Jika berbicara tentang benteng peninggalan Belanda, pasti kamu akan berpikir benteng yang ada di Jawa Tengah ataupun Jawa Timur. Padahal, Jawa Barat juga memiliki deretan benteng peninggalan Belanda yang yang cukup banyak. Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat kebanyakan bisa kamu temukan di Bandung dan Sumedang.
Meskipun tak semegah benteng-benteng lainnya, namun deretan benteng peninggalan Belanda ini memiliki arti penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Nah, jika kamu ingin berwisata sejarah di Jawa Barat, berikut ini adalah deretan benteng peninggalan Belanda yang wajib untuk kamu kunjungi.
Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang pertama adalah Benteng Belanda Gunung Putri. Benteng yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini mungkin tidak begitu dikenal, padahal dulunya benteng ini berfungsi sebagai tempat untuk memantau musuh yang datang.
Beberapa sumber mengatakan jika benteng ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1913 hingga 1914an. Benteng ini masih terlihat utuh pada bangunannya, hanya saja banyak ditumbuhi ilalang. Tempatnya juga cukup tersembunyi karena bagian atapnya telah tertutup tanah. Benteng ini menjadi saksi sejarah pertempurah antara tentara Jepang dan Belanda di daerah Bandung.
Masih di sekitaran Lembang, kamu akan menemukan benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat selanjutnya yang bernama Benteng Pasir Ipis. Benteng ini belum masuk dalam cagar budaya sehingga tak banyak orang yang tahu keberadaannya.
Benteng yang berlokasi di Kampung Pasir Ipis ini diperkirakan dibangun pada tahun 1891 hingga 1930. Sayangnya, kondisi benteng ini sekarang cukup memprihatinkan karena sudah banyak ditumbuhi lumut dan tertutup tanah. Benteng ini juga belum mendapat perhatian khisis sehingga sejarah dan fungsi dari benteng ini belum banyak diketahui.
Benteng Cikahuripan masuk dalam daftar benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat berikutnya yang wajib untuk kamu kunjungi. Benteng yang berlokasi di Lembang ini diperkirakan memiliki tinggi hingga 10 meter. Namun sayangnya, sebagian bangunan ini mengalami kerusakan.
Benteng Cikahuripan ini menjadi saksi dari perjalanan perjuangan bangsa Indonesia karena dulunya benteng ini digunakan sebagai struktur pertahanan. Benteng yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1917an ini menjadi tempat pertahanan melawan tentara Jepang pada Perang Dunia II.
Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang wajib untuk kamu kunjungi selanjutnya adalah Benteng Legokjawa. Benteng yang berada di Kampung Nyalindung, Kabupaten Bandung Barat ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1912-1918.
Kondisi bangunan dari benteng ini masih terlihat kokoh meskipun banyak ditumbuhi dengan tanaman liar yang merambat. Benteng Legokjawa ini dulunya berfungsi sebagai tempat tentara Belanda mengeksekusi musuh dan menyimpan senjata. Menariknya, ada sebuah bunker di benteng ini dan terdapat ruangan dengan ukuran sekitar 2×3,5 meter yang saling terhubung satu sama lain.
Benteng Gedong Dalapan juga menjadi salah satu benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat. Benteng yang berlokasi di Bukit Pasir Gagak, Kabupaten Bandung Barat ini juga memiliki ruangan seperti bungker yang ukurannya sekitar 2×3 meter.
diperkirakan dibangun pada tahun 1912 ini dulunya berfungsi sebagai tempat menyimpan senjata oleh tentara Belanda. Selain itu juga terdapat ruangan untuk mengurung tahanan di benteng ini.
Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat selanjutnya adalah Benteng Dermaga Darangdan. Benteng yang berada di Sumedang ini dibangun dengan mengikuti aliran Sungai Cipeles.
Menariknya, benteng ini memiliki bentuk bangunan yang menyerupai bendungan dengan pilar-pilarnya yang terlihat sangat kokoh. benteng Darmaga Darangdan ini dibangun memanjang melintasi sungai dari arah utara ke selatan. Pada benteng ini juga terdapat pintu air yang akan mengalirkan air ke Sungai Cipeles. Dulunya benteng ini digunakan sebagai tempat pertahanan, untuk menghambat musuh dengan mengatur aliran air.
