulaga. Sevia sebenarnya lebih terlihat seperti sup berkuah kental yang memiliki cita rasa manis.
Nah, itulah tadi daftar hidangan lebaran khas Arab yang bisa kamu jadikan inspirasi sebagai menu suguhan saat Hari Raya Idul Fitri nanti. Selamat mencoba.
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…