Masih di Sumedang, ada sebuah benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang wajib untuk kamu kunjungi selanjutnya, yaitu Benteng Pasirkolecer. Sama halnya dengan benteng peninggalan Belanda lainnya, benteng ini juga hanya terlihat bagian mukanya saja karena sebagian besar benteng tertutup gundukan tanah sehingga membentuk sebuah bukit.
Bangunan benteng pertama memiliki tinggi sekitar 4 meter dengan ketebalan sekitar 60 sentimeter. Bagian dalam benteng terdapat ruangan dengan ukuran sekitar 3×2,5 meter. Pada bagian benteng ini terdapat pintu dengan ukuran 1×2 meter dengan bagian atas pintunya berbentuk melengkung. Sementara benteng kedua memiliki ukuran yang lebih besar, ruangannya memiliki ukuran 4×2,5 meter dan pada bagian atasnya terdapat cerobong asap. Dulunya kedua benteng ini berfungsi sebagai peristirahatan dari para perwira dan juga sebagai tempat untuk menyimpan senjata dan amunisi.
Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang tak kalah menarik untuk dikunjungi selanjutnya adalah Benteng Gunung Gadung. Berlokasi di kawasan Pasirlaja ini memiliki tiga benteng yang posisinya saling berdekatan dan berderet menurun.
Baca Juga :
Explore Jaisalmer Fort, Benteng Kebanggan Jaisalmer
Pada benteng paling atas terdapat anak tangga untuk menuju ke pintu, meskipun sudah tua namun bangunannya masih terlihat kokoh. Sementara pada benteng kedua, terdapat anak tangga yang ada di sebelah kiri dan mengarah ke atas benteng. Dulunya benteng ini berfungsi sebagai tempat untuk mengintai karena posisinya berada di ketinggian sehingga dari atas sini kamu bisa melihat kota Sumedang.
Sumedang tampaknya memiliki banyak sekali benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang indah, salah satunya adalah Benteng Gunung Palasari. Benteng ini diperkirakan dibangun di tahun 1913 – 1917 dan posisinya berada di tempat yang tinggi sehingga benteng ini dulunya berfungsi untuk mengawasi juga untuk gudang senjata tentara Belanda.
Baca Juga :
Tha Pae Gate: Gerbang Masuk Menuju Kota Tua Chiang Mai Yang Bersejarah
Bangunan ini terdiri dari delapan buah benteng dengan tembok bentengnya memiliki ketebalan sekitar 60 sentimeter. Setiap ruangan di dalam benteng ini memiliki ruangan dengan ukuran sekitar 2×3 metr, dengan pintu dan jendela.
Benteng peninggalan Belanda di Jawa Barat yang terakhir adalah Benteng Gunung Kunci. memiliki penampakan seperti sebuah bukit yang alami karena benteng ini dibangun di puncak gunung dengan memanfaatkan bentukan alam dengan membangun benteng di bawah tanah yang tidak terlihat. Benteng ini memang dibuat menyerupai bukit agar lebih mudah untuk mengamati pergerakan musuh. Pada bagian benteng juga terdapat bagian menjorok ke arah luar di bagian utara dan selatan yang diperkirakan sebagai tempat untuk meriam.
Baca Juga :
Terletak di kaki Gunung Lawu, Air Terjun Srambang Park Ngawi menawarkan keindahan alam yang luar…
Kami mengajak Anda untuk mengeksplor ketan durian, khas Wonosalam, Jombang. Ini adalah paduan sempurna antara…
Jawa Timur terkenal sebagai pusat durian terbaik di Indonesia. Wisata Durian Wonosalam di Kabupaten Jombang…
Di Bali, tempat sesajen sangat penting. Mereka menghubungkan manusia, alam, dan Tuhan. Pura Bali, rumah…
Belly dance, atau tari perut, berasal dari Timur Tengah, terutama Mesir. Ini adalah seni tarian…
Kami, masyarakat suku Dayak di Kalimantan, memiliki tradisi kuping panjang yang unik. Ini telah menjadi